-->

Rabu, 19 Agustus 2015

Ketika Mba Lidya, Editor dari penerbit Kawan Pustaka, menghubungi saya bulan lalu dan menawarkan untuk menerbitkan buku ketiga, saya pun menyambut dengan antusias. Kebetulan tidak ada project di kantor yang menyita perhatian dan tidak ada kesibukan lainnya yang berarti di rumah. Karena momennya menjelang puasa Ramadhan yang sebentar lagi akan tiba maka buku kali ini pun bertema resep untuk 30 hari, dimana dalam satu harinya berisi tiga macam masakan. Hm, itu berarti ada sekitar 90 resep yang akan saya hadirkan di buku tersebut. 

pan>Nah mengingat banyaknya pembaca JTT yang meminta saya untuk menerbitkan buku berisi tentang kue, cake dan dessert yang resepnya lumayan banyak hadir di blog, maka saya pun lantas menyampaikan hal tersebut ke Mba Lidya. Beliau kemudian mengakomodirnya dengan memberikan kesempatan saya menampilkan sepuluh resep tambahan berisi kue, snack dan camilan lainnya sebagai bonus. Buku ketiga kali ini rencananya akan tampil lebih ekslusif berisikan sembilan puluh resep masakan dan sepuluh resep bonus kue dan dessert. 



Selain berisi lebih banyak resep, buku ini juga disertai dengan step by step prosesnya sebagaimana halnya semua resep yang saya tampilkan di blog. Sepertinya detail gambar proses merupakan trade mark saya, dan banyak yang menyesalkan ketika di buku kedua proses tersebut dihilangkan. Untuk menyelesaikan buku ini maka saya diberi waktu dua bulan mempersiapkan semua foto dan resep. Saat itu, ketika saya dengan penuh semangat mengatakan Ya! Maka waktu dua bulan yang diberikan terasa cukup panjang dan saya  begitu yakin akan menyelesaikannya dengan mudah. Biasanya saya mengerjakannya pada hari weekend dimana waktunya sangat leluasa dan tentu saja sinar matahari cerah yang saya perlukan untuk menghasilkan kualitas foto yang cantik tersedia cukup panjang. 

Manusia memang merencanakan tetapi Tuhan jualah yang menentukan. Ketika baru berhasil mengeksekusi beberapa resep, batuk kering yang super parah datang menyerang. Batuk ini memaksa saya untuk beristirahat di tempat tidur selama libur Sabtu dan Minggu. Ketika saya nekat memaksakan diri untuk memasak secara estafet di dapur maka malam harinya saya dibuat bergadang semalaman karena didera batuk menggila. Tobat! Kali ini saya pun menyerah dan fokus ke proses penyembuhan, untuk sementara saya pun melupakan project buku ini. ^_^

Waktu berlalu begitu cepat, bulan Maret hampir berakhir. Satu bulan berlalu begitu saja dan masih ada sekitar tujuh puluh resep lagi yang harus saya eksekusi. Dateline saya di pertengahan April semua resep dan foto sudah beres dikirimkan. Satu pesan di WhatsApp dari Mba Lidya, membuat saya terjengit dan mulai pontang-panting menyusun strategi. Seandainya saja saya memiliki tongkat ajaib Molly Weasley di Harry Potter, yang bisa memerintahkan semua panci dan peralatan dapur bekerja sendiri, maka saat ini pasti telah saya berdayakan.  Syukurnya batuk ini mulai mereda sejak dua minggu yang lalu,  jadi sejak pukul tujuh pagi di setiap hari Sabtu dan Minggu saya pun dengan susah payah berusaha mengejar ketinggalan. 

Jika sudah seperti ini, maka saya lebih suka menghabiskan waktu sendiri di dapur. Adanya teman yang membantu prosesnya justru membuatnya menjadi lebih lama dan target saya untuk mengeksekusi sejumlah resep dalam satu hari biasanya sulit tercapai. Semua proses memasak, foto dan styling saya lakukan sendiri. Tak terhitung sudah berapa ratus kali saya berjalan mondar-mandir dari meja foto ke dapur, mungkin jika diukur sudah ada puluhan kilometer. Lumayan juga untuk membakar lemak di betis yang sebesar galon air mineral dua liter. 

