Pisang goreng pasir sempat booming beberapa waktu yang lalu, walaupun kemudian sekarang sinarnya seperti meredup, namun kala itu hampir di setiap jangkal tepi jalan selalu ada kios penjual makanan ini. Kalau berbicara mengenai pisang goreng maka sudah bisa ditebak, makanan ini juga merupakan salah satu gorengan favorit saya, tapi saya lebih menyukai versi yang digoreng dengan adonan tepung biasa. Nah jika anda menyempatkan diri berkunjung ke Mall Ambasador, maka di lantai empat area food court di sekitar jajaran restoran Manado, ada satu penjual pisang goreng yang mantap. Pisangnya padat, tidak terlalu lembek namun terasa manis, dengan balutan tepung yang renyah. Ketika kita membelinya maka si penjual akan menggorengnya saat itu juga sehingga kita bisa menyantapnya panas-panas ditemani dengan mangkuk kecil berisi sambal ikan roa yang super pedas dan gurih. Unik, namun seperti inilah biasanya pisang goreng a la Manado disajikan.Â
Ternyata pisang goreng juga merupakan kegemaran Wiwin, adik saya. Ketika bulan lalu saya berkunjung di rumahnya, saat buka puasa tiba sepiring pisang goreng dan sambal ikan roa hadir di meja makan. Karuan saja saya langsung bertanya, Beli di Mall Ambasador ya?. Tebakan saya salah, adik saya membelinya di restoran Beutika, salah satu restoran Manado yang cukup terkenal di dekat kantornya. Rasa pisang dan sambalnya tak berbeda dengan versi Mall, namun harganya jauh lebih mahal untuk ukuran pisang goreng, bagi kocek saya tentunya. Hal inilah yang kemudian membuat saya berangan-angan untuk membuatnya sendiri. Untuk membuat pisang goreng yang mantap a la Manado maka umumnya pisang kepok kuning yang digunakan. Pisang harus dalam kondisi belum terlalu matang, sehingga terasa agak keras namun sudah cukup manis. Tidak mudah menemukan pisang seperti ini di pasar, seringkali yang dijual adalah pisang kepok putih, daging buahnya ketika dibelah berwarna putih pucat. Kepok putih cenderung lembek, kurang padat dan tidak terlalu manis seperti saudaranya si kepok kuning.
Kala hampir putus asa menemukan pisang idaman, Ibu saya datang dari kampung bersama sekotak kardus super besar yang ternyata berisi hasil bumi pekarangan belakang rumah. Salah limanya adalah bersisir-sisir pisang kepok kuning hasil kebun sendiri. Pisangnya gendut-gendut, masih setengah matang dan rasanya super legit dan manis. Pucuk dicinta pisang pun tiba, pikir saya. Pisang goreng dan sambal roa sepertinya segera terwujud. Saya pun segera ke supermarket untuk membeli ikan roa asap yang bisanya dipajang di bagian makanan beku. Ikan roa asap umumnya digunakan dalam kuliner Manado, biasanya diolah menjadi sambal roa atau biasa disebut dengan rica roa. Ikan berbentuk pipih, berwarna hitam keabu-abuan, dengan kulit sisik yang terlepas dengan mudah. Kondisinya keras, kering, garing dengan harum ikan kering yang kuat dan gurih sehingga rasanya sangat sedap kala diolah menjadi sambal. Umumnya sambal roa disantap dengan tinutuan (bubur Manado) atau dicocol dengan pisang goreng. Hmm, mantap!
