-->

Senin, 17 Agustus 2015


Chili con carne (chili yang mengandung daging) atau biasa dikenal dengan sebutan 'chili' saja merupakan sejenis stew (sup dengan takaran air yang sedikit) yang mengandung bubuk cabai, daging, tomat, dan seringkali juga kacang merah. Versi tradisional makanan ini terbuat dari bubuk cabai, bawang putih, bawang bombay, dan cumin (jinten), bersama dengan potongan atau cincangan daging sapi. Variasi dari sisi daerah maupun individu yang membuatnya, memungkinkan terjadinya perbedaan dari jenis daging  ataupun bahan-bahan lain yang digunakan. Resep yang bervariasi ini mendorong timbulnya argumentasi di antara para penggemar chili, yang menyebabkan chili seringkali dijadikan masakan yang sering diperlombakan. Chili juga umum digunakan sebagai salah satu bahan di beberapa makanan lainnya seperti chili dog, chili burger, atau chili dengan keju dan kentang goreng.


Di Spanyol, kata 'chile' mengacu pada cabai dan 'carne' berarti daging. Resep 'chili con carne'  pertama kali didokumentasikan pada tanggal 2 September 1519. Bahan-bahan yang direbus terdiri atas tomat, garam, cabai dan daging. Bernal Diaz del Castillo, salah seorang kapten Hernan Cortez yang juga merupakan sumber resep chili ini, menyebutkan dalam bukunya, bahwa pada saat itu masyarakat Indian Cholulan, yang bersekutu dengan Indian Aztecs, begitu yakin bahwa keesokan harinya mereka akan meraih kemenangan di pertempuran melawan Para Penakluk (The Conquistadors), sebagai persiapan perayaan kemenangan mereka telah mempersiapkan sepanci besar rebusan tomat, garam dan cabai.  Satu bahan yang sengaja belum dimasukkan yaitu daging, direncanakan akan dilengkapi oleh Para Penakluk:  menggunakan daging Para Penakluk itu sendiri. (The Discovery and Conquest of Mexico - Bernal Diaz del Castillo). 

Lain di Spanyol, lain lagi di perbatasan Amerika, penduduk di sana menggunakan resep chili yang terdiri atas daging sapi kering, lemak, cabai bubuk dan garam yang kemudian ditumbuk menjadi satu, adonan ini lantas dibentuk menjadi bongkahan seperti batu bata dan dikeringkan, saat akan disantap bongkahan chili kering ini lantas di rebus di dalam panci hingga menjadi adonan kembali.  The San Antonio Chili Stand, yang membuka stand-nya pada Pameran Kolombia di Chicago pada tahun 1893, membantu masyarakat dari negara bagian lainnya untuk mencicipi dan menghargai chili. San Antonio merupakan daerah tujuan turis yang utama dan membantu chili con carne ala Texas untuk menyebar ke seluruh daerah Selatan dan Barat. Chili con carne juga merupakan makanan resmi Texas, salah satu negara bagian di U.S., hal ini sesuai ketetapan House Concurrent Resolution nomor 18 pada hari jadi Texas Legislature ke 65, saat perayaan tahunannya pada tahun 1977. 

Satu hal yang pasti mengenai daerah asal chili bahwa ternyata makanan ini bukan berasal dari Mexico, seorang penulis dari San Antonio dalam artikel berjudul San Antonio: An Historical and Pictorial Guide, menulis: Chili, yang kita kenal sekarang di U.S., tidak bisa ditemukan di Mexico saat ini kecuali di beberapa restoran yang menjadi tempat tujuan turis. Jika chili memang berasal dari Mexico, maka makanan ini pasti masih berada di sana sekarang. Masyarakat Mexico, terutama yang memiliki nenek moyang Indian, tidak merubah kebiasaan kuliner mereka dari satu generasi ke generasi, atau bahkan dalam satu abad. Jika masih ada keraguan bagaimana masyarakat Mexico memandang tentang chili, maka sebuah media Mexico, Diccionario de Mejicanismos yang dipublikasikan pada tahun 1959, menyebutkan chili con carne sebagai: Makanan menjijikkan yang memperkenalkan dirinya sebagai makanan Mexico, diperjual belikan di U.S. mulai dari Texas hingga New York. 

