-->

Jumat, 24 Juni 2016


Kamis kemarin, mengisi waktu libur satu hari yang terjepit, saya mengundang Sintya untuk datang ke rumah Pete. Sudah lama tidak bertemu - lebih dari satu bulan teman dekat saya ini mengalami sakit pencernaan yang cukup parah dan harus bed rest di rumah - senang juga saat saya telepon minggu lalu kondisinya sudah jauh lebih baik. Bahkan sudah bisa menyantap beberapa jenis makanan. Tersentuh dengan berat badannya yang turun hingga lima kilogram (Sintya sangat kurus dan imut), saya pun mengajaknya ber-cooking ria bersama sambil tentu saja menaikkan berat badan Sintya (sedikit) dan membengkakkan badan saya yang memang sudah bengkak dari sananya. ^_^

Oke Mba, tapi jangan masakan yang pedas dan asam ya, jawabnya. Sip! Kita bikin roti saja ya Sin, aman dan mengenyangkan, saran saya. Sebenarnya saran ini bukan tanpa alasan dan tujuan, sudah lama saya ingin membuat caterpillar bread yang lucu ini namun kesempatannya yang belum kunjung tiba. Nah sekarang dengan ditemani teman yang menyenangkan, membuat saya menjadi lebih bersemangat untuk mencobanya. ^_^

Seringkali jika saya melihat roti sosis berbentuk ulat bulu ini terpajang di bakery kontan dalam hati pasti bertanya, Bagaimana cara membuatnya ya?. Dari bentuknya yang ruwet, saya langsung mengklaim proses pembuatannya pasti rumit. Apakah anda juga berpikiran hal yang sama dengan saya? Tapi ternyata dugaan tersebut salah. Caterpillar bread ini sangat mudah dibuat dan tidak memerlukan proses yang lama, yang anda perlukan hanyalah adonan roti manis yang lembut, sosis dan sedikit kreatifitas. Jika anda ingin si ulat bulu ini terlihat semakin meyakinkan maka anda bisa tambahkan topping di bagian atasnya, seperti saus tomat, saus sambal, mayonaise dan abon sapi. Bahan topping ini akan memberikan warna dan tampilan yang membuat caterpillar bread yang anda hasilkan lebih cantik. Sayangnya saking terburu-buru dan bernafsu untuk segera memanggangnya, saya lupa menaburkan wijen di atasnya. Tapi tanpa wijen pun tampilan roti ini sudah cukup manis.
Untuk adonan rotinya, saya menggunakan resep yang sama dari blog asal resep caterpillar bread. Walau lumayan empuk dan lezat namun menurut saya tidak seempuk resep roti unyil Ny. Liem yang pernah saya posting. Klik link di sini untuk melihatnya ya. Bisa dimaklumi, mengingat resep roti dasar Ny. Liem menggunakan bahan yang lebih kompleks dan juga biaya yang lebih mahal dibandingkan resep roti yang saya tampilkan kali ini. Untuk anda, saya kembalikan ke selera masing-masing dalam memilih jenis adonan roti dasar apa yang akan anda gunakan disesuaikan dengan kebutuhan, budget dan ketersediaan bahan di rumah. Termasuk juga untuk pemilihan topping-nya. Sebenarnya tanpa tambahan bahan-bahan topping, hanya roti dan sosis, rasanya sudah cukup lezat. Namun dengan kucuran saus, mayo dan taburan abon tentunya membuat si caterpillar bread ini lebih nendang rasanya.[1]

Resep adonan dasar yang saya sertakan ini mampu menghasilkan roti dalam jumlah yang cukup banyak. Tentunya besarnya roti tergantung juga dengan sosis yang anda gunakan, makin panjang sosis maka adonan yang digunakan makin banyak dan ulat bulu yang anda hasilkan lebih panjang badannya. Saya menggunakan sosis Fiesta dengan panjang sekitar 15 cm, tak heran caterpillar bread yang saya hasilkan menjadi berukuran super jumbo, membuat Sintya harus bersusah payah untuk menghabiskan satu buah roti yang baru saja selesai dipanggang. Komentarnya? Ayo Mba, kita jualan roti saja! Enak!. Pagi ini ketika saya bawa ke kantor tekstur roti masih cukup empuk dan semua yang mencicipinya berkomentar, Mantap!

Yuk kita langsung terjun membuatnya.  


