Susahnya atau senangnya (?) berkantor di samping Mall Ambasador adalah pilihan makanannya yang sangat beragam dan sedap, entah itu di food court mall-nya atau di belakang mall. Kami menyebutnya dengan amigos (agak minggir got sedikit) dan ini benar-benar got secara harafiah. Sejak project di kantor menyita pikiran dan membuat stress, saya berdua Meta, setiap jam makan siang selalu mencari alternatif makan yang berbeda setiap harinya. Bagaikan dua anak kecil yang diceburkan ke wahana bermain, maka kami berdua pun mengeksplorasi setiap warung yang ada. Maklum saja, dulu di kantor lama di Kuningan, warung makan di dekat kantor saya terbatas jumlahnya, paling banter kami ke pingkal (pinggir kali) di dekat kantor KPK dimana warung ikan dan ayam bakar berjejer di samping sungai. Kondisi ini sebenarnya tidak sehat juga, saban hari kami menyantap sup iga, tongseng, sate, soto Betawi dan aneka makanan berlemak lainnya. Tinggi lemak, minim serat. Kebiasaan ini selain tekor dikocek juga membuat kolesterol naik dan timbangan badan menjerit.Â
Idealnya, weekend merupakan hari untuk cooling down, sejenak membersihkan racun-racun di tubuh dengan menyantap makanan kaya serat dan rendah lemak seperti sayuran, buah-buahan dan ikan. Itu idealnya. Tetapi weekend ini pikiran saya sama sekali tidak ada ideal-idealnya, sejak hari Jumat saya telah menginginkan soto mie ala Bogor yang segar dan pedas. Mungkin karena hujan yang mengguyur deras Jakarta membuat suasana menjadi sejuk dan adem atau mungkin karena saya yang sedang stress sehingga inginnya makan-makanan yang pedas dan segar, apapun alasannya yang jelas soto mie yang menjadi incaran saya.Â
Mencari warung soto mie di Jakarta sebenarnya tidak terlalu sulit, namun semangkuk soto mie ala Bogor yang pernah saya santap ketika berkunjung ke Bogor dahulu kala masih terbayang di benak ini. Si abang penjual soto mie menjajakan dagangannya menggunakan pikulan kecil yang ditenteng di sepanjang factory outlet di sana dan ketika beliau mangkal maka pembeli pun seakan dikomando untuk datang menyerbu. Saya akui soto mie-nya memang lezat, segar dan membuat ketagihan. Okeh, tak mungkin rasanya lari ke Bogor maka sayapun lari ke dapur untuk membuatnya sendiri. Bahan dan bumbunya sangat mudah, yang paling merepotkan hanya membuat risoles isi bihunnya saja. Jadi, jika anda ingin yang lebih praktis maka sebaiknya membeli risoles yang telah jadi saja di abang penjual gorengan. Kalau saya? Ahh, kebetulan saya mempunyai kulit lumpia siap pakai, satu pak bihun dan memang agak suka merepotkan diri. Jadi sayapun membuat risoles sendiri dan hanya dalam waktu yang singkat saja 10 buah risoles siap menemani si soto mie. ^_^
Resep soto mie ini saya ambil dari buku masak Sisca Soewitomo, dan hasilnya sama sekali tidak mengecewakan. Segar dan sedap, pas dengan yang saya idamkan. Begitu makanan ini matang dan selesai di foto, Tedy yang sedari tadi telah tidak sabar dan berulangkali berlalu lalang di dapur, langsung menyikatnya. Berlatar rintik hujan kami pun masing-masing menyantap semangkuk besar soto mie. Hmm, serasa di Bogor (lebay.com). ^_^
Berikut resepnya ya.
Soto Mie
Resep diadaptasikan dari buku 500 Resep Masakan Sisca Soewitmo - Soto Mie BogorUntuk 3 porsiÂ
Bahan:
- 300 gram daging sapi, cari yang bebas lemak. Potong dalam ukuran yang besar
- 2 liter air
- 3 lembar kol, rajang halus
- 200 gram mie kuning basah atau bihun (saya menggunakan bihun)
- 2 buah tomat merah, iris tipis
Bumbu dihaluskan:
- 5 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 1 ruas kunyit, dibakar
- 1 sendok teh merica butiran
- 2 ruas jahe
- 2 sendok minyak untuk menumis
Bumbu lainnya:
- 5 lembar daun jeruk
- 2 batang serai, pipihkan
- 2 ruas lengkuas, pipihkan
- 1 sendok makan gula pasir
- 1/2 sendok makan garam
- 1 sendok teh kaldu bubuk
Pelengkap soto mie:
- Risoles isi bihun (lihat resep dan bahan di bawah)
- 1 batang daun bawang, rajang halus
- 1 batang seledri rajang halus
- Bawang goreng sebagai taburan
- Sambal rebus
- KