-->

Sabtu, 22 Agustus 2015


Dua minggu yang penuh kesibukan dan perjuangan. Kesibukan mempersiapkan buku ketiga saya yang rencananya akan terbit di awal bulan Mei dan perjuangan membunuh batuk yang sampai kini masih tersisa sedikit. Nah berbicara mengenai batuk, beberapa postingan saya sebelumnya sudah dipenuhi dengan keluh kesah seputar ini, semoga anda belum bosan jika postingan kali ini pun masih sedikit menyerempet tentangnya. Tahukah anda bahwa batuk saya akhirnya sembuh karena apa? Bukan karena obat super mahal atau ramuan nan ruwet rumusannya melainkan oleh rebusan air daun sirih. 

Ramuan ini super ajaib bagi kasus batuk saya, karena dalam satu hari saja setelah meminumnya (bergelas-gelas!) batuk saya tiba-tiba raib dan hanya terkadang saja malu-malu muncul. Setelah tiga hari, suara saya yang tadinya hilang karena radang, kini pulih kembali bahkan saya sudah pede kembali menyanyikan lagu 'Home'-nya Michael Buble! Terus terang saya sendiri hingga kini masih terkagum-kagum sendiri dengan keampuhan si daun sirih, walau telah banyak membaca dan mendengar mengenai seribu manfaatnya, namun baru kali ini saya membuktikannya sendiri. ^_^


Nah petualangan saya menemukan obat yang manjur untuk batuk kering yang menggila ini bukannya tanpa cerita. Pada hari Jumat minggu lalu, batuk saya semakin bertambah mengerikan. Sudah hampir satu bulan batuk ini bercokol di badan dan enggan untuk pergi walau berbotol-botol obat batuk telah saya tenggak dan aneka ramuan tradisional lainnya sudah saya eksekusi. Saya tahu batuk ini bukan karena flu tetapi karena radang di tenggorokan. Kondisi ini semakin diperparah dengan satu gigi geraham atas yang terlihat baik-baik saja kondisinya, namun terasa sangat tidak baik alias tobat nyerinya. Hari Sabtu saya pun langsung pergi ke klinik gigi langganan di Kemang, dan kali ini di tengah batuk yang menyerang saya juga harus mengangakan mulut bermenit-menit dan merelakan gigi saya diobok-obok oleh bor dan alat lainnya. Ini adalah root canal treatment kedua bagi saya, setelah gigi geraham bawah di-treatment hal yang sama beberapa bulan lalu. 
Pulang dari dokter gigi saya pun langsung teringat dengan kata-kata Heni, asisten rumah saya, Bu, ini sms dari kampung, katanya kalau batuk minum air rebusan daun sirih. Budenya Heni sembuh setelah tiga hari minum air daun sirih. Dengan kata-kata tersebut terngiang-ngiang di kepala, walau masih didera rasa sakit dan kebas pada mulut akibat treatment akar gigi, saya pun nekat singgah di pasar Blok A. Obat apapun asalkan masih dalam taraf wajar dan masuk akal akan saya coba. Tiga gepok daun sirih seharga dua puluh lima ribu rupiah pun saya tenteng pulang dan Heni kontan 'ngakak' ketika saya minta untuk segera merebusnya. Ibu ini segala macam obat di coba. Tapi daun sirih ini benar-benar ajaib, setelah seharian bergelas-gelas air rebusannya saya minum, malam itu juga batuk saya sudah jauh berkurang dan bisa tidur dengan nyenyak. Selama tiga hari berturut-turut berikutnya saya tetap meminta Heni menyediakan air sirih karena masih ada satu, dua batuk yang kadang kala lolos keluar juga. Thanks God, batuk akibat radang ini pun berangsur musnah. ^_^

Bagi anda yang mungkin mengalami penderitaan yang sama dengan saya, terserang batuk karena radang tenggorokan, maka mungkin resep ini bisa dicoba. Rebus sepuluh lembar daun sirih dengan dua gelas air, gunakan api yang kecil saja hingga mendidih. Minum air rebusannya paling tidak sehari tiga kali. Untuk kasus saya, manjur!


Wokeh kembali ke pempek ikan teri yang kali ini saya hadirkan. Sering kali jika melihat ikan teri segar di pasar maka saya tidak terlalu tertarik untuk membelinya. Ikan teri segar seperti ini konon katanya sedap jika dipepes atau sebagai campuran di bothok, peyek atau digoreng hingga kering. Saya pernah sekali menggunakannya sebagai campuran bothok dan menurut saya, walau imut ukurannya namun durinya yang kasar tetap mengganggu kala di kunyah. Namun beberapa waktu yang lalu saya melihat ikan teri segar cukup banyak di pasar dan kondisinya pun cukup fresh. Pikir saya,  mungkin kalau ikan-ikan ini dimasukkan ke dalam chopper dan proses hingga smooth maka duri-durinya pasti akan lenyap tak bersisa. Nah daging ikan yang sudah smooth ini bisa saya gunakan untuk menggantikan daging ikan tengiri yang lebih mahal pada adonan pempek. Setengah kilo ikan dan beberapa jenis ikan lainnya lantas masuk ke kantung belanja saat itu.
Tumpukan ikan yang baru saja keluar dari freezer
Beginilah cara saya menyimpan seafood atau daging di freezer

Sebagai informasi yang mungkin berguna buat anda ketika harus menyimpan seafood, dan daging di freezer. Biasanya selesai berbelanja maka seafood dan daging langsung saya bersihkan dan cuci hingga bersih. Daging sapi dan ayam biasanya saya bersihkan dan potong-potong menjadi ukuran layak makan, sedangkan seafood seperti cumi-cumi, udang dan ikan saya siangi dan cuci. Masing-masing bahan mentah ini lantas saya masukkan ke dalam kantung plastik ukuran dua kilogram. Nah untuk menyusunnya di dalam plastik, saya tidak memasukkannya secara sembarangan atau bertumpukan ke atas, melainkan potongan daging atau ikan tersebut saya susun menyamping menjadi satu lempengan yang pipih. 