Asisten rumah saya, Heni, biasanya hanya bertugas mengupas bawang, dan sayuran serta mencuci perabotan ketika satu resep usai dicoba. Selebihnya saya mengusirnya dari dapur dan memintanya untuk duduk manis saja di depan televisi menyaksikan tayangan India favoritnya. Berulang kali Heni berkata dengan nada penuh sesal, Ibu masak sendiri, Heni nggak bisa bantu. Saya hanya 'ngakak' dan menjawab, Udah nonton TV saja sana, ntar saja kalau makanannya matang bantuin makan ya. Tapi yang terjadi adalah setiap kali satu makanan matang maka saya justru yang mengambil piring, plus nasi dan lauk yang baru dimasak, menyantapnya sambil beristirahat di depan televisi. Ayo Hen, makan. Mantap euy! Dan teman sependeritaan saya ini hanya tertawa, menggelengkan kepala dan berkata, Masih kenyang Bu, nanti saja. Tobat! Pantas saja Heni susah gemuk dan saya semakin gendut. Bahkan aneka masakan apapun yang tergeletak di meja tidak menggerakkan nafsunya. Kalau seperti ini, ketika buku ketiga ini terbit, bisa-bisa tubuh saya sebesar lemari es dua pintu. Gubrak!

Wokeh lupakan sejenak dengan dateline resep buku yang membuat saya 'ngos-ngosan' akhir-akhir ini. Kembali ke resep yang kali ini saya posting. Pie ini saya buat karena kebetulan daging cincang yang telah saya keluarkan dari freezer telah mencair dengan sukses sementara resep gadon daging sapi (salah satu resep di buku ketiga) tak kunjung saya proses karena daun pisang yang terlupa dibeli. Selain itu, sejak sibuk memasak aneka resep untuk buku, maka aneka jenis  jamur tersedia cukup banyak di chiller. Untuk pie isi daging jamur ini saya menggunakan jamur champignon yang mudah diproses. Tidak ada yang sulit untuk membuat isi pie daging ini, anda cukup menumis bumbu, daging sapi (yang bisa juga digantikan dengan daging ayam bahkan tuna), dengan jamur dan aneka rempah. Saya menambahkan beberapa iris cincangan kasar keju cheddar sebagai isian untuk membuat rasa pie menjadi lebih sedap.

Untuk kulit pienya, saya menggunakan margarine putih (shortening). Saya membelinya sebanyak satu kilogram beberapa bulan yang lalu, dan hingga kini margarine putih tersebut masih bercokol dengan aman di chiller dalam kondisi super keras, pas sebagai bahan untuk kulit pie. Resep kulit pie-nya tetap saya ambil dari 'Pie Crust-nya' Joy of Baking yang menurut saya sangat sedap dengan tekstur yang renyah dan flaky. Prosesnya tidak saya sertakan disini, namun anda saya persilahkan untuk mengklik link resep pie di bawah yang pernah saya hadirkan di JTT dengan menggunakan resep pie crust yang sama. 

Tidak ada yang sulit dalam proses pembuatan pie ini, jadi berikut resep dan prosesnya ya.

Pie isi Daging dan Jamur
Resep pie diadaptasikan dari web Joy of Baking - Peach Pie[1]
Resep isi daging dan jamur hasil modifikasi sendiri

Untuk + 8  loyang pie diameter 10 cm

Tertarik dengan resep pie lainnya? Silahkan klik link di bawah ini: 
Mini Strawberry Pies[2]
Chicken Pot Pie[3]
Rustic Mango Pie[4] 

Bahan pie crust:

- 350 gram tepung terigu protein sedang atau serbaguna

- 1/2 sendok teh garam

- 2 sendok makan gula bubuk

- 225 gram mentega/margarine, masukkan ke chiller kulkas hingga dingin dan keras, potong-potong ukuran 2 x 2 cm

- 50 - 80 ml air es

Untuk bahan dan bahan isi:

- 2 sendok makan minyak menumis
- 1 buah bawang bombay ukuran sedang, cincang halus

