-->

Kamis, 30 Juli 2015

Anda mungkin sering melihat tanaman ini, tumbuh meliar di pagar-pagar rumah penduduk, di halaman kosong tak terawat, di lapangan rumput, di kebun yang penuh belukar, di tepian hutan dan sungai, sesungguhnya tanaman ini sanggup tumbuh dimana-mana. Anda mungkin akan berhenti sejenak mengagumi bunganya yang berwarna biru, sebiru langit cerah yang baru saja menumpahkan hujannya yang sangat deras. Atau anda justru kesal melihat tanamannya yang melilit dan merambat kemana-mana membuat belukar semakin kusut. Bisa jadi anda hanya melaluinya begitu saja, tak peduli, mengganggapnya sebagai tanaman liar yang tidak berguna. Namun jika anda tahu manfaatnya,  maka mungkin anda akan seperti saya, yang pada hari Minggu kemarin menenteng kamera dan sebuah kantung plastik, sibuk memotret tanaman ini dan memetik kuntum-kuntum bunganya yang semarak pada sebuah tepian jalan raya di dekat rumah Pete. ^_^

Tanaman ini bernama kembang/bunga telang atau Clitoria ternatea atau butterfly pea, blue pea, Cordofan pea, Asian pigeonwings. Termasuk ke dalam keluarga Fabaceae (polong-polongan) atau biasa disebut dengan tanaman legum. Suku polong-polongan merupakan salah satu suku tumbuhan dikotil (tumbuhan dengan biji berkeping dua) yang terpenting dan terbesar, sehingga banyak dibudidayakan. Hampir seluruh bagian tanaman ini bisa dimanfaatkan bagi kepentingan manusia termasuk biji, buah, bunga, kulit kayu, batang, umbi, daun dan akarnya. Digunakan juga sebagai bahan makanan, minuman, bumbu masak, zat pewarna, pupuk hijau, pakan ternak, bahan pengobatan, hingga racun yang dihasilkan oleh beberapa anggotanya. Semua tumbuhan anggota suku ini memiliki satu kesamaan yang jelas yaitu buahnya berupa polong.

Kembang telang telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya di Asia Tenggara. Sejak dulu tanaman ini sering dipergunakan sebagai tanaman hias untuk bunganya yang indah dan sebagai tanaman penutup tanah karena kemampuannya untuk tumbuh dengan sangat cepat. Karena tanaman ini bersifat menjalar, cara terbaik untuk menumbuhkannya adalah dengan memberikan para-para rambatan atau menanamnya disisi pagar, dimana kembang telang akan melilit sendiri disana. Namun hati-hati, tanaman ini mampu tumbuh masif dengan sangat cepat dan dalam sekejap mata akan memenuhi pagar anda. Pemangkasan yang teratur diperlukan agar tampilannya tetap indah. 

Si butterfly pea ini sangat populer di Asia Tenggara. Di Malaysia, ekstrak bunganya yang berwarna biru seringkali dipergunakan untuk memberikan warna pada kue ketan, dikenal dengan nama pulut tai tai dalam kuliner Nyonya/Peranakan. Di Kelantan, negara bagian Malaysia, nasi putih yang diberi warna kembang telang dikenal dengan nama nasi kerabu. Jika anda sering berselancar ria di web atau food blog dari negeri Jiran, Malaysia maka aneka resep nasi kerabu banyak ditampilkan disana. Terus terang saya belum pernah mencoba membuatnya namun setiap kali menatapnya air liur saya kontan menetes ^_^. Di Thailand, dikenal minuman sirup berwarna biru yang terbuat dari ekstrak bunga telang bernama nam dok anchan. Beberapa tetes air jeruk nipis terkadang ditambahkan ke dalam minuman tersebut dan merubah warnanya menjadi pink keunguan. Di kuliner Burma dan Thailand, terkadang bunga telang dicelupkan ke dalam adonan tepung dan digoreng hingga garing, menjadikannya camilan yang istimewa.


Selain kemampuan pewarnanya yang legendaris, tanaman ini ternyata memiliki manfaat lainnya. Dalam tradisi pengobatan Ayurveda/Ayuverdic - Metode pengobatan dan kesehatan kuno yang telah dipraktekkan di India selama 5000 tahun. Berasal dari kata dalam bahasa Sansekerta, ayur berarti kehidupan dan veda yang berarti pengetahuan -  maka kembang telang merupakan salah satu komponen dalam empat rempah tadisional yang digunakan sebagai shankhpushpi (pengobatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan syaraf/neurologi). Berfungsi untuk meningkatkan daya ingat, anti-stress, anti-depressant, dan obat penenang. Beberapa mengatakan bahwa kembang telang juga mampu menjaga kesehatan hati dan sirkulasi lipoprotein serta kemungkinan bermanfaat juga untuk pengobatan diabetes, karena menghambat tubuh menyerap glukosa dalam makanan yang dikonsumsi. Walaupun tentu saja manfaat yang terakhir ini perlu di buktikan lebih lanjut. 

