-->

Kamis, 18 Februari 2016

Awalnya sebenarnya saya bermaksud membuat sate buntel, sate yang terbuat dari daging kambing cincang dan dibungkus lemak ini memang sangat terkenal di Solo dan sekitarnya. Tapi apalah daya jika kemampuan dan teknik yang dimiliki sangat pas-pasan sedangkan tingkat kesulitan membuat sate buntel tergolong tinggi (menurut saya), yang terjadi bukanlah sate buntel seperti dalam impian tetapi seonggok daging cincang terbakar yang porak-poranda lepas dari tusukan dan tentu saja dari buntelannya (bungkusnya). Tobat!

g+cincang+10.jpg imageanchor=1>

Untuk membuat sate buntel anda membutuhkan lembaran lemak yang mampu membungkus daging cincang berbumbu dengan baik dan saat dipanggang si lemak akan mencair, meresap dan mengikat daging sehingga menjadi lebih kompak. Saya sama sekali tidak memiliki gambaran jenis lemak seperti apa yang digunakan maka yang saya lakukan adalah menyayat lapisan 'lemak'  tipis yang terdapat di permukaan daging hingga saya mendapatkan lembaran lemak yang sebenarnya tidak cukup untuk membungkus seluruh adonan daging. Sumpit kayu yang banyak terdapat di laci meja dapur pun menjadi korban, kali ini berperan sebagai pengganti tusuk sate. Bagian tersulit adalah membungkus gumpalan daging bersumpit dengan lapisan 'lemak' yang susah payah saya lepaskan dari daging. Diiringi omelan panjang pendek akhirnya jadi juga sebuah sate terbungkus 'lemak'. Wow, sate buntel saya terlihat sempurna dan siap menuju pembakaran. 


Tidak seperti di film laga dimana tokoh protagonisnya menang di ujung cerita, di sate buntel story ini bencana sebenarnya justru menunggu di penghujung cerita. Saat dipanggang lemak tipis yang membungkus si sate mengkerut dan terlepas dengan sukses dari daging cincang yang seharusnya dia lindungi. Sate pun retak-retak di beberapa tempat, buyar dan berjalan menjauh dari sumpit, meninggalkan saya yang terbengong dan tidak sempat panik. Tamatlah sudah kisah perjalanan saya membuat sate buntel dan sepertinya tidak akan saya ulangi lagi untuk membuatnya tentu saja hingga saya berhasil mewawancari penjual sate buntel dan mendapatkan informasi akurat mengenai tips buntel-membuntel daging. Kembali ke adonan daging cincang berbumbu, akhirnya saya tetap membuatnya menjadi sate namun kali ini saya membungkusnya dengan alumunium foil. Cepat, praktis dan anti gagal ^_^


Untuk rasanya, anda tidak perlu khawatir. Sangat lezat! Karena daging telah dicincang maka bumbupun meresap dengan sempurna, ditambah dengan aroma daging yang terpanggang. Sate daging cincang ini disajikan seperti sate kambing dilengkapi dengan rajangan daun kol mentah, tomat merah, irisan bawang merah dan ulekan kasar cabai rawit merah. Siraman saus kacang yang kental dan kucuran jeruk nipis di atasnya membuat nafsu makan bertambah menjadi berkali lipat. Hmm, bahaya!

Berikut resepnya ya.

Sate Daging Cincang

Resep diadaptasikan dari buku 500 Resep Masakan & Kue Sisca Soewitomo - Sate Daging Cincang  

Untuk 8 -10 tusuk sate

Bahan:

- 300 gram daging sapi, cincang halus
- 1 butir telur
- 2 sendok makan kecap asin
- 1 sendok teh madu
- 1 sendok makan air asam jawa
- 2 sendok makan minyak untuk menumis
- 2 lembar daun jeruk, iris halus

Bumbu yang dihaluskan:
- 5 butir bawang merah
- 2 siung bawang putih
- 1 sendok teh ketumbar
- 1/2 sendok teh jintan
- 1 sendok teh garam
- 1/2 sendok teh merica bubuk

Bahan saus kacang:
- 200 ml air
- 3 sendok makan kecap manis
- 2 lembar daun jeruk
- 1 sendok makan gula jawa 

- 1/2 sendok teh garam, tambahkan jika kurang asin

Bahan & bumbu saus kacang yang dihaluskan:
- 100 gram kacang tanah goreng
- 3 siung bawang putih

 

Cara membuat:


Siapkan wajan, panaskan minyak dan tumis bumbu halus bersama daun jeruk hingga harum dan matang. Masukkan kecap asin, air asam jawa, madu. Aduk rata, angkat.

Tuangkan tumisan bumbu ke daging cincang, aduk rata. Tambahkan madu dan telur. Cicipi rasanya. Siapkan sebuah tusukan sate, sebaiknya gunakan tusukan sate yang lebar agar bisa menahan daging dengan baik, bisa dibuat dari bambu atau seperti saya menggunakan sumpit kayu yang masih menempel menjadi satu. 

Ambil sekitar  1 sendok makan penuh adonan daging, kepalkan hingga padat di ujung bagian tusukan sate.  Bungkus dengan selembar alumunium foil hingga rapat. Lakukan hingga seluruh adonan habis terbungkus.

Bakar sate di atas bara api atau pemanggang kawat seperti yang saya lakukan, hingga permukaan alumunium foil tampak kecoklatan. Balik-balikkan sate selama dipanggang agar merata matangnya. Angkat.

Membuat saus kacang:


Rebus air di panci kecil bersama semua bumbu dan bahan saus kacang hingga mendidih, matang dan kental. Aduk-aduk saus selama direbus.  Cicipi rasanya dan angkat. 


Menyiapkan sate:
Buka alumunium foil pembungkus sate dengan hati-hati agar sate tidak lepas dari tusuknya. Tata di piring datar, lengkapi dengan irisan daun kol, tomat merah, bawang merah dan ulekan cabai rawit merah kasar. 

Terakhir siram dengan saus kacang dan kucuran jeruk nipis dan kecap manis. Mantap dengan nasi hangat! Selamat makan. ^_^


Source : http://www.justtryandtaste.com/2012/01/sate-daging-cincang.html
 
Sponsored Links