Paling merana jika menginginkan sesuatu namun yang diinginkan tersebut sulit untuk diperoleh atau jika terpaksa harus dibuat juga, maka prosesnya memerlukan perjuangan dan cukup ribet. Yang terjadi kemudian adalah melakukan modifikasi sendiri dengan cara termudah. Jumat kemarin, gara-gara melihat aneka masakan ayam dan bebek di website, saya pun menjadi terbayang-bayang dengan bebek atau ayam bergelimang dengan bumbu pedas yang meresap hingga kedalam setiap serat dagingnya. Nah, salah dua masakan yang saya incar adalah ayam betutu ala Bali dan pedesan enthog ala Indramayu. Berhubung saya belum pernah memasak bebek atau enthog sendiri maka ayam betutu Bali lah yang kemudian menjadi uji coba saya kali ini.
Kalau melihat resep dan proses pembuatan yang sebenarnya, membuat ayam betutu ini terbilang cukup rumit juga. Menurut Wikipedia dan beberapa artikel yang saya baca, betutu adalah masakan yang terbuat dari ayam atau bebek utuh yang dibumbui dengan aneka bumbu, dibungkus dengan daun pisang yang diikat kuat, lantas kemudian ditimbun dalam sekam panas selama 24 jam. Proses pemasakan yang perlahan ini selain membuat bumbu meresap masuk ke dalam ayam juga membuat daging ayam terasa juicy, empuk dan lembut. Namun metode memasak dalam sekam ini semakin jarang dilakukan karena prosesnya yang lama. Versi umum lainnya yang biasanya dilakukan adalah dengan membungkus ayam dengan daun pisang dan alumunium foil rapat-rapat. Biasanya ayam dibiarkan dalam bentuk utuh dimana di dalam rongga ayam diisi dengan daun singkong berbalur bumbu, ayam lantas dipanggang hingga matang.
Selain proses memasaknya yang unik, ciri khas lainnya adalah rasanya yang super pedas karena banyaknya cabai yang digunakan. Hmm, baru membacanya saja telah membuat air liur saya menetes-netes, apalagi saya belum pernah merasakan makanan bernama betutu ini. Jadi Sabtu kemarin saya pun mencoba versi sederhananya dengan melakukan modifikasi proses pembuatan yang saya harapkan berhasil sukses. Untuk membuat ayam betutu ini saya menggunakan ayam kampung yang saya beli di supermarket. Seharusnya untuk membuat masakan ini, bumbu diulek kasar, untuk versi ini saya mencincang semua bumbu hingga halus. Membayangkan betapa lamanya waktu yang harus terbuang untuk memasak ayam dalam kondisi utuh maka saya membelah ayam di bagian dada hingga ayam bisa saya pentangkan lebar. Ayam lantas saya tusuk menggunakan sebatang ranting agar tetap dalam posisi terpentang saat di masak.Â
Kunci kelezatan masakan ini adalah saat memasak ayam beserta bumbu dengan menggunakan api yang sangat kecil hingga santan mengering dan bumbu meresap. Ayam yang dimasak dengan cara diungkep ini lantas saya panggang sebentar di dalam oven menggunakan loyang beralas alumunium foil. Hasilnya adalah ayam berlumur bumbu dengan harum yang luar biasa dan ayam pun matang sempurna hingga ke bagian tulangnya. Empuk, juicy, gurih dan sangat tasty. Mantap! Bagi anda yang merasa malas harus melakukan proses panggang memanggang maka ayam bisa langsung anda santap setelah santan mengering dan rasanya pun tetap lezat.
Anda ingin mencobanya? Saran saya, untuk hasil maksimal maka gunakan ayam kampung atau bebek karena dagingnya lebih kesat dan liat. Berikut resep dan proses pembuatannya ya.
