-->

Selasa, 01 Maret 2016


Saat Lebaran kemarin, saya dan adik saya, Wiwin, mendapat giliran untuk mudik ke kampung halaman di Paron, Ngawi. Tahun lalu kami berdua melewatkan Lebaran di Jakarta karena kakak saya dan Tedy, adik lelaki saya yang pulang mengunjungi Ibu di sana. Membayangkan kondisi macet dan sulitnya mencari tiket akhirnya kami pun melayangkan beribu bujukan ke Ibu dan adik bungsu saya, Dimas, agar bersedia berlibur di Ibu Kota. Senjata rayuan kami apalagi kalau bukan kondisi Jakarta yang tenang dan bebas macet, sehingga bisa shopping dan jalan-jalan dengan nyaman. 

Alasan lainnya adalah bisa melihat Kirana, putri pertama Tedy dan Diar yang juga sekaligus sebagai cucu perempuan satu-satunya yang hadir di keluarga besar kami. Saat ini si imut cantik ini telah berusia lima bulan, begitu lucu dan menggemaskan sehingga semua orang berebutan untuk menjadi baby sitter-nya secara sukarela. Bujukan kami pun berhasil, Ibu saya datang bersama adik dan tante saya untuk melewatkan waktu selama seminggu lebih di sini. ^_^

Walau lucu dan menggemaskan, ternyata Kirana bayi pemalas. Ayo dong Kira, tengkurap dong, jangan malas-malasan ya. Berulangkali kami memberinya semangat untuk mulai belajar tengkurap, namun yang terjadi si imut ini hanya meliukkan badan mungilnya sebentar untuk kemudian cepat-cepat kembali ke posisi telentang. Seringkali akhirnya kami yang kemudian menggulingkannya hingga tengkurap. Satu dan dua menit wajahnya masih melongo bingung namun menit ketiga bibir bulatnya lantas cemberut, isakan pelan keluar dan dua tetes air mata mulai mengalir di pipi. Kami pun menjadi tak tega, terutama sang Bunda yang langsung menggendongnya dan membujuknya dengan bisikan lembut. Ah so sweet! 

Selain sedikit malas bergerak, keponakan saya ini juga ketagihan digendong. Sebentar saja di letakkan di atas kasur maka rengekan mulai terdengar, sedikit lebih lama maka jeritan pun bergaung di seantero rumah. Kami pun, para robot gendong, lantas serabutan berlarian ke kamar saling berebutan untuk meraihnya lebih dulu. Namun ada satu tempat yang membuat Kirana tetap tenang dan tidak mengeluarkan rengekan sedikitpun. Kereta dorongnya! Ketika kami semua sibuk mengelilingi meja besar yang penuh dengan aneka kue yang telah dicetak dan wadah-wadah berisi adonan kue yang akan menunggu giliran untuk dipermak, maka Kirana cukup digeletakkan di dalam kereta dorongnya sambil sesekali kami panggil namanya. Bayi mungil itu akan menolehkan kepalanya sambil tersenyum dan kemudian kembali sibuk dengan sepuluh jari tangannya yang montok. Walau pun belum bisa membantu namun kehadirannya membuat pekerjaan menggelindingkan adonan nastar dan mencetak kue kacang ini menjadi lebih ringan dan ceria. ^_^


Kembali ke kue kacang yang saat ini saya posting. Kue kering ini merupakan andalan Wiwin jika Lebaran tiba dan menjadi oleh-oleh bagi siapapun yang berkunjung ke rumah. Selain mudah dibuat dengan bahan-bahan yang cukup terjangkau, rasanya pun cukup yummy. Terus terang kue kacang bukan jenis kue kering favorit saya, namun jika camilan ini tersedia di depan mata maka tak urung tangan saya pun gatal untuk meraihnya. Nah walau Lebaran telah lewat namun panggang-memanggang kue tetap berjalan di rumah Wiwin. Kami membuat banyak sekali kue kacang untuk dibawa pulang Ibu saya ke Paron. 

Proses pembuatan kue kacang terbilang sangat singkat, kacang tanah yang telah digoreng diblender hingga halus dan dicampurkan dengan bahan-bahan lainnya menggunakan mikser. Tepung terigu lantas ditambahkan sedikit demi sedikit sambil diaduk. Adonan yang terbentuk lembut dan mudah untuk dicetak. Biasanya saya mencetaknya dengan menggunakan garpu, tapi Wiwin punya ide yang lebih baik. Adonan digilas dengan kayu penggilas dan dicetak dengan cookie cutter. Agar permukaannya kuning mengkilap maka kocokan telur yang dicampur dengan beberapa tetes pewarna kuning dioleskan di atas kue. Hasilnya adalah kue kacang yang manis dan cantik. 

Tertarik untuk mencobanya? Berikut ini resep dan proses pembuatannya ya. 


Kue Kacang a la Wiwin

Resep diadaptasikan dari adik saya, Wiwin A

Bahan:

- 200 gram mentega

- 300 gram margarine

- 500 gram gula pasir

- 2 sendok teh vanila ekstrak   

- 4 butir telur

- 700 gram kacang tanah goreng yang dihaluskan dengan blender hingga halus

- 2 sendok teh baking soda 

- 2 sendok teh baking powder

- 1 sendok teh garam

- 700 gram tepung terigu serba guna

Olesan, aduk hingga rata:

- 2 butir kuning telur

- 3 tetes pewarna kuning

- 1 sendok makan air

- 1 sendok makan minyak goreng  

Cara membuat: 

Siapkan oven, set di suhu 170'C. Letakkan rak pemanggang di tengah oven. Siapkan loyang untuk memanggang kue kering, alasi permukaan loyang dengan kertas baking. Sisihkan.

Siapkan wadah. Ayak tepung terigu, baking soda, baking powder dan garam menjadi satu. Sisihkan.  

Siapkan mangkuk mikser. Masukkan mentega, margarine, gula pasir, vanila ekstrak dan telur. Kocok dengan speed sedang hingga tercampur dengan baik dan mentega + margarine menjadi lembut. Tambahkan kacang tanah giling, proses kembali selama 1 menit hingga tercampur dengan baik. 

Lepaskan mangkuk mikser dari mesin, kita akan mencampurkan tepung menggunakan spatula. 

Masukkan tepung terigu secara bertahap sedikit demi sedikit dan aduk menggunakan spatula hingga semua tepung dan adonan mentega tercampur dengan baik dan rata. 

Siapkan meja datar, letakkan sebongkah adonan di atas meja, gilas hingga pipih dengan ketebalan minimal 1 cm. Cetak adonan dengan menggunakan cookie cutter aneka bentuk yang anda miliki di rumah, atau potong-potong dengan menggunakan pisau. 

Tata adonan kue yang telah dicetak di atas loyang beralas kertas baking. Olesi permukaannya dengan olesan telur. Panggang selama 20 menit atau hingga permukaan kue terlihat kering, berwarna kuning keemasan. 

Keluarkan loyang dari oven, biarkan kue agak dingin dan mengeras di loyang. Pindahkan ke rak kawat agar kue menjadi dingin sempurna dan simpan di stoples yang kedap udara. Kue tahan hingga 1 minggu lamanya di suhu ruang atau hingga 2 bulan di kulkas. Yummy!

    


Source : http://www.justtryandtaste.com/2013/08/kue-kacang-la-wiwin.html
 
Sponsored Links