-->

Jumat, 17 Juli 2015


Satu sifat yang saya sangat, sangat sulit untuk mewujudkannya adalah kerapian, dan kerapian dalam menciptakan makanan mungkin menjadi problem terbesar diantara tuntutan kerapian-kerapian yang saya perlukan dalam keseharian pekerjaan yang saya lakukan. Pusing? Terus terang saya sendiri 'liyer' membaca paragraf pertama postingan saya kali ini. Okeh kita lanjut! Lantas apa hubungannya antara kerapian dengan kue yang kali ini saya posting? Sejak pertama kali saya melihat tampilannya di salah satu web, saya tahu membuat checkerboard cookies  ini sepertinya akan mengerahkan semua ketelatenan dan kerapian yang 'jika' pernah ada dalam diri saya maka momen ini akan menjadi sarana yang tepat untuk membuktikannya. Anda tahu kan betapa amburadulnya kue-kue yang saya buat selama ini jika anda bandingkan dengan banyak blog kuliner di luar sana? Seringkali saya terkagum-kagum sendiri, bagaimana mereka mampu membuat cake, cookies, roti atau muffin yang begitu cantik, rapi tanpa ada belepotan sama sekali. 

Untuk rasa, saya yakin makanan yang saya buat selezat yang mereka buat juga, tapi untuk tampilan benar-benar membuat saya sama sekali tidak pe-de! Dan ketika teman atau salah satu keluarga berkomentar, Enak Ndang! Tapi penampakannya tidak layak jual sama sekali, saya hanya bisa nyengir kuda sendiri.


Kembali ke kue papan catur, untuk membuat adonannya sangat mudah! Untuk membentuknya menjadi papan catur yang rapi? Hmm, sebenarnya mudah sih jika anda telaten dan rapi. Ha, itu lagi. Tantangan terberat adalah menyatukan potongan demi potongan adonan kemudian memotongnya dan menyatukannya lagi. Saya memerlukan waktu 2 hari untuk membuatnya. Selama itukah? Yep, karena adonan harus dimasukkan ke kulkas berkali-kali agar mengeras dan mudah untuk dibentuk. Berulang kali saya mengeluh dan  menyesali diri mengapa saya memutuskan untuk membuat kue ini. Ketika adonan melumer serta harus saya cemplungkan kembali ke kulkas saya bahkan menyalahkan dapur imut saya yang terasa panas dan tidak ber-AC. 

Hampir terbersit untuk menggilas adonan di kamar dengan suhu AC yang saya buat sedingin mungkin, tapi terhalang dengan pikiran, Sebegitu gilanya kah dirimu Ndang?! Untungnya tidak terbersit sama sekali dalam pikiran saya untuk meremas adonan menjadi satu, menggilasnya dan menciptakan kue 'eplek-eplek' lainnya yang tidak jelas bentuknya yang sering sekali saya hasilkan. 'Eplek-eplek' ini adalah istilah Ibu saya dan sangat nge-trend di keluarga kami. Ketika kami membuat kue beramai-ramai dan semua tidak punya style kerapian dan akhirnya menghasilkan kue-kue jumbo yang tidak karuan bentuknya, maka Ibu biasanya akan berkomentar, Eplek-eplek lagi yang dibuat. Kami pun akan ngakak sekencang-kencangnya. Jadi walau merepotkan,  kulkas tetap menjadi penyelamat saya untuk mewujudkan si papan catur ini. ^_^


Sebenarnya saya agak pesimis, ketika adonan putih terasa lebih mudah lumer dibandingkan yang coklat. Saya bahkan berulangkali mengecek resep untuk memastikan takaran mentega yang saya gunakan telah benar. Pikiran saya, jika adonan terlalu mudah lumer di suhu dapur bagaimana jadinya di suhu oven yang 165'C?! Alih-alih papan catur, bisa-bisa justru lava meleleh yang saya hasilkan dan sia-sia lah perjuangan saya selama dua hari ini. Jadi setelah seharian adonan kue yang telah dibentuk saya simpan di kulkas maka tadi malam sepulang kantor adonan saya potong-potong dan tata di loyang beralas kertas baking. Kue kemudian saya panggang dan berkali-kali saya intip dengan perasaan harap-harap cemas seperti ketika jaman sekolah dulu menunggu surat cinta dari cowok kelas sebelah. Ajaibnya kue tidak meleleh seperti yang saya bayangkan. Walau tampilannya tidak secantik di web contekan, setidaknya kue ini tidak mendapatkan julukan yang meleset ketika saya berikan ke Tri, teman saya, pagi ini di kantor. Wow, kaya papan catur! Ha, anda tahukan maksud saya? ^_^ 