Cara ini selain membuatnya mudah mencair kala akan digunakan (dibandingkan jika dalam bentuk satu bulatan beku), juga bisa diambil sesuai keperluan dengan cara mematahkan lempengan tersebut sebagian. Bentuknya yang melebar tipis membuat anda bisa mengidentifikasikannya dengan mudah daging apakah gerangan di dalam, juga akan membuat anda tidak akan menemui kesulitan ketika hanya memerlukannya sebagian. Selain itu tumpukan ini lebih mudah disimpan di freezer dalam posisi yang rapi.


Untuk membuat pempek teri segar ini maka anda perlu menghaluskan ikan teri hingga smooth. Saya menggunakan chopper, atau bisa juga menggunakan blender dry mill dan food processor. Tips pentingnya adalah buanglah masing-masing kepala teri dan isi perutnya yang hitam. Memang pekerjaan ini memerlukan kesabaran tingkat dewa, namun percayalah ini sangat penting untuk membuat pempek anda tidak hitam warnanya. Anda tentu tahu, daging ikan teri tidak seputih ikan tengiri atau ikan berdaging putih lainnya, jadi walaupun kepala dan isi perut sudah dilenyapkan tetap tidak akan membuat pempek menjadi putih bersih selayaknya pempek umumnya.  

Campurkan daging ikan teri dengan tepung tapioka dan bahan lainnya, dan uleni hingga tercampur dengan baik. Adonan sangat mudah kalis dan tidak lengket sama sekali, jadi tidak perlu menambahkan porsi tepung tapioka di dalamnya. Nah pempek tinggal dibentuk sesuai selera, apakah lenjer, kapal selam atau bulat seperti adaan. Untuk proses lainnya tidak ada yang sulit dan anda bisa melihat step by step lengkapnya untuk membuat pempek kapal selam di link yang saya cantumkan di bawah. 

Sekarang bagaimana dengan rasanya? Well, pempek ini tidak seempuk dan seputih pempek ikan tengiri umumnya. Namun untuk rasa, cukup gurih dan lezat, dan tentunya sedap menjadi alternatif camilan yang cukup bergizi dengan ongkos yang tidak terlalu berat. Berikut resep dan prosesnya ya. 

Membuat Pempek Kapal Selam[1]


Pempek Ikan Teri

Bahan kuah cuko:

- 5 butir cabai merah keriting, haluskan

- 4 butir cabai rawit, haluskan

- 4 butir bawang putih, haluskan

- 500 ml air

- 150 gram gula merah, sisir

- 50 gram gula pasir

- 25 gram garam

- 4 sendok makan kecap asin

- 100 ml air asam jawa dari 2 sendok makan buah asam atau 4 sendok makan cuka

- 2 sendok makan ebi, sangrai hingga matang dan haluskan

 

Untuk proses pembuatan kuah cuko silahkan lihat di link disini. [2]

 

Bahan:

- 450 gram ikan teri segar

- 450 gram tepung tapioka/sagu

- 5 siung bawang putih, dihaluskan

- 2 sendok teh garam

- 1 sendok teh merica putih bubuk
- 2 sendok teh kaldu bubuk (optional) 

Cara membuat:


Siapkan ikan teri segar, buang bagian kepala dan isi perutnya hingga bersih. Cuci bersih. Masukkan ikan ke dalam chopper atau blender dry mill atau food processor. Proses hingga halus dan smooth agar semua tulang ikan benar-benar hancur.

Tuangkan daging ikan yang telah halus ke dalam mangkuk besar. 


Masukkan semua bahan lainnya, aduk rata dengan spatula. Kemudian uleni adonan hingga kalis. Adonan cukup mudah diuleni dan tidak lengket sama sekali, jadi tidak perlu menambahkan porsi tepung. Cicipi rasanya, seusaikan rasa asinnya dengan menambahkan garam. 

Bentuk adonan. Anda bisa membentuknya menjadi bulatan seperti adaan, atau lonjong seperti lenjer atau kapal selam dengan mengisi telur kocok ke dalamnya. Ukuran pempek tergantung dari selera anda. 


Siapkan panci, masukkan air cukup banyak dan masak hingga mendidih. Rebus pempek dengan api sedang hingga mengapung di permukaan panci, tambahkan waktu merebusnya hingga pempek benar-benar matang hingga ke bagian tengahnya. Angkat dan tiriskan.

Goreng pempek hingga permukaannya kecoklatan, angkat dan tiriskan. Sajikan pempek dengan kuah cukonya. Super yummy!

References

  1. ^ Membuat Pempek Kapal Selam (www.justtryandtaste.com)
  2. ^ disini.  (www.justtryandtaste.com)

Source : http://www.justtryandtaste.com/2015/03/pempek-ikan-teri.html
 
Sponsored Links