-->

Minggu, 28 Februari 2016


Sudah lama sekali saya mengidam-idamkan untuk membuat masakan ini. Hmm, kalimat pembukaan klasik yang sepertinya selalu nongol di awal postingan setiap blog seputar resep masakan. Tapi memang ini kenyataan yang sebenarnya, sudah sejak lama saya memang menginginkan memasak ayam percik, hanya saja selalu teralihkan oleh resep lainnya tergantung dengan mood saya pada waktu  itu. Hingga pada hari Jumat minggu lalu, saya menyaksikan tayangan masak-memasak dari chef Adrian Richardson di Asian Food Channel. Sang chef menampilkan hidangan ini - air liur sayapun menjadi menetes, mata menatap layar tanpa kedip dan resolusi pun dicetuskan. Hari Sabtu saya harus membuat ayam percik a la saya tentunya. ^_^


Bumbu dapur

Berbekal tayangan televisi tersebut, pada hari Sabtu pagi saya pun ngebut berjalan kaki ke pasar yang hanya berjarak 500 m dari rumah. Rencana saya hanyalah membeli ayam, santan dan bumbu dapur untuk membuatnya. Namun seperti biasa, melihat aneka sayur dan ikan segar di pasar membuat saya lapar mata, ujung-ujungnya berakhir dengan membawa pulang beberapa plastik tentengan dan tiga kilo manggis yang terlihat ranum segar. Tampilan ayam percik - sang chef menyebutnya dengan nama Ayam Kelantan - di tayangan tersebut terlihat menggoda, namun konsekuensinya adalah daftar bumbu yang  panjang dan ribet.

Bagi mereka yang tidak terlalu gemar memasak, melihat sekian banyaknya rempah yang dipakai pasti telah membuat semangat menjadi drop. Padahal kalau ditilik-tilik, semua bumbu yang digunakan umum dipakai pada masakan Indonesia. Beberapa bumbu dapur alias empon-empon wajib yang harus anda masukkan jika membuat masakan yang berbau-bau Melayu seperti ini adalah jahe, lengkuas, serai, daun jeruk purut dan kunyit. Jika rumah anda dekat dengan pasar tradisional, banyak sekali ibu-ibu penjual bumbu dapur di sana, dengan tiga ribu rupiah anda bisa mendapatkan seplastik besar bumbu dapur lengkap yang bisa anda pakai untuk banyak masakan. Hmm, nikmatnya hidup di Indonesia. ^_^



Perut yang keroncongan karena sejak pagi belum terisi oleh apapun membuat saya kalap dan membuat secangkir besar susu coklat vanila. Gambar susu coklat yang diambil dari atas tidak menunjukkan besarnya gelas yang saya gunakan, namun percayalah saudara-saudara, gelas ini sangat-sangat besar. Untuk membuat coklat vanila favorit saya ini sangat mudah, yang anda butuhkan hanya 500 ml air panas, 2 sendok makan bubuk coklat kualitas yang baik, 3 - 4 sendok makan susu bubuk, 2 sendok makan gula pasir dan 1 sendok teh vanila ekstrak. Aduk jadi satu dan sikat! Rasanya sungguh yummy dan pas menemani waktu santai anda di rumah dicuaca yang dingin ini. Untuk kasus saya, pas untuk mengisi perut yang keroncongan dan memberi tenaga untuk berperang di dapur membuat ayam percik idaman. Ya, ya, saya tahu, postingan kali ini mengenai ayam percik bukan mengenai hot chocolate yang lezat, tapi.... tidak ada salahnya untuk berbagi kan? ^_^


Hot chocolate vanilla

Kembali ke ayam percik. Masakan ini merupakan hidangan khas dari Malaysia, keunikannya adalah rasa dan aromanya yang sangat kaya karena selain menggunakan aneka rempah-rempah dan santan kelapa, ayam juga dipanggang sebentar di oven hingga permukaanya menjadi kering namun bagian dalamnya masih moist. Ayam lantas disantap dengan mengoleskan  bumbu sisa merebus ayam bersama dengan nasi putih hangat. Nah menurut saya, nasi lemak yang harum dan gurih paling lezat untuk menemani si ayam, dibandingkan dengan nasi putih biasa. Nasi lemak yang sebenarnya mirip dengan nasi uduk di Indonesia ini membuat rasa ayam percik menjadi lebih nendang dan nafsu makan bertambah.  Membuat nasi lemak sebenarnya sangat mudah, namun karena saya sering gagal menggunakan versi rice cookernya  - nasi menjadi kurang kesat dan matangnya tidak merata - maka saya menggunakan cara tradisional dengan memasaknya menggunakan kukusan.  Resep dan prosesnya saya sertakan di bawah, siapa tahu anda berminat. 

