-->

Minggu, 27 Maret 2016


Sejak membuat blog ini, saya yang selama ini kesulitan menemukan teman yang sama-sama hobi memasak tiba-tiba seperti mendapatkan durian runtuh. Ternyata, di luar sana banyak yang sama antusiasnya dengan saya untuk mencoba aneka resep kue dan masakan lainnya. Salah satunya adalah teman koresponden saya di Aceh, Chanti. Tidak pernah bertemu muka, hanya memandang foto masing-masing di FB, beberapa hari sekali kami berbagi berita dan cerita. Tidak melulu hanya mengenai resep dan mencoba resep baru, tetapi juga curhat mengenai kesibukan masing-masing - saya dengan kesibukan pekerjaan dan keruwetan hidup di Jakarta dan Chanti dengan cerita manisnya mengurus keluarga dan memasak aneka makanan lezat untuk suami dan dua buah hatinya yang lucu.  Ahh, sayang sekali kami dipisahkan oleh jarak yang amboi jauhnya, karena mungkin membutuhkan waktu 1 minggu lamanya untuk kami puas bercerita... andai dipertemukan.  ^_^


Salah satu yang mungkin membuat teman-teman saya suka kesal dan ngomel-ngomel ke saya adalah karena saya suka sekali meminta resep istimewa khas keluarga mereka. Menurut saya, setiap keluarga pasti memiliki resep kesayangan dan menjadi favorit. Resep seperti ini biasanya walaupun berulangkali dimasak tidak membuat anggota keluarga jenuh. Kadang-kadang teman saya harus menanyakannya ke Ibu atau Nenek mereka, mencatatnya dan memberikannya ke saya dengan ancaman: Ntar di bawa ke kantor ya. Ketika saya meminta hal yang sama ke Chanti, dengan murah hatinya beliau membagi resep brownies kesayangan keluarganya ke saya. Saya masih ingat inti kata-kata di emailnya, Saya ada resep andalan yang digemari oleh seantero keluarga. Kalau Lebaran kue ini wajib hadir dan walaupun seringkali dibuat tidak membuat keluarga bosan. Resepnya sudah lama saya dapatkan sejak SMA, tidak jelas asalnya dari mana, hanya karena sering sekali dibuat berulang-ulang serasa nempel di kepala. Terdengar menjanjikan bukan? 
Berbekal resep yang dengan rincinya di tulis Chanti di emailnya maka hari Jumat sepulang kantor, sayapun nangkring di dapur - tempat kedua yang paling sering saya kunjungi selain kamar tidur tentunya - menimbang bahan-bahan yang sangat simple dan mulai berkarya. Brownies merupakan jenis kue semi cake dan cookie sehingga memiliki tekstur yang agak padat. Saya merekomendasikan kue ini untuk dicoba bagi mereka yang masih pemula karena teksturnya yang semi bantat membuat anda tidak bisa disalahkan jika gagal sekalipun. Tekstur yang padat ini tidak menuntut proses pembuatan yang rumit, brownies umumnya tidak menggunakan mikser untuk mengocok telur hingga mengembang (walaupun resep dari Chanti menuntut saya untuk mengocoknya dengan mikser) dan biasanya minus penggunaan baking powder. Tidak seperti cake yang ketika matang maka dikeluarkan dari loyang dengan cara dibalik maka brownie tidak boleh diperlakukan demikian. Permukaannya yang retak-retak dan mengkilap adalah ciri khas yang harus dipertahankan, sehingga untuk mengeluarkannya dari loyang kita cukup memotong-motongnya menjadi ukuran kecil dan mengeluarkannya hati-hati satu persatu tanpa merusak permukaan brownies.

