-->

Selasa, 05 April 2016


Musim hujan di Jakarta sepertinya akan panjang dan lama, memasuki minggu ketiga di bulan Februari ini pun sepertinya hujan deras masih saja terus mengguyur. Hujan-hujan seperti ini membuat saya enggan pergi keluar rumah. Contohnya seperti week-end kemarin, selama dua hari menjelang pukul dua siang dipastikan cuaca mulai mendung dan kemudian hujan super deras mengguyur dari langit. Terperangkap di dalam rumah selama dua hari membuat saya akhirnya mengisi waktu dengan membersihkan rumah dan mencuci setumpuk pakaian. Ketika lapar melanda yang saya inginkan hanyalah hidangan berkuah yang gurih dan sedap. Hmm, bagaimana jika mie rebus dengan cabai yang banyak? Tapi mie instan merupakan bahan yang langka di rumah Pete, dan sebagai informasi sudah lebih dari dua tahun saya tidak pernah menjamah mie ini karena setiap kali menyantapnya maka maag akut saya pasti kumat. Ide pun terlintas untuk membuat mie sendiri saja? Karena tidak ada sebutir telur pun di kulkas sebagai bahan utama membuat homemade mie telur, saya pun lantas bereksperimen membuat mie dari tepung beras. Yeah, hasilnya memang tidak terlalu maksimal namun setidaknya rasanya cukup lezat dan mengenyangkan. ^_^

Awalnya tatkala saya hendak mulai membuat mie beras ini saya begitu sangat percaya diri. Berbekal resep dan cara pembuatan yang mudah, saya pun langsung terjun ke dapur dan yakin hasilnya pasti akan sukses. Bahan mie berupa tepung beras dan tepung tapioka saya guyur dengan air mendidih dan aduk cepat dengan  menggunakan sumpit, saat itu saya merasa seperti Chef Yan yang sedang beraksi. Apalagi kemudian adonan yang terbentuk lembut dan sangat fleksibel untuk di uleni dan digilas, membuat saya semakin yakin gerbang kesuksesan menjelang. Adonan yang terbentuk tidak keras seperti udon yang pernah saya buat sebelumnya - silahkan klik disini[1] untuk resep dan proses pembuatan homemade udon - agak sedikit lengket di meja sehingga saya harus menaburkan banyak-banyak tepung di permukaan meja kerja. Saya sebenarnya mulai sedikit curiga, karena biasanya adonan mie atau pasta cenderung kenyal, elastis dan tidak lengket kala di gilas dengan kayu penggilas. 

Adonan mie yang telah saya iris tipis lantas saya rebus dalam air mendidih dan aduk dengan sumpit, saat itulah bencana dimulai. Mie beras yang tadinya begitu cantik saat masih mentah kini terlihat mencair, patah-patah dan lembek, sehingga buru-buru saya tiriskan dan saya siram dengan air dingin. Syukurnya atau kebetulannya, walau patah-patah dan terlihat lembek, mie ternyata cukup kenyal dan rasanya mirip dengan kwetiau yang selama ini dijual di luaran. Fuiih, saya pun menghembuskan nafas sedikit lega, walau tampilan tidak seperti harapan setidaknya rasanya tidak menyimpang jauh. Saya pun lantas melanjutkan merebus mie berikutnya dan melakukan proses yang sama yaitu meniriskan dan mencucinya dengan air dingin kemudian mie pun saya tumpuk menjadi satu di dalam mangkuk. Adegan selanjutnya saya lantas mempersiapkan ayam kuah jahe, tidak lama, karena bumbunya sangat simple,  hanya cing cing sebentar ayam kuah pun jadi. Saya pun kembali ke mie beras yang tadi saya letakkan di dalam mangkuk dan betapa kagetnya saya ketika melihat mie berubah menjadi gumpalan bola karet yang lengket, ketika nekat saya tarik dan uraikan justru gumpalan karet ini putus dan lengket dimana-mana. Hampir putus asa, saya ceburkan kembali mie ke dalam air dingin yang matang, dan holaaa.... mie terurai dengan mudahnya. 


Satu kesalahan yang mungkin saya lakukan adalah jika anda menggunakan resep mie beras ini maka sebaiknya adonan tidak digilas hingga tipis. Adonan digilas agak tebal, lebih tebal dari yang saya lakukan, kemudian diiris tipis. Adonan yang terbentuk tidak pipih lebar seperti kwetiau tapi hampir mirip seperti mie kuning atau spaghetti. Mungkin dengan cara tersebut mie tidak akan hancur saat direbus. 

So, jika anda mengatakan mie ini sebagai kwetiau, hmm.... yah mungkin sama. Karena tampilan dan rasanya sama. Tapi setelah saya membaca sana dan sini, dan setelah seonggok mie beras ini saya hasilkan, saya baru tahu ternyata ada cara mudah untuk membuat kwetiau yang dijamin pasti berhasil. Bahan mie tidak dibuat menjadi adonan yang bisa diuleni dan digilas seperti pasta tetapi diberi air yang banyak sehingga menjadi encer seperti adonan kulit lumpia. Adonan encer ini lantas dituangkan tipis-tipis di atas loyang kaca anti panas dan dikukus hingga matang. Lapisan tipis adonan yang telah matang ini kemudian diolesi minyak pada permukaannya, dilepaskan dari loyang dan digulung untuk kemudian diiris dengan ketebalan seperti kwetiau umumnya. Mata saya melotot memandang tayangan video di internet yang menampilkan proses pembuatan kwetiau dan memaki dalam hati melihat caranya yang sangat, sangat mudah, simple dan tentunya tanpa sport jantung sama sekali. Tapi nasi telah berubah menjadi tape saudara-saudara, next saya mungkin akan mencoba kwetiau versi yang mudah ini namun sekarang saya masih punya pe-er yang sangat mendesak: menghabiskan semangkuk besar mie beras yang terendam dengan manisnya di dalam baskom, semoga dia tidak mekar. ^_^ 

Berikut ini resep dan proses pembuatannya ya. 