Bagaimana dengan rasanya? Hmm, yummy! Ayam yang dimasak dalam santan berbumbu membuat bumbu meresap hingga ke seratnya. Saya memilih menggunakan bagian paha ayam atas dan bawah, karena tekstur dagingnya yang lebih lembut. Proses pemanggangan di oven tidak memakan waktu lama, hanya hingga permukaan ayam menjadi mengering dan kesat saja. Siap-siap nasi yang banyak ya jika anda berminat mencoba masakan ini. Wokeh, berikut resep ayam percik dan nasi lemak a la saya. 



Ayam Percik & Nasi Lemak

Resep hasil modifikasi sendiri

Bahan Ayam Percik:

- 4 buah paha ayam, atas bawah, remas-remas dengan 1 sendok makan garam dan cuci bersih

- 500 ml santan sedang kentalnya 

Bumbu dihaluskan, gunakan blender:

- 1 buah bawang bombay

-  6 butir bawang merah 

- 5 butir bawang putih
- 5 butir kemiri, sangrai

- 2 batang serai, ambil bagian putihnya saja

- 3 buah cabai merah, buang biji

- 2 sendok teh ketumbar, sangrai
- 1/2 sendok teh jintan 

- 2 ruas jahe
- 1 ruas kunyit

- 4 lembar daun jeruk, rajang halus
- 200 ml air untuk menggerakkan mesin blender

Bumbu lainnya:
- 2 ruas lengkuas, pipihkan
- 2 sendok makan air asam jawa
- 3 lembar daun salam 
- 1 sendok teh garam
- 1 sendok makan gula jawa, sisir
- 1 sendok teh kaldu bubuk (optional) 

Bahan nasi lemak:
- 250 gram beras, cuci bersih dan rendam selama 1 jam
- 700 ml santan dengan kekentalan sedang
- 1 sendok teh garam
- 1 lembar daun pandan, simpul
- 3 lembar daun salam
- 3 lembar daun jeruk
- 2 ruas jahe iris tipis
- 1 batang serai, iris tipis    

Cara membuat ayam percik:



Siapkan semua bumbu yang akan dihaluskan, masukkan ke blender, tambahkan air dan proses hingga halus.

Siapkan wajan, masukkan ayam, bumbu yang dihaluskan, lengkuas, dan  daun salam. Tambahkan santan. Aduk hingga tercampur baik.



Masak dengan api sedang hingga santan mendidih, aduk-aduk sesekali agar santan tidak pecah. Tambahkan garam, gula, air asam dan kaldu bubuk. Aduk rata.



Masak hingga ayam empuk dan matang serta kuah santan menyusut dan menjadi kental. Cicipi rasanya. Matikan api kompor.

Jika ayam masih kurang empuk, tambahkan air dan masak hingga air habis. 



Siapkan loyang atau pinggan tahan panas, tata ayam di atasnya. Panggang di oven dengan susu 170'C selama 30 menit atau hingga permukaan ayam menjadi kecoklatan dan bumbu mengering. Keluarkan dari oven.



Sajikan ayam dengan nasi lemak dan bumbu kuah sisa merebus ayam. 

Cara membuat nasi lemak:




Siapkan beras, cuci bersih, dan rendam dengan air hingga permukaan beras tertutup air. Rendam selama 1 jam. Tiriskan.

Siapkan panci, masukkan santan, dan semua bahan rempah. Rebus dengan api sedang sambil sesekali diaduk, hingga santan mendidih. 



Masukkan beras, aduk-aduk hingga mengental dan santan mengering. Tuangkan nasi ke dandang kukusan dan kukus selama 30 menit atau hingga nasi matang.  Nasi siap disantap. Yummy!



Source : http://www.justtryandtaste.com/2013/03/ayam-percik-nasi-lemak.html
 
Sponsored Links