-->

Senin, 06 Juni 2016


Ramadan is month of Allah

Whose begining is mercy

Whose middle is forgiveness

Whose end is freedom from fire 

Selamat menjalankan ibadah puasa 1434H. 


Jika berbicara mengenai puasa Ramadhan yang mulai dijalani oleh sebagian besar umat muslim pada hari ini (sebagian umat menjalankannya pada satu hari sebelumnya), maka hal yang saya perhatikan yang berkaitan dengan blog JTT adalah jumlah traffic yang meningkat. Pengunjung blog melonjak cukup tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Hal ini membuktikan bahwa selama bulan puasa, kebanyakan dari kita selain sibuk beribadah juga sibuk mencari resep masakan yang pas untuk dihidangkan pada saat buka dan sahur. Tidak heran, beberapa supermarket di Jakarta yang saya kunjungi beberapa hari terakhir ini selalu penuh sesak oleh pembeli. Semua berlomba-lomba untuk mengisi keranjang belanja dengan aneka bahan makanan yang seakan-akan hendak dimasak semua dalam satu kali kesempatan saja. ^_^
Kemiri


Walau puasa tahun ini diawali dengan cuaca yang cukup bersahabat - mendung dan hujan yang mengguyur deras sehingga udara menjadi sejuk - namun sepertinya tidak didukung dengan harga-harga sembako. Obrolan di kantor saya dalam satu minggu ini penuh dengan topik harga sembako yang semakin mahal. Mulai dari bumbu masakan, sayuran, hingga lauk pauknya dan selalu diakhiri dengan fenomena harga daging sapi yang kian meroket dan hampir tak terjangkau untuk dibeli. Kalau dihitung-hitung, harga daging sapi telah naik sejak lebaran tahun lalu dan hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda perubahan. 

Minggu lalu, ketika berkunjung ke rumah adik saya di Mampang, kami berdua mampir sejenak di salah satu supermarket di dekat rumah. Fatih, keponakan saya yang penggemar berat nugget ayam, request untuk dibuatkan masakan yang menjadi lauk favoritnya kala sahur. Harus diakui,  menyiapkan makanan saat sahur untuk anak-anak memang cukup memusingkan kepala, yang anda inginkan adalah menu praktis, lezat dan cepat untuk dihidangkan. Nugget ayam yang pernah saya posting sebelumnya, silahkan klik link
disini [1]untuk melihatnya, menjadi pilihan tepat. Seluruh keluarga saya maniak dengan makanan ini dan saya yakin jika anda telah mencobanya maka anda pasti setuju dengan pendapat saya. Nah ketika kami tiba di counter bahan basah, mata kami langsung melotot. Harga ayam potong yang tadinya masih berkisar di tiga puluh lima ribu rupiah per-ekornya kini berubah menjadi empat puluh lima ribu rupiah. Mau bagaimana lagi? Daging ayam merupakan bahan utama pembuatan nugget, dan saya membutuhkan banyak daging ayam untuk membuat seloyang besar nugget dengan cita rasa yang lezat.

Tiga ekor ayam akhirnya masuk ke dalam keranjang belanja. Dua ekor berakhir menjadi nugget super laziz sementara satu ekornya saya permak menjadi ayam panggang kemiri yang sedap ini. Tidak memiliki alat pemanggang atau pembakar selayaknya penjual ayam bakar di restoran bukan berarti membuat anda tidak bisa menghidangkan ayam panggang untuk keluarga di rumah. Anda masih bisa menggunakan oven atau menggunakan pan datar seperti yang saya lakukan kali ini. Walau tentu saja membakarnya langsung di api atau bara arang akan menghasilkan ayam panggang yang lebih nendang rasanya. Pan yang digunakan tentu saja tidak harus belekuk atau bergerigi seperti gambar, gunakan saja pan dengan permukaan datar jika itu yang anda miliki di rumah. Olesi permukaan pan dengan sedikit minyak dan panggang ayam hingga permukaannya coklat terbakar. Hati-hati, bau bumbu yang terpanggang membuat aroma masakan ini menjadi semakin menggila. 

Untuk membuat ayam matang dan bumbu meresap masuk, maka saya mengungkep ayam terlebih dahulu dengan rempah, bumbu dan santan hingga ayam empuk dan matang. Jika ingin versi pedasnya, anda bisa menambahkan cabai merah keriting atau cabai rawit yang dihaluskan, tentu saja warna ayam panggang yang dihasilkan akan kemerahan. Sisa bumbu bekas mengungkep ayam jangan dibuang, anda bisa menggunakannya sebagai saus kala menyantapnya dengan nasi. 

Tertarik untuk mencobanya? Berikut resepnya ya. 



Ayam Panggang Kemiri

Resep hasil modifikasi sendiri

Bahan:

- 1 ekor ayam

- 180 ml santan kental instan

- 800 ml air 

Bumbu dihaluskan:
- 5 butir bawang putih

- 7 butir bawang merah

- 6 butir kemiri, sangrai

- 2 ruas kunyit

- 2 ruas jahe

- 2 ruas lengkuas, iris tipis

- 1 sendok makan ketumbar, sangrai

- 2 batang serai, ambil bagian putihnya iris tipis 

Bumbu lainnya:

- 2 lembar daun pandan, simpul

- 4 lembar daun salam

- 1 1/2 sendok teh garam

- 1 1/2 sendok makan gula merah

- 3 sendok makan air asam jawa

- 1 sendok teh kaldu bubuk 
Cara membuat:



Siapkan ayam, bersihkan ayam dengan menggosok permukan kulitnya dengan garam kasar hingga kulit ayam terlihat bersih dan licin. Gosok juga bagian rongga ayam dengan garam sehingga lendir dan bekas darah ayam benar-benar hilang. Cara ini untuk membuat ayam potong tidak terlalu berbau. 

Dengan menggunakan gunting dapur, gunting bagian punggung ayam memanjang dari rongga di pangkal ayam hingga ke leher. Pentangkan ayam dan buang lemak-lemak yang menempel di bagian dalam ayam dengan gunting. Cuci ayam hingga bersih. Pentangkan ayam dengan dada dan paha menghadap ke atas.



Siapkan wajan, panaskan 2 sendok makan minyak goreng, tumis bumbu halus hingga harum dan matang. Tambahkan daun pandan dan daun salam, tumis sebentar hingga daun layu. Masukkan ayam dengan posisi bagian dada di atas. Lumuri permukaan ayam dengan bumbu, tuangkan santan kental dan air, aduk-aduk hingga rata.



Tambahkan gula, garam, air asam jawa dan kaldu bubuk. Masak ayam sambil dibalik-balikkan sesekali agar dasar wajan tidak gosong. Ungkep hingga air mengering, cicipi rasanya. Tambahkan garam dan gula untuk menyeimbangkan rasa. Matikan api kompor.

Siapkan pan datar anti lengket, olesi permukaannya dengan minyak. Letakkan ayam di atasnya dan panggang dengan api kecil hingga satu sisi coklat terbakar dan bumbu kering. Balikkan ayam dan panggang sisi lainnya hingga matang. 

Angkat dan sajikan ayam bersama nasi hangat bersama sisa saus bekas mengungkep ayam. Yummy!
 

References

  1. ^ disini (www.justtryandtaste.com)

Source : http://www.justtryandtaste.com/2013/07/ayam-panggang-kemiri.html
 
Sponsored Links