Tips lainnya adalah jika anda membuat brownies coklat (ada brownies yang tidak menggunakan coklat disebut dengan nama blondie), maka pastikan  coklat bubuk yang anda gunakan memiliki kualitas yang baik karena sangat mempengaruhi rasanya. Di toko bahan kue, biasanya saya mencari jenis coklat bubuk kiloan, ada banyak merk yang di tampilkan tetapi saya biasanya memakai merk Bendrop. Sejauh ini coklat bubuk ini memang lezat untuk aneka cake dan cookies, saya bahkan sering menggunakannya juga untuk membuat minuman susu coklat panas yang nikmat.  Tips kesekian lainnya adalah ketika tepung telah masuk ke bahan cair maka aduk seperlunya saja hanya agar tercampur baik, jangan berlebihan atau terlalu lama agar gluten tidak terbentuk. Gluten membuat cake, cookie atau brownie menjadi keras.


Anda penasaran dengan rasa brownie ini? Sebagaimana email dari Chanti, maka seperti itulah rasa brownies ini, lezat, legit dan padat. Sesuai intruksinya bahwa brownies ini akan mengeluarkan rasa terbaik jika diolesi dengan buttercream dan ditaburi keju parut dipermukannya,  maka itulah yang saya lakukan pada brownies yang saya buat di Sabtu yang mendung ini. Pssst... bagi anda yang ingin mengkusnya, brownies ini oke juga lho dikukus, seorang pembaca JTT, Mba Laura, telah membuktikannya sesuai dengan komentar yang di-sharingnya di bawah.

Berikut resepnya ya.

Resep brownies diadaptasikan dari Chanti - Brownies

Resep buttercream hasil modifikasi sendiri

Untuk + 15 potong, menggunakan loyang segiempat ukuran 20 x 20 cm

Bahan:

- 2 butir telur, suhu ruang

- 200 gram gula pasir

- 100 gram mentega, suhu ruang 

- 100 gram tepung terigu serba guna atau protein rendah

- 45 gram coklat bubuk

- 175 ml susu cair (dibuat dari 110 ml air + 65 ml susu kental manis)

- Seujung kuku garam, jika menggunakan mentega tawar

Topping:

- Buttercream

- Keju cheddar parut secukupnya

Resep buttercream: 
Kocok jadi satu dengan mikser kecepatan tinggi hingga smooth:

- 100 gram mentega

- 100 gram gula halus

- 1 sendok teh vanila ekstrak (optional)

Cara membuat:

Siapkan oven, set di suhu 175'C, letakkan rak pemanggang di tengah. Olesi loyang segi empat ukuran 20 x 20 cm dengan mentega dan taburi tepung, Sisihkan. Anda bisa menggunakan jenis loyang lainnya.




Siapkan mangkuk, masukkan telur dan gula pasir, menggunakan hand mixer kocok dengan speed rendah hingga bahan tercampur kemudian gunakan speed tinggi hingga telur dan gula mengembang. Tambahkan mentega dan teruskan mengocok hingga mentega tercampur baik. Proses ini tidak memakan waktu lama (1 - 2 menit saja). Matikan mikser.

Masukkan tepung terigu dan coklat bubuk dengan cara diayak langsung diatas adonan telur dan mentega, tuangkan secara bergantian dengan susu cair. Kira-kira bagi masing-masing menjadi 3 tahapan, aduk ringan setiap tahapannya dengan spatula hingga menjadi adonan yang smooth dan tercampur baik. 

Masukkan adonan ke dalam loyang dan panggang selama 40 menit. Lakukan test dengan menusukkan lidi di tengan kue, jika tidak ada adonan yang menempel maka brownies telah matang. Keluarkan dari oven dan dinginkan sempurna sebelum dioleskan buttercream.

Jika brownies telah dingin, olesi permukaannya dengan buttercream dan taburi dengan parutan keju cheddar di atasnya. Kue siap dipotong dan santap. Yummy!

Source:

Chanti, Aceh - Brownies


Source : http://www.justtryandtaste.com/2011/10/brownies-lezat-legit-ala-chanti.html
 
Sponsored Links