-->

Jumat, 17 Juni 2016


Saya sangat suka dengan kue-kue tradisional Indonesia. Menurut saya kue tradisional kita memiliki cita rasa yang khas dan unik serta tidak bisa digantikan dengan kue-kue modern. Selain itu kue tradisional umumnya terbuat dari tepung beras, tepung ketan atau tapioka dengan komposisi bahan yang simple sehingga bagi mereka yang alergi dengan tepung gandum bisa turut menyantapnya. Jadi mengapa harus bersusah-susah mencari makanan gluten free di supermarket yang harganya tidak bisa dibilang murah jika koleksi kue-kue tradisional sebenarnya cukup banyak yang gluten free?

Walau saya suka dengan rasanya namun untuk urusan membuatnya hmm.... nanti dulu. Ribet selalu menjadi alasan utama. Contohnya kue pisang atau nagasari yang saya posting kali ini. Dibandingkan dengan membuat muffin atau pancake yang hanya cemplung sana sini, aduk sekedarnya dan panggang, maka kue ini memerlukan ketelatenan. Apalagi jika berurusan dengan proses memasak tepung beras dengan santan, ketakutan terbesar saya adalah adonan yang berbintil-bintil. Tapi kapan lagi saya akan mulai mencobanya? Jadi ketika hari Jumat kemarin saya membuka-buka koleksi buku resep masakan Ny. Liem dan menatap resep kue pisang, saya pun mencetuskan untuk membuat kue pisang pertama saya. Yep, ternyata memang membutuhkan sedikit perjuangan. ^_^




Dibandingkan membuat cake maka bagi saya membuat kue pisang sedikit lebih merepotkan dan belepotan juga. Pada dasarnya, untuk membuat kue pisang, maka tepung, gula dan santan harus dimasak terlebih dahulu hingga kental dan pekat. Adonan ini lantas di bungkus dengan daun pisang dengan seiris pisang sebagai isinya. Terdengar mudah bukan? Nah, awalnya walau rasa percaya diri saya tidak terlalu tinggi namun setidaknya saya pikir tidak akan sesulit yang saya khawatirkan. Namun tatkala tepung beras dan tapioka yang dimasak dengan santan mulai mengental dan membentuk bintil-bintil, kekhawatiran saya sepertinya terjadi. Apalagi kemudian gumpalan-gumpalan tepung ini tidak kunjung menjadi smooth walau telah saya aduk sekuat tenaga dengan waktu lumayan lama. Khawatir menjadi gosong, akhirnya panci berisi adonan saya angkat dari kompor. 

Sambil menatap adonan di panci saya pun mulai berpikir keras bagaimana caranya membuat adonan ini menjadi smooth. Menyaringnya di saringan kawat kemungkinan bisa membuatnya menjadi halus, namun untuk itu diperlukan tenaga dan waktu yang cukup lama. Blender jelas tidak akan bisa bergerak, namun food processor sepertinya bisa dicoba. Asal-asalan saya tuangkan adonan ke dalam food processor dan proses selama 2 menit. Hasilnya adalah adonan yang semulus pantat bayi. Saya pun berjingkrak girang. 

Proses selanjutnya yaitu bungkus membungkus adonan, tentu saja pekerjaan ini jauh lebih mudah, tidak perlu saya ceritakan di sini, namun yang jelas bagian tersulit dari kue pisang telah terlampaui. Bagi anda yang memiliki tips bagaimana membuat adonan kue pisang yang halus dan lembut tanpa melalui alat bernama food processor, mungkin bisa membaginya ke saya. Untuk rasanya, kue pisang ini lezat, teksturnya pun lembut. Sayangnya karena stock pisang yang saya miliki tidak terlalu banyak maka isian pisang yang saya gunakan kurang nendang. Selain itu pisang uli sepertinya kurang mantap, jadi next time jika akan membuatnya lagi maka saya akan menggunakan pisang raja kuning yang laziz.


Nagasari (Kue Pisang)
Resep diadaptasikan dari buku 500 Resep Masakan Koleksi Kursus Masak Ny. Liem yang Paling Diminati, oleh Chendawati - Kue Pisang

Untuk 18 buah kue pisang

Bahan A:
- 200 gram tepung beras, gunakan yang masih fresh supaya tidak berbau apak
- 400 ml santan kekentalan sedang 
- 1 sendok teh garam
- 1 sendok teh vanila ekstrak atau 1/2 sendok teh vanili bubuk
- 130 gram gula pasir

Bahan B, aduk menjadi satu:
- 100 gram tepung tapioka
- 400 ml santan kental

Bahan lain:
- pisang raja secukupnya, potong melintang sepanjang 3 cm dan belah dua
- daun pisang untuk membungkus

Cara membuat:

Masukkan tepung beras dan santan  ke dalam panci, aduk rata hingga tidak ada gumpalan. Jika ada gumpalan saring adonan hingga menjadi halus. 

Masukkan larutan adonan ke dalam panci, tambahkan gula pasir, garam dan daun pandan. Masak dengan menggunakan api kecil sambil diaduk-aduk hingga adonan menjadi kental.

Tuangkan bahan B ke dalam adonan di panci, aduk dan masak terus hingga adonan kental, pekat dan santan mengering. Adonan harus smooth dan bebas gumpalan. Adonan yang saya hasilkan bergumpal-gumpal karena itu saya menghaluskannya dengan menggunakan food processor hingga smooth. Anda mungkin bisa menggunakan saringan kawat yang memiliki lubang-lubang besar. 


Siapkan 2 lembar daun pisang, sepanjang 15 cm, tumpukkan. Letakkan sekitar 1 1/2  - 2 sendok makan adonan di atas daun. Lebarkan adonan dengan punggung sendok. Letakkan 1 buah pisang di tengah adonan, dengan sendok plastik rapikan adonan hingga menutup ke seluruh permukaan pisang. 


Bungkus adonan dengan menekuk bagian kiri dan kanan daun ke tengah adonan. Tekuk bagian atas dan bawah adonan dan balikkan. 




Tata kue di dalam dandang kukusan dengan bagian lipatan di bagian bawah. Lakukan hingga semua adonan habis terbungkus. Kukus selama 20 menit. Keluarkan dari kukusan, biarkan dingin. 

Gunting bagian lipatan daun yang terlalu panjang sehingga bungkusan kue menjadi rapi. Kue siap disantap kala telah dingin. Yummy!

Source:

Buku 500 Resep Masakan Koleksi Kursus Masak Ny. Liem yang Paling Diminati, oleh Chendawati - Kue Pisang

 


Source : http://www.justtryandtaste.com/2013/04/nagasari-si-kue-pisang.html
 
Sponsored Links