Ayam Betutu ala Just Try & Taste
Resep diadaptasikan dari berbagai sumber
Bahan:
- 1 ekor ayam kampung belah tengah dan lebarkan
- 2 sendok makan air jeruk nipis
- 1 sendok makan garam Â
- 90 ml santan kental instan (saya pakai Kara ) + 400 ml air, aduk hingga rata
Bumbu:
- 5 buah cabai merah besar, buang biji, rajang halus
- 5 buah cabai merah keriting, rajang halus
- 5 butir cabai rawit (tambahkan jika kurang pedas), rajang halus
- 10 butir bawang merah, cincang halus
- 5 butir bawang putih, cincang halus
- 2 batang serai ambil bagian putihnya, cincang halus
- 1 ruas kencur, cincang halus
- 2 ruas jahe, cincang halus
- 2 sendok teh terasi bakar
- 2 ruas lengkuas, iris kasar dan pipihkan
- 1 ruas kunyit bakar, cincang halus
- 1/4 sendok teh kunyit bubuk (bisa diganti dengan kunyit segar yang dihaluskan)
- 8 buah kemiri, sangrai, tumbuk kasar
- 1 sendok teh ketumbar bubuk
- 1 sendok teh merica bubukÂ
- 1 sendok teh pala bubukÂ
- 2 sendok makan minyak untuk menumis
Bumbu iris:
- 3 lembar daun jeruk, rajang halus
- 5 lembar daun salam, robek kasar
Bumbu lainnya:
- 1 sendok teh garam
- 1 sendok teh kaldu bubuk
- 1 sendok teh gula pasir
Bahan lainnya:
- alumunium foil untuk mengalas ayam saat dipanggang
- tusuk bambu/sumpit
Siapkan ayam, lumuri permukaan ayam dengan air jeruk nipis dan garam termasuk rongga ayam, hingga merata. Biarkan ayam selama 15 menit. Cuci bersih. Pentangkan ayam dan tusuk ayam menggunakan sumpit yang diruncingkan bagian ujungnya atau sebilah bambu hingga ayam melebar (lihat foto). Sisihkan.
Siapkan wajan, panaskan 2 sendok makan minyak. Tumis bumbu yang dirajang, daun jeruk dan daun salam hingga harum dan matang. Tambahkan garam, gula, kaldu bubuk. Aduk rata.
Masukkan ayam dan lumuri permukaan ayam dengan tumisan bumbu, tutup wajan dan ungkep ayam hingga ayam berubah warna dan bumbu meresap. Gunakan api kecil saat mengungkep ayam agar bumbu tidak gosong.Masak satu sisi ayam, kemudian balikkan ayam dan masak sisi sebelahnya.
Balikkan ayam, dan masukkan 1/2 sisa santan, tutup wajan dan masak kembali hingga air habis dan ayam matang. Usahakan untuk melumuri seluruh permukaan ayam dengan bumbu sehingga semua bagian ayam tertutup dengan bumbu. Cicipi rasanya dan matikan api kompor.
Untuk mengetahui apakah ayam telah matang hingga bagian dalamnya, tusuk dan robek bagian ayam dengan garpu. Jika ayam belum matang, tambahkan air dan masak hingga matang. Matikan api kompor.
Pada tahapan ini ayam sebenarnya sudah siap untuk disantap. Namun untuk hasil maksimal maka ayam saya panggang sebentar di oven. Bisa juga dipanggang di bara atau panggangan di kompor.
Siapkan loyang datar, alasi loyang dengan selembar alumunium foil. Letakkan ayam beserta seluruh bumbunya di atas alumunium foil. Panggang di dalam oven bersuhu 180'C selama 15 - 20 menit hingga bumbu terlihat mengering. Keluarkan ayam dari oven, letakkan ayam di piring saji dan lepaskan bambu penusuk ayam.
Ayam betutu siap disajikan dengan nasi hangat, irisan ketimun dan plecing kangkung. So yummy!
Sources:
Wikipedia - Betutu[1]
Detik Food - Bebek Betutu Khas Gianyar[2]
References
- ^ Betutu (en.wikipedia.org)
- ^ Bebek Betutu Khas Gianyar (food.detik.com)
Source : http://www.justtryandtaste.com/2012/10/ayam-betutu-ala-just-try-taste.html