Homemade Mie Beras dan Ayam Kuah Jahe

Resep diadaptasikan dari Malisa's Food Blog - Laotian Fresh Noodle Soup

Bahan kuah ayam:

- 1/2 ekor ayam ukuran kecil, saya menggunakan ayam negeri

- 3 butir bawang putih, memarkan

- 3 ruas jahe, iris tipis

- 1 batang serai, ambil bagian putihnya saja, memarkan  

- 2 sendok makan kecap ikan 

- 1 sendok teh kaldu bubuk (optional)

- 1 1/2 sendok teh merica bubuk

- 1 sendok teh garam

- 3 lembar daun jeruk purut, buang batang tengahnya dengan cara disobek

- 2 batang daun bawang, rajang halus

- 2 liter air

- minyak untuk menumis bumbu

Bahan mie beras:

- 75 gram tepung beras

- 100 gram tepung tapioka

- 200 - 250 ml air panas mendidih

Pelengkap:

- irisan jeruk nipis

- irisan cabai rawit

Cara membuat:

Membuat ayam kuah jahe
 


Siapkan ayam, gosok permukaan kulit ayam dengan garam kasar hingga kesat dan bersih. Buang bagian lemak dan lendir yang melekat pada rongga dalam ayam dan kulit. Cuci ayam hingga bersih. Potong ayam menjadi 2 bagian. Kita hanya akan menggunakan setengah bagian saja. Sisihkan. 

Siapkan panci atau wajan cekung seperti saya, panaskan 1 sendok makan minyak sayur. Tumis bawang putih, serai dan jahe hingga harum. Masukkan air dan daun jeruk, masak hingga air mendidih. Masukkan ayam, masak dengan api kecil hingga ayam matang dan empuk. 

Masukkan kaldu bubuk, kecap ikan, merica bubuk, dan garam. Aduk hingga rata dan cicipi rasanya. Tambahkan garam jika kurang asin. Tiriskan ayam, kemudian masukkan daun bawang ke dalam kuah dan aduk sebentar hingga daun bawang layu. Matikan api kompor.

Membuat mie beras



Siapkan mangkuk, masukkan tepung beras dan tepung tapioka. Tuangkan air panas mendidih. Aduk cepat dengan sumpit sehingga terbentuk adonan basah yang kasar.

Bulatkan adonan hingga menjadi bola adonan. Letakkan di permukaan meja bertabur tepung dan uleni hingga menjadi adonan yang halus dan smooth permukaannya. Masukkan adonan ke mangkuk bekas adonan, tutup dengan kain bersih dan diamkan 15 menit agar adonan rileks.

Untuk memotong mie, gunakan cutter untuk memotong adonan seperti gambar atau pisau tajam. Adonan lembek, lemas, mudah untuk digilas jadi saya rasa tidak memerlukan pemotong pasta untuk membuatnya. 

Taburi permukaan meja dengan tepung beras secukupnya. Bagi adonan menjadi dua bagian. Bulatkan salah satu bagian adonan. Gilas dengan kayu penggilas yang dilumuri dengan tepung agar adonan tidak lengket. Gilas adonan hingga tipis, sesekali angkat adonan dari permukaan meja untuk memastikan adonan tidak lengket. Jika adonan melekat di meja, kikis dengan pisau, taburi tepung. Rubah posisi kayu penggilas agar setiap permukaan adonan tergilas dengan baik. 


Jika adonan telah memiliki ketebalan yang diinginkan, potong adonan dengan menggunakan pemotong adonan atau pisau yang sangat tajam. Untuk ketebalannya tergantung pada selera masing-masing. Taburkan sedikit tepung pada permukaan adonan yang telah di potong, uraikan masing-masing potongan hingga tercerai berai. Bagian menguraikan ini penting karena jika adonan direbus masih dalam gulungan maka gulungan tidak akan terurai di air panas. 

Siapkan panci berisi air mendidih, masukkan potongan mie mentah ke dalam air, aduk dengan sumpit selama direbus. Tidak memerlukan waktu lama, jika mie tampak mengapung dan air mendidih maka segera angkat dari kompor. Tuangkan mie ke dalam air dingin dan cuci dengan air mengalir hingga mie terasa tidak licin lagi. Tiriskan.

Siapkan air matang dingin di mangkuk besar  tuangkan mie ke dalam air, biarkan mie terendam disana hingga tiba saat dibutuhkan. Mie tidak akan berubah mekar dan tidak meribah rasa. Lakukan kegiatan merebus mie hingga semua adonan habis. 

Note: mie akan lengket jika tidak di rendam di dalam air dingin.  Kondisi mie saat direbus akan sedikit patah-patah dan lembek namun akan menjadi kenyal elastis kala disiram dengan air dingin. 


Penyajian:



Panaskan kuah hingga mendidih. Suwir suwir ayam rebus yang telah ditiriskan menjadi ukuran sesuai keinginan. Tiriskan mie, letakkan di mangkuk, taburkan suwiran ayam di atasnya dan siram dengan kuah panas.

Santap mie dengan kucuran air jeruk nipis, irisan cabai rawit dan irisan daun bawang. So yummy!

Source:
Blog Malisa's Food Blog - Laotian Fresh Noodle Soup[2]   

   

References

  1. ^ disini (www.justtryandtaste.com)
  2. ^ Laotian Fresh Noodle Soup (concasse.blogspot.com)

Source : http://www.justtryandtaste.com/2013/02/homemade-mie-beras-dan-ayam-kuah-jahe.html
 
Sponsored Links