-->

Kamis, 10 Maret 2016


Jika judul di atas membuat anda sedikit terbingung-bingung, maka mohon maafkanlah, karena saya sebenarnya telah berusaha memeras otak membuat judul posting yang menarik untuk makanan yang biasa-biasa saja. Resep yang ini sebenarnya hanyalah pepes tuna biasa, yang membuatnya menjadi berbeda karena saya menusuk potongan-potongan daging tuna dengan tusukan sate. Tusukan sate ini bukan hanya sebagai hiasan dan tanpa maksud melainkan untuk memudahkan saya membalik-balikkan si pepes saat lauk ini dibakar di atas pemanggang. Pepes ikan merupakan salah satu makanan favorit saya, yang membuat saya jarang membuatnya hanya karena daun pisang yang harus dibeli terlebih dahulu di pasar Blok A. Inilah susahnya tinggal di Jakarta dimana jarang sekali halaman rumah di tanam dengan pepohonan yang berukuran besar. Bagaimana mungkin hendak menanam pisang? Halaman rumah saja jarang yang memiliki lahan terbuka, kebanyakan tertutup dengan ubin dan semen. Di rumah Ibu saya di Paron, halaman belakang penuh dengan aneka jenis pisang, daunnya lebar-lebar sehingga mantap untuk digunakan sebagai pembungkus lontong, bothok atau pepes. Sewaktu-waktu, ketika ngidam pepes mode on kami tinggal jalan ke belakang rumah dan memilih daun terbaik yang ada. Hidup memang tidak selalu sesuai dengan keinginan. ^_^

Kelebihan makanan bernama pepes adalah bumbu yang mudah dan sederhana serta proses pembuatan yang tidak rumit namun menghasilkan hidangan yang membuat nafsu makan anda susah, susah di rem maksud saya. Biasanya jika membuat pepes, setelah bahan-bahan di campur menjadi satu dengan bumbu dan dibungkus, maka saya akan mengukusnya hingga matang baru kemudian di bakar atau dipanaskan sebentar diatas wajan agar teksturnya tidak terlalu basah. Kali ini saya tidak mengukus si pepes, melainkan dalam kondisi mentah langsung saya bakar di atas pemanggang hingga matang. Cara ini membuat pepes menjadi kering dan kesat sehingga tidak eneg saat disantap. Terus terang, saya memang kurang suka dengan tekstur pepes yang basah. Bumbunya pun sebelum saya campurkan dengan ikan, saya tumis terlebih dahulu dengan sedikit minyak hingga harum dan setengah matang. Cara ini membuat rasa pepes lebih mantap dan tidak cemplang. 


Untuk ikannya anda bisa menggunakan jenis ikan apapun yang ada, fillet tuna ini menjadi pilihan saya karena bebas duri dan untuk memudahkan Tedy menyantap si pepes. Adik saya ini memang kurang bisa menikmati ikan yang dimasak tanpa melalui proses goreng-menggoreng hingga menjadi kering kerontang. Memasak ikan berduri dengan cara dipepes memang membuat duri-duri ikan seakan semakin mengancam dibandingkan dengan menggorengnya hingga crispy. Padahal menurut saya, kenikmatan menyantap ikan adalah saat melepaskan daging yang lembut dari duri-durinya dan menghisap tulang-tulangnya hingga tidak ada secuilpun daging yang tersisa. Ada kepuasan tersendiri rasanya jika di piring yang tersisa hanyalah kerangka dengan tulang yang terlihat putih mengkilat. ^_^  

Berikut resep  sate tuna pepes panggang. Ups.... Sate panggang pepes tuna.... Arggh, kita langsung saja ke TKP ya. Yuk mari...


Sate Pepes Tuna Panggang

Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 5 potong tusuk sate

Bahan:

- 300 gram fillet tuna, potong kotak ukuran 3 x 3 cm dengan tebal minimal 2 cm
- Dua genggam daun kemangi (saya lupa memasukkan bahan ini ke pepes yang saya buat)

- Daun pisang secukupnya untuk membungkus

Bumbu dihaluskan:

- 10 butir cabai merah keriting

- 7 butir bawang merah

- 3 butir bawang putih

- 1 ruas kunyit, bakar sebentar di kompor

- 1 sendok teh ketumbar, sangrai

- 5 butir kemiri, sangrai

- 2 ruas jahe

- 1 batang serai, ambil bagian putihnya saja
- 1 ruas lengkuas, gunakan lengkuas muda agar mudah untuk dihaluskan atau bisa juga diparut dengan parutan kelapa untuk menghaluskannya.

- Minyak untuk menumis

Bumbu lainnya:

- 10 butir cabai rawit hijau utuh

- 3 lembar daun jeruk, rajang halus

- 3 lembar daun salam, sobek kasar
- 1/2 sendok makan garam

- 1 1/2 sendok makan gula Jawa, sisir

- 1 sendok teh kaldu bubuk (optional)

- 3 sendok makan air asam Jawa

- 6 butir tomat hijau, iris tipis (bisa diganti 1 - 2  butir tomat merah biasa)

Cara membuat:

Siapkan fillet tuna, beri 1 sendok air asam Jawa/jeruk nipis dan 1/2 sendok makan garam. Remas-remas dan diamkan selama minimal 10 menit. Cuci bersih dan tiriskan. Tusuk potongan tuna menggunakan tusukan sate. Satu tusuk berisi 2 potong fillet. Sisihkan.

Siapkan wajan, panaskan 3 sendok makan minyak goreng. Masukkan bumbu halus, aduk dan tumis hingga harum. Tambahkan cabai rawit utuh, lengkuas,  daun jeruk, daun salam, garam, gula, kaldu bubuk dan air asam Jawa. Aduk rata dan tumis hingga bumbu matang. Cicipi rasanya dan angkat. Masukkan potongan tomat ke dalam tumisan bumbu. Aduk rata. 

Siapkan daun pisang, potong-potong dengan ukuran yang cukup besar untuk menampung pepes. Buang bagian pangkalnya yang keras dengan  menggunakan gunting. Layukan daun dengan cara mengukusnya sebentar di dalam dandang atau menggunakan uap panas dari rebusan air.

Siapkan 2 lembar daun pisang, tumpukkan dengan posisi bagian daun yang buram saling berhadapan. Beri satu sendok makan bumbu ratakan di permukaan daun, letakkan 1 tusuk sate tuna di atas bumbu. Beri 1 sendok makan bumbu di atas tuna, ratakan. 

Bungkus dengan cara melipat bagian ujung daun hingga menutupi sebagian isi pepes, baru kemudian sisi kiri dan kanan daun dilipat ke tengah hingga isi pepes tertutup daun dengan baik. Tekuk salah satu sisi bagian lipatan daun yang berada di dekat tusuk sate dan semat dengan lidi/tusuk gigi. Cara ini membuat sate rapat terbungkus dan memudahkan kita saat memanggangnya.


Siapkan panggangan atau loyang teflon, olesi permukaannya dengan minyak goreng. Panggang sate di atas panggangan hingga permukaan daun kecoklatan dan sate matang. Angkat.

Sate tuna ini mantap sekali untuk menemani nasi hangat anda. Super yummy!


Source : http://www.justtryandtaste.com/2011/11/sate-pepes-tuna-panggang-ala-just-try.html
 
Sponsored Links