Ikan roa super kering ini memiliki tekstur cukup keras dan untuk menggunakannya di dalam sambal maka kita harus menghaluskannya hingga hancur. Nah pekerjaan tersebut tentu saja saya serahkan ke food processor, dalam beberapa kali putaran maka sekujur badan ikan mulai dari kepala, tulang dan ekor pun hancur berkeping-keping. Tidak punya food processor? Anda bisa menumbuknya dengan cobek biasa atau memprosesnya dengan blender (gunakan gelas untuk menghancurkan biji-bijian), atau jika anda memiliki blender Phillips maka anda bisa membeli chopper-nya yang dijual terpisah. Nah chopper ini memiliki fungsi sama dengan food processor, mampu menghaluskan daging, ikan dan apapun juga dalam waktu singkat. Walau memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan food processor-nya, namun chopper ini sangat praktis dan... harganya lebih murah. Saya membelinya di sebuah konter Phillips di Mall Ambasador hanya dengan merogoh kocek seratus ribu rupiah saja. Saya rasa anda juga bisa menemukannya di mall-mall lainnya yang memiliki konter Phillips di sana. Gambarnya saya sertakan di bawah ya.Â
Kembali ke resep kita kali ini, tidak ada yang sulit membuatnya. Tips pisang goreng enak adalah pisang dengan kualitas yang baik, dan jangan terlalu matang. Pisang kepok kuning is the best! Untuk adonan tepungnya, saya melakukan eksperimen sendiri, mencampur tiga jenis tepung dan menggunakan air es untuk membuat adonannya menjadi ringan sehingga renyah hasilnya. Mirip-mirip seperti adonan tempura jadinya. Untuk sambalnya, sayangnya saya tidak bisa memberikan alternatif pengganti ikan roa. Tapi mungkin terasi bisa sedikit memberikan efek yang mirip di sambal.Â
Tertarik untuk mencobanya? Berikut resepnya ya.Â
Pisang Goreng Kipas dan Sambal Ikan Roa
- 200 gram tepung terigu serba guna
- 50 gram tepung beras
- 50 gram tepung tapioka
- 1 sendok teh baking powder- 1 sendok teh garam
- 2 1/2 sendok makan gula pasir
- 1 sendok teh vanili
- 350 ml air es
- 1 potong kecil es batuÂ
Bahan sambal ikan roa:
- 10 ekor ikan roa asap (ikan roa asap bisa dibeli di supermarket besar)
- 20 butir cabai rawit merah
- 10 buah bawang merah- 3 butir bawang putih
- 1 1/2 sendok teh garam - 1 1/2 sendok makan gula pasir
- 1 sendok teh kaldu bubuk instanÂ
- 100 - 150 ml minyak untuk menumis
Siapkan pisang, gunakan pisang yang tua di pohon, masih keras tapi rasanya manis. Saran saya gunakan pisang kepok kuning. Kupas pisang, kemudian belah dari bagian pangkal pisang tipis-tipis hingga ke ujung buah, jangan sampai putus ya. Ketika dipentangkan pisang seperti membentuk jemari tangan.
Note: Tips Ibu saya, belah pisang dari bagian pangkal buah, bukan dari bagian ujung. Membelah dari bagian pangkal akan membuat pisang menurut kala dipentangkan melebar.Â
Siapkan mangkuk, masukkan semua tepung, baking powder, vanili, garam dan gula bubuk. Aduk rata. Tambahkan air es sedikit demi sedikit sambil diaduk cepat dan kuat dengan spatula hingga menjadi adonan yang halus dan smooth. Jika adonan bergerindil, saring adonan. Masukkan satu potong es batu ke dalam adonan untuk menjaga adonan tetap dingin sehingga crispy ketika digoreng.Â
Siapkan wajan berisi minyak yang banyak, panaskan minyak dan tes dengan menjatuhkan beberapa tetes adonan ke minyak, jika adonan langsung mengapung maka berarti minyak telah cukup panas.Â
Note: Sebagian pisang saya goreng tidak terlalu kering, saya simpan di freezer untuk dibekukan. Ketika akan disantap, pisang saya goreng kembali hingga kering kecoklatan. Cara ini untuk mencegah pisang menjadi terlalu matang dan kurang sedap untuk diolah menjadi pisang goreng.
Siapkan ikan roa asap. Masukkan ikan ke dalam mangkuk, pukul-pukul ikan dengan penumbuk batu hingga hancur. Tuangkan ikan ke dalam food processor atau blender, dan proses hingga halus. Tuangkan ikan yang telah halus ke mangkuk, sisihkan.
Siapkan wajan, masukkan sekitar 4 sendok makan minyak goreng. Panaskan hingga benar-benar panas. Tumis bumbu halus hingga harum dan matang, pastikan bumbu benar-benar matang sehingga sambal menjadi tahan lama.Â
Masukkan ikan roa, aduk rata. Kecilkan api kompor dan tambahkan minyak, tumis hingga matang dan harum. Masukkan garam, gula, dan kaldu bubuk, aduk rata. Cicipi rasanya dan angkat.
Note: Jika sambal terlihat kering, tambahkan minyak sedikit demi sedikit hingga basah. Sambal roa cenderung menyerap minyak dan memerlukan banyak minyak untuk membuatnya menyatu.Â
Biarkan hingga sambal dingin, masukkan di stoples. Sambal tahan hingga 2 minggu lamanya. Agar lebih aman, simpan di kulkas. Gunakan sambal untuk menemani nasi panas, bubur nasi atau... dicocol dengan pisang goreng hangat. Yummy!
Chopper Phillips |
Source : http://www.justtryandtaste.com/2013/08/pisang-goreng-kipas-sambal-ikan-roa.html