Untuk rasanya, kue ini teksturnya cukup renyah, agak kurang manis untuk lidah saya tetapi mungkin tidak bagi lainnya. Sesungguhnya rasanya tidak terlalu istimewa, kue ini keunggulannya adalah pada tampilan dan prosesnya yang cukup rumit. Tips untuk membuatnya:
- Selalu masukkan ke kulkas jika kue mudah lumer
- Jika suhu dapur anda panas, lakukan di malam hari
- Alasi meja dengan kertas baking saat anda memproses adonan karena adonan mudah leleh dan lengket.
- Lakukan serapi mungkin (saya menyerah untuk urusan yang satu ini) ^_^

Berikut ini resep dan prosesnya ya. 


Checkerboard Cookies - Si Kue Papan Catur
Resep diadaptasikan dari blog Cook and Be Merry - Black and White Checkerboard Cookies[1] 

Untuk + 70 cookies

Berminat dengan kue kering lainnya? Silahkan cek di link berikut ini:
Nigella Lawson's Intense Chocolate Cookies[2]
Rice Crispy Chocolate Chips Cookies[3]
Cherry Icebox Cookies[4]

Bahan adonan putih:

- 85 gram mentega 
- 85 gram margarine
- 100 gram gula pasir
- 1/2 sendok teh garam
- 1 sendok teh vanila ekstrak
- 1 kuning telur (sisihkan putih telurnya untuk olesan kue, tutup mangkuk berisi putih telur dengan plastic wrap dan simpan di chiller, putih telur ini tahan untuk beberapa hari)
- 200 gr tepung terigu serba guna/protein sedang

Bahan adonan coklat:
- 200 gram tepung terigu serba guna/protein sedang
- 33 gram coklat bubuk
- 1/2 sendok teh baking soda 
- 1/2 sendok teh garam
- 113 gram mentega bisa diganti margarine atau kombinasi keduanya
- 100 gram gula pasir
- 1/2 sendok teh vanila ekstrak
- 1 butir telur

Cara membuat:
Membuat adonan putih

Siapkan mangkuk mikser, masukkan mentega, margarine, gula pasir dan garam, kocok dengan kecepatan sedang hingga mentega pucat dan adonan menjadi lembut. Tambahkan vanila ekstrak dan kuning telur, kocok dengan kecepatan sedang hingga tercampur rata, sekitar 2 menit. Matikan mikser.

Masukkan tepung terigu, dengan menggunakan spatula aduk adonan hingga tercampur dengan baik. Tuangkan adonan di selembar plastic wrap, bulatkan adonan dan bungkus dengan plastik. Pipihkan adonan dengan ketebalan sekitar 3 cm dan sebisa mungkin bentuk adonan menjadi segi empat. Jika adonan terlalu lembek untuk dibentuk, simpan sebentar di kulkas hingga agak keras kemudian bentuk adonan menjadi kotak. Simpan adonan terbungkus plastik di dalam kulkas hingga keras. 

Membuat adonan coklat

Siapkan wadah, ayak bersamaan tepung terigu, coklat bubuk dan baking soda. Sisihkan.

Siapkan mangkuk mikser, masukkan mentega, gula pasir dan garam, kocok dengan kecepatan sedang hingga mentega pucat dan adonan menjadi lembut. Tambahkan vanila ekstrak dan telur, kocok dengan kecepatan sedang hingga tercampur rata, sekitar 2 menit. Matikan mikser.

Masukkan campuran tepung terigu, dengan menggunakan spatula aduk adonan hingga tercampur dengan baik. Tuangkan adonan di selembar plastic wrap, bulatkan adonan dan bungkus dengan plastik. Pipihkan adonan dengan ketebalan sekitar 3 cm dan sebisa mungkin bentuk adonan menjadi segi empat. Jika adonan terlalu lembek untuk dibentuk, simpan sebentar di kulkas hingga agak keras kemudian bentuk adonan menjadi kotak. Simpan adonan terbungkus plastik di dalam kulkas hingga keras. 

Membentuk kue

Keluarkan salah satu adonan dari kulkas (biarkan adonan lainnya tetap di dalam kulkas), siapkan meja kerja anda. Letakkan selembar kertas baking di permukaan meja. Taburi permukaan kertas dengan tepung. Letakkan adonan di permukaan tepung. Lumuri kayu penggilas dengan tepung, gilas adonan hingga tipis dengan ukuran sekitar 19 x 25 cm. Usahakan adonan berbentuk kotak, rapikan tepinya yang kurang rapi dengan menekannya dengan tepi pisau. 