Caterpillar Bread
Resep diadaptasikan dari  blog Fresh from the Oven - Caterpillar Bread [2]

Untuk 15 buah caterpillar bread

Bahan roti: 
- 7 gram ragi instan, sekitar 2 1/4 sendok teh (pastikan fresh, cek masa kedaluarsanya)
- 300 ml air hangat suam kuku
- 480 gram tepung terigu protein tinggi
- 120 gram tepung terigu serba guna
- 8 sendok makan gula pasir
- 4 sendok makan susu bubuk 
- 1 sendok teh garam
- 1 butir telur, kocok lepas
- 60 gram mentega/margarine (sekitar 4 sendok makan)

Bahan lainnya:
- 15 buah sosis sapi atau ayam
- mayonnaise
- saus tomat atau saus sambal botolan
- abon sapi
- biji wijen untuk taburan

Olesan:
- susu cair atau kocokan telur

Cara membuat roti:


Siapkan mangkuk, masukkan air hangat suam kuku, ragi instan dan 2 sendok makan gula pasir. Aduk hingga rata dan biarkan selama 10 menit hingga tampak gelembung-gelembung udara di permukaan larutan ragi. 

Siapkan mangkuk besar, masukkan tepung terigu, sisa gula, susu bubuk, dan garam, aduk hingga rata. Tuangkan larutan ragi, dan telur, aduk rata dengan spatula hingga menjadi adonan kasar yang basah. Tambahkan mentega/margarine, aduk rata.


Siapkan meja, taburi permukaannya dengan tepung. Tuangkan adonan roti, lumuri tangan anda dengan tepung dan mulailah menguleni adonan hingga kalis. Adonan tidak terlalu lengket jadi tambahkan tepung seperlunya saja. Bulatkan adonan.

Olesi permukaan mangkuk bekas adonan dengan minyak goreng, letakkan bola adonan di mangkuk. Tutup mangkuk dengan kain bersih. Biarkan hingga adonan mengembang minimal 2 kali lipat. Kira-kira butuh waktu 1 jam di dapur saya untuk membuat adonan mekar dengan sukses. Kempiskan adonan.

Membentuk adonan: 
Siapkan oven, set di suhu 170'C. Letakkan rak pemangang di tengah oven. Siapkan loyang datar untuk memanggang kue kering. Alasi permukaan loyang dengan kertas baking. Sisihkan. 


Taburi permukaan meja dengan tepung, tuangkan adonan di atasnya. Bagi adonan menjadi 12 bagian yang sama besarnya. Kira-kira masing-masing seberat 100 gram. Bulatkan masing-masing potongan adonan. Tata di loyang datar, tutup dengan kain dan biarkan mengembang kembali 2 kali lipat. 

Ambil sebuah adonan, letakkan di permukaan meja bertabur tepung. Gilas hingga adonan memanjang dengan panjang yang sama dengan panjang sosis yang anda akan gunakan. Jadi ukur panjang adonan dengan sosis. Lebar adonan kurang lebih sekitar 12 cm. 


Letakkan sosis agak pinggir di satu sisi adonan, tekuk adonan sebelahnya hingga menutupi sosis. Tekan-tekan sambungan adonan agar rapi. 

Potong-potong adonan berisi sosis tetapi jangan sampai adonan di bagian sambungan menjadi putus. Lebar potongan sekitar 1/2 sampai dengan 1 cm. Jika anda ingin si caterpillar memiliki jumlah kaki yang sedikit maka potong adonan lebih tebal sekitar 1 - 1 1/2 cm.

Puntir potongan pertama sehingga sosis menghadap keatas, puntir potongan berikutnya dengan cara yang sama ke arah sebaliknya. Lakukan secara berselang-seling hingga potongan adonan habis. 

Rapatkan masing-masing potongan adonan sehingga menempel satu sama lain. Letakkan adonan yang telah dibentuk di atas permukaan loyang beralas kertas baking yang telah di siapkan. Olesi permukaannya dengan susu cair atau kocokan telur. 

Semprotkan saus tomat atau saus sambal (untuk versi pedasnya) di permukaan adonan roti. Semprotkan juga mayonaise. Terakhir taburi dengan abon sapi, tata abon hingga terlihat seperti bulu-bulu menyebar di permukaan roti. Taburi dengan wijen. 

Panggang roti selama 20 menit hingga permukaan roti coklat keemasan. Keluarkan dari oven dan pindahkan ke rak kawat supaya bagian dasar roti tidak lembab. Roti siap disantap. Jika tidak habis saat itu juga, masukkan roti ke dalam kantung plastik, ikat rapat untuk menjaga kelembabannya.  

Yummy!

Source:
Blog Fresh from the Oven - Caterpillar Bread  [3]

References

  1. ^ di sini (www.justtryandtaste.com)
  2. ^ Caterpillar Bread (novice-baker.blogspot.com)
  3. ^ Caterpillar Bread  (novice-baker.blogspot.com)

Source : http://www.justtryandtaste.com/2013/06/obsesi-roti-29-amatir-cooking-class.html
 
Sponsored Links