- 5 siung bawang putih, cincang halus
- 200 gram daging sapi cincang, bisa juga menggunakan daging ayam cincang

- 8 - 10 buah jamur champignon, cincang kasar (bisa menggunakan jamur lainnya)
- 1 sendok makan kecap Inggris (Worcestershire sauce)

- 1 sendok makan saus tiram

- 1 sendok makan gula palem bubuk atau gula pasir

- 1/2 sendok teh merica putih bubuk

- 1/4 sendok teh kayu manis  bubuk (optional)

- 1/2 buah pala, parut halus
- 1/4 sendok teh garam
- 50 gram keju cheddar cincang kasar (optional)

Olesan:
- susu cair secukupnya

Cara membuat:
Untuk membuat adonan kulit pie silahkan klik di Fudgy Chocolate Pie disini[5].

Membuat isi

Siapkan wajan, panaskan minyak di wajan. Tumis bawang bombay hingga harum, masukkan bawang putih dan tumis sebentar hingga wangi dan matang. Masukkan daging sapi cincang, tumis dan aduk hingga berubah warna, kecoklatan dan tidak berwarna pink lagi.

Masukkan semua bumbu isi yang tersisa, aduk rata. Tambahkan cincangan jamur, aduk dan masak hingga jamur layu, cicipi rasanya, sesuaikan rasa asinnya. Matikan api kompor. 

Masukkan cincangan keju, aduk rata. Sisihkan dan biarkan hingga dingin. 

Membentuk pie 
Siapkan oven, panaskan di suhu 170'C, letakkan rak pemanggang di tengah oven. Siapkan loyang pie, saya menggunakan loyang pie bongkar pasang dengan diameter 10 cm. Olesi permukaan loyang dengan margarine. Sisihkan.

Keluarkan adonan kulit pie dari chiller, letakkan di permukaan meja. Buka bungkus plastiknya. Kemudian letakkan selembar plastik wrap di permukaan adonan dan gilas perlahan dengan kayu penggilas hingga tipis, ketebalan  sekitar 3 millimeter.    

Ukur lebar adonan dengan meletakkan sebuah loyang di atasnya. Jika telah cukup lebarnya, letakkan selembar adonan di permukaan loyang, perlahan tekan-tekan adonan hingga masuk dan menempel di permukaan loyang. 

Tusuk-tusuk permukaan kulit pie dengan garpu atau ujung pisau, agar uap mampu keluar dengan baik saat pie dipanggang. Lubang ini akan mencegah permukaan kulit pie menjadi menggelembung karena tekanan uap.  Masukkan isi pie hingga penuh.

Tata beberapa cincangan keju cheddar di atasnya (jika pakai). Potong kelebihan adonan di sekeliling loyang, lebihkan sekitar setengah sentimeter dari tinggi loyang. Tutup permukaan pie dengan selembar adonan lainnya. Tekan tepiannya hingga adonan kulit penutup terpotong dari loyang. 

Dengan menggunakan ujung garpu, rapatkan tepian kulit pie agar lengket dan tidak terlepas kala dipanggang. 

Hiasi permukaan pie dengan memotong selembar kulit pie membentuk jajaran genjang, tempelkan masing-masing potongan hiasan ini dengan mengolesi bagin dasarnya dengan air. Kemudian tusuk permukaan kulit pie dengan ujung pisau sebagai jalan keluarnya uap air kala pie dipangggang.

Olesi permukaan pie dengan susu cair menggunakan kuas. Panggang pie selama 35 menit dengan api atas bawah, suhu 170'C, atau hingga permukaannya menjadi kuning kecoklatan. Keluarkan dari oven dan lepaskan pie dari loyang ketika telah dingin. 

Pie siap disantap. Super yummy!

References

  1. ^ Peach Pie (www.joyofbaking.com)
  2. ^ Mini Strawberry Pies (www.justtryandtaste.com)
  3. ^ Chicken Pot Pie (www.justtryandtaste.com)
  4. ^ Rustic Mango Pie (www.justtryandtaste.com)
  5. ^ disini (www.justtryandtaste.com)

Source : http://www.justtryandtaste.com/2015/03/pie-isi-daging-dan-jamur.html
 
Sponsored Links