Mengacu pada artikel di atas yang saya cuplik dari sana dan sini, tentu saja chili yang saya buat di bawah ini telah mengalami modifikasi dari sisi bahan dan mungkin juga rasa, disesuaikan dengan taste  Jawa saya ^_^. Namun pada dasarnya bahan utama berupa daging sapi, dan kacang merah tetap saya gunakan, hanya saja saya menambahkan buncis segar dan jagung agar lebih banyak sayur yang bisa saya konsumsi. Untuk bumbu dasar chili, anda memerlukan jinten bubuk (cumin) dan oregano bubuk, kedua bumbu ini yang memberikan rasa unik pada chili yang anda buat. Selain daging sapi, anda juga bisa menggunakan potongan sosis atau daging ayam. Chili yang terbuat dari daging ayam atau kalkun biasanya berwarna putih karena tidak mengandung tomat, bubuk cabai dan kacang merah sebagai bahan saus dasarnya, chili ini umumnya disebut dengan white chili.  

Chili biasanya disantap bersama nasi putih, kentang goreng, roti atau dimakan begitu saja dengan taburan keju parmesan atau cheddar di atasnya. Kalau melihat tekstur dan tampilannya mengingatkan saya dengan saus spaghetti bolognese, jadi saya rasa bisa juga untuk menemani spaghetti yang telah direbus. Rasanya? Hmm, yummy, mantap disantap kala masih hangat di musim hujan seperti ini, pedas dan hot! So spicy. 

Okeh, yuk kita langsung saja melihat resep dan proses pembuatannya.


Chili dengan Daging Sapi, Buncis, Jagung dan Kacang Merah

Bahan A:
- 2 sendok makan minyak zaitun untuk menumis

- 400 gram daging sapi cincang

Bahan B:

- 1 buah bawang bombay, cincang halus

- 8 buah bawang putih, cincang halus 
- 4 buah cabai merah besar, buang biji, rajang halus
- 1 1/2 sendok teh merica bubuk 
- 1/2 sendok makan garam 

Bahan C:

- 1 sendok teh jintan bubuk

- 2 buah kaldu blok larutkan dalam 250 ml air

- 2 1/2 sendok makan bubuk cabai (tergantung selera)

- 1 sendok teh oregano bubuk

- 1 sendok makan gula pasir

Bahan D:  
- 10 buah buncis, siangi dan potong-potong ukuran 1 cm

- 1 kaleng jagung manis, jangan ditiriskan

- 1 kaleng kacang merah dalam saus tomat

- 3 buah tomat merah, potong kubus
 
Bahan E:
Keju cheddar parut atau parmesan (optional)

Cara membuat:

Panaskan 2 sendok makan minyak zaitun di panci yang akan kita pakai untuk memasak chili, masukkan daging sapi cincang (bahan A).  Aduk-aduk dan masak hingga daging berubah warna dan terlihat mulai kecoklatan permukaannya. 

Masukkan bahan B: bawang putih, bawang bombay, cabai merah dan buncis ke dalam tumisan daging, tambahkan garam, dan merica. Masak hingga sayuran layu dan berubah warna. 



Tambahkan bahan C: larutan kaldu blok, jinten bubuk, gula pasir, bubuk cabai dan oregano, aduk dan masak selama 1 menit. 

Tambahkan bahan D: kacang merah, tomat, dan jagung kaleng, aduk rata dan masak hingga mendidih. Kecilkan api dan masak hingga semua bahan matang, kuah mengental, sekitar 30 menit. Cicipi rasanya dan angkat.

Penyajian:


Siapkan mangkuk, tuangkan chili sesuai porsi yang diinginkan, taburi dengan keju cheddar atau parmesan. Siap disantap. Yummy!

Sources: 
Web Laura in the Kitchen - Homemade Chili Recipe[1]

References

  1. ^ Homemade Chili Recipe (www.laurainthekitchen.com)

Source : http://www.justtryandtaste.com/2012/11/chili-dengan-daging-sapi-buncis-jagung.html
 
Sponsored Links