Jika suhu dapur anda panas dan adonan mudah melembek, masukkan ke kulkas agar keras dan lanjutkan proses. Saran saya buatlah pada malam hari saat suhu tidak terlalu tinggi. 

Angkat kertas dengan adonan yang telah digilas di atasnya, pindahkan ke loyang pipih, tutupi permukaannya dengan kain bersih dan masukkan ke kulkas agar keras. Kita akan mempermak adonan ke-2.

Lakukan hal yang sama pada adonan ke-dua, buat ukuran yang sama dan simpan di kulkas hingga keras. 


Keluarkan adonan dari kulkas, olesi permukaan adonan putih dengan putih telur yang telah kita simpan sebelumnya hingga merata semua permukaannya tertutup putih telur. Kemudian dengan hati-hati tumpukkan adonan coklat ke atas adonan putih. Tutup permukaannya dengan kertas baking dan gilas perlahan saja dengan kayu penggilas untuk memastikan kedua adonan melekat dengan baik dan tidak ada rongga udara diantara adonan. 

Potong tipis bagian tepi-tepi adonan yang tidak rata dengan pisau panjang yang tajam, sehingga anda mendapatkan sebuah adonan berbentuk kotak dengan tepi yang rapi. Potong adonan menjadi dua bagian yang sama besarnya, ukur dengan penggaris untuk memastikan adonan terukur sama. 

Olesi permukaan salah satu adonan dengan putih telur secara merata.


Tumpukkan adonan dengan warna berbeda dengan adonan yang telah anda olesi putih telur. Di gambar saya, saya mengoleskan putih telur di adonan coklat dan menumpukkan adonan putih di atas adonan coklat, gilas perlahan dengan kayu penggilas agar menempel dengan baik. Sampai disini, hentikan pekerjaan. Letakkan adonan di loyang dan simpan di kulkas kembali agar keras.

Keluarkan adonan dari kulkas, potong-potong adonan dengan ketebalan minimal + 1 cm. Untuk membuat 1 batang adonan bermotif papan catur anda membutuhkan 4 irisan panjang adonan, jadi pastikan anda membagi adonan dengan pas agar setiap bagian memiliki pasangan. 


Ambil olesi satu sisi adonan dengan putih telur, tumpukkan irisan adonan lainnya di atasnya. Pastikan menumpuknya dengan berselang-seling, sisi coklat bertemu dengan sisi putih. Kemudian olesi permukaan tumpukan pertama dengan putih telur dan tumpukkan lagi irisan ke-3 diatasnya dengan posisi warna berbeda. Lakukan juga di irisan ke-empat. Anda akan mendapatkan sebatang adonan yang jika diiris melintang akan membentuk motif papan catur. tekan perlahan agar masing-masing lapisan menempel dengan baik.

Bungkus masing-masing batangan adonan dengan plastic wrap dan simpan di kulkas. Anda bisa menyimpannya untuk beberapa hari di sana. 

Panaskan oven, set disuhu 165'C. Letakkan rak pemanggang di tengah oven. Siapkan loyang untuk memanggang kue kering, alasi permukaannya dengan kertas baking. Sisihkan. 


Keluarkan sebatang adonan yang telah keras, letakkan di atas meja beralas kertas baking (biarkan adonan yang lain di kulkas). Buang plastic penutupnya dan iris melintang adonan dengan ketebalan + 1 cm. Lakukan dengan cepat agar adonan tidak cepat meleleh. Tata irisan adonan di permukaan loyang, beri jarak tidak perlu terlalu jauh karena kue tidak meleleh. 

Panggang selama 20 menit hingga tampak tepinya mulai kecoklatan. Keluarkan dari oven dan dinginkan di rak kawat. Kue siap disantap. Yummy!

Source:
Blog Cook and Be Merry - Black and White Checkerboard Cookies[5] 

References

  1. ^ Black and White Checkerboard Cookies (cookandbemerry.com)
  2. ^ Nigella Lawson's Intense Chocolate Cookies (www.justtryandtaste.com)
  3. ^ Rice Crispy Chocolate Chips Cookies (www.justtryandtaste.com)
  4. ^ Cherry Icebox Cookies (www.justtryandtaste.com)
  5. ^ Black and White Checkerboard Cookies (cookandbemerry.com)

Source : http://www.justtryandtaste.com/2013/09/checkerboard-cookies-si-kue-papan-catur.html
 
Sponsored Links