Bagian akar, daun dan batangnya lah yang sering dipergunakan di dalam pengobatan Ayurveda, tetapi dengan tujuan yang berbeda-beda. Akar kembang telang lebih sering digunakan secara luas dan memiliki rasa yang pahit, memberikan efek pendingin, pencahar, tonik dan biasanya digunakan untuk pengobatan dementia, bronkitis, TBC paru, asma, peradangan, deman dan rasa terbakar. Karena  shankhpushpi selalu diasosiasikan sebagai pengobatan tradisional maka sumbernya masih dipertanyakan.


Nah sekarang bagaimana membuat ekstrak kembang telang agar bisa dimanfaatkan di dalam masakan? Bunganya sebaiknya dipetik saat dalam kondisi mekar sempurna untuk memberikan efek warna biru yang maksimal. Bunga bisa dipergunakan dalam kondisi masiih segar atau setelah dikeringkan. Karena termasuk pewarna alami, jangan berharap warna biru mampu dihasilkan hanya dengan menggunakan beberapa tetes ekstraknya. Anda memerlukan banyak kuntum bunga baik segar ataupun kering agar makanan yang diwarnai mampu mengeluarkan warna birunya yang cantik. Sebagai contoh saat kemarin saya membuat apam tepung beras dengan ekstrak bunga ini, walau saya telah menggunakan sekitar 50 - 60 kuntum bunga yang dihancurkan dengan 150 ml air, namun warna kue apam yang dihasilkan adalah warna abu-abu bakso, bukan biru. Padahal porsi adonan yang saya buat tidaklah banyak. Anda tentu tidak ingin menghasilkan apam 'menul-menul' berwarna abu-abu bakso bukan? Jadi next time mungkin saya akan menggunakan ratusan kuntum bunganya agar birunya lebih maksimal.

Bunga segar cukup dihancurkan dengan cara meremas-remasnya atau menumbuknya bersama air. Saat bunga telah hancur dan air telah berwarna biru gelap, maka saring bunga dan sisihkan airnya. Air biru ini langsung bisa anda gunakan untuk mewarnai makanan, atau merendam beras ketan untuk membuat pulut tai tai atau digunakan untuk memasak nasi dalam nasi kerabu a la Malay. Jumlah kuntum bunga tentu saja tergantung dari banyaknya beras yang akan anda pergunakan untuk memasak, hanya saja anda perlu ingat keterangan saya di paragraf sebelumnya, gunakan bunga yang banyak untuk membuat warna birunya terlihat. Lebih banyak, lebih baik. ^_^

Bunga telang akan mekar setiap pagi, di setiap hari, jika anda menanamnya maka panenlah bunga setiap hari dan keringkan. Karena bunga ini sangat fragile, maka mengangin-anginkannya di selembar kertas di meja dapur dalam beberapa hari telah mampu membuat bunga ini kering sempurna. Kumpulkan bunga yang telah kering, masukkan ke wadah tertutup dan simpan di kulkas. Sewaktu-waktu anda memerlukannya maka bunga langsung bisa dimanfaatkan. Untuk bunga yang telah kering maka merebusnya bersama air akan memberikan hasil yang terbaik. 

Anda berminat untuk menanamnya di halaman? Karena termasuk di dalam keluarga polong-polongan maka tanaman ini mudah sekali tumbuh. Jika kebetulan anda menemukan sebuah pohon dewasa yang telah berbuah, petiklah buah tua yang telah bewarna coklat dan kering. Kupas buah dan jemurlah bijinya hingga kering. Taburkan pada sebuah pot berisi tanah kompos, siramlah setiap hari dan hanya dalam 3 hari saja biji-biji ini akan berkecambah. Karena tanaman ini sangat suka menjalar dan merambat maka tanamlah bersandingan dengan pagar rumah atau buatkanlah para-para dari bambu atau kawat. Dalam sekejap si butterfly pea ini akan mempersembahkan bunga birunya yang spektakuler. 

Tertarik menggunakan pewarna biru alami di dalam makanan yang anda buat? Mengapa tidak mulai mencobanya dengan si kembang telang? ^_^

Sources:


Source : http://www.justtryandtaste.com/2015/01/kembang-telang-si-pemberi-warna-biru.html
 
Sponsored Links