-->

Jumat, 28 Agustus 2015

Eiffel Tower, I was here!

Hola! Apa kabar anda semua?!
Ah, tak terasa sudah satu bulan lamanya saya tidak pernah melakukan update JTT. Tepatnya sejak pertengahan puasa Ramadhan bulan lalu dan akhirnya berlanjut hingga Lebaran telah berlalu tiga minggu lamanya. Banyak pembaca JTT yang menanyakan kabar saya, mulai dari komentar di blog, fanpage FB dan email pribadi. Ratusan pertanyaan di blog dan fanpage menumpuk tak tersentuh, beberapa saya balas kalau pertanyaannya terasa sangat urgent namun bagi teman-teman yang merasa komentarnya belum saya reply maka saya hanya bisa mengucapkan mohon maaf sebesar-besarnya. Dan karena momennya masih berbau Hari Raya Idul Fitri maka saya sekaligus mengucapkan minal aidin wal faidzin, mohon maaf jika ada salah kata, salah ketik, salah info dan bahkan salah perbuatan yang mungkin tidak sengaja saya lakukan di waktu-waktu yang lalu. Sekali lagi saya ucapkan, mohon maaf lahir dan batin. ^_^
Salah satu sudut di depan gedung Walikota Gothenberg, Swedia
Bersantai di taman umum di pusat kota Gothenberg, Swedia

Saya tahu dan mengerti jika ada yang bertanya-tanya kemana sajakah saya gerangan hingga JTT seakan terlupakan maka sebelumnya ijinkan saya menjelaskan bahwa kondisi saya baik-baik saja, sehat walafiat dan tidak kurang satu apapun juga. Nah sebenarnya semua bermula dari libur yang terlalu panjang. Begitu panjangnya hingga rasanya ingin berlibur saja seumur hidup! Tiga minggu lamanya, tepatnya seminggu sebelum Lebaran hingga satu minggu sesudahnya saya berlibur ke Eropa. Persiapan menuju kesana mulai dari proses pengurusan visa Schengen yang tidak mudah, persoalan tiket dan segala 'tetek bengek' memang cukup menyita waktu membuat mood untuk menulis di JTT pun sirna. Walaupun saya telah kembali dari liburan sejak 10 Agustus minggu lalu namun otak saya sepertinya belum bisa berkompromi dengan aktifitas rutin sebelumnya. Percayalah, sudah banyak aneka resep yang mengantri menunggu giliran di posting mulai dari kue kering Lebaran - momennya sudah lewat! - hingga manisan yang terbuat dari kulit semangka yang pastinya akan membuat anda penasaran untuk membuatnya sendiri. Semua step by step-nya ada di kamera mini Canon Power Shot G11 saya yang dengan sangat mengenaskan saudara-saudara akhirnya rusak juga, kali ini no mercy alias tidak bisa dibetulkan sama sekali.
Megah dan indahnya Berlinier Dom, sebuah katerdal di Berlin
Kota Berlin dari atas puncak Berlinier Dom

Kesempatan ke Eropa sebenarnya sangat tak terduga, karena sejak tahun lalu saya bersama Wulan, kakak saya, telah berencana untuk mengumpulkan semua keluarga besar agar kami bisa berlebaran bersama di Batam. Wulan bahkan telah mempersiapkan sebuah tour kecil ke Tanjung Pinang, Singapura dan Johor, sehingga semua peserta - mulai dari yang tua hingga si imut Kirana, keponakan saya yang berusia 1,5 tahun wajib membuat paspor jauh-jauh hari. Sayangnya panggilan berlibur ke Eropa dengan biaya murah selama 3 minggu jauh lebih menggoda, hingga walau kakak saya sedikit 'ngamuk-ngamuk' karena saya membatalkan diri ke Batam akhirnya hanya bisa pasrah dan berkata, Yah, siapa sih yang nggak mau travel ke Eropa? Apalagi kalau biaya ditanggung! Dan saya pun langsung 'nyengir' kuda dan mulai mempersiapkan koper. 

Berjalan di sepanjang kanal dan kafe di Dusseldorf, Jerman
Katerdal di Koln (Kolner Dome), Jerman

Swedia, Jerman, Belanda, Denmark dan Prancis, adalah lima negara yang saya kunjungi selama disana. Dari lima negara tersebut saya banyak menghabiskan waktu di Gothenberg, Swedia. Bagi saya, Gothenberg merupakan kota yang paling indah, paling bersih, paling bebas polusi dan paling teratur dibandingkan kota lainnya seperti Paris, Copenhagen, Amsterdam, Koln, Dusseldorf, Oldenburg, Dortmund, dan Essen. Walau tentu saja, Berlin, ibu kota Jerman, merupakan kota yang sangat, sangat mengesankan dan menjadi kota favorit saya yang utama. Begitu banyak sudut kota dan obyek pariwisata disana yang ingin saya tuangkan disini, namun tentunya memerlukan banyak sekali postingan untuk bisa berbagi ke anda secara detail pengalaman saya disana. Mulai dari tempat bersejarah, kanal-kanal yang indah, taman, stasiun kereta, pusat perbelanjaan, supermarket, toko-toko dan cafe, hingga makanan dan bahan makanan yang tentunya merupakan tema yang paling saya sukai. Mungkin semua itu akan saya tuangkan secara terpisah di berbagai kesempatan di depan, karena walau bagaimanapun juga JTT merupakan blog kuliner dan saya belum berniat merubahnya menjadi blog travelling. ^_^

Cantiknya kanal di Amsterdam
Berfoto di halaman musium Louvre di Paris

Akhir kata seperti judul postingan yang saya tampilkan di atas, Veni, Vidi, Vici kata-kata terkenal dari Julius Caesar saat berhasil menaklukkan Pharnaces II dari Pontus dalam pertempuran Zela yang berarti 'Saya datang, saya melihat dan saya menang, mungkin itulah kata-kata yang juga tepat untuk menggambarkan perasaan saya kala menginjakkan kaki ke Eropa walau tentunya dengan sedikit plesetan, 'Saya datang, saya melihat dan saya senang'!. Tidak pernah saya berani membayangkan atau  bahkan hanya sekedar bermimpi sebelumnya bahwa suatu saat saya akan berkunjung kesana apalagi disaat musim panas yang super, duper indah. Namun seperti kata seorang teman saya dari Indonesia yang kini menetap di Switzerland, Jangan pernah takut untuk bermimpi Ndang, karena suatu saat mimpi itu bisa menjelma nyata.
Copenhagen, Denmark - Hanya sekejap disini.
Berlin Hauptbahnhof - Hauptbahnhof adalah sebutan untuk stasiun utama di Jerman


Well, saya telah kembali sekarang, bersama seabrek pekerjaan yang telah menanti, harapan yang membuncah dan tentu saja segunung mimpi lainnya yang saya harapkan akan terwujud juga. So, hai teman-teman JTT, laptop, kamera, dapur dan peralatan masak, I'm back! ^_^


Source :
http://www.justtryandtaste.com/2014/08/veni-vidi-vici-saya-datang-saya-melihat.html
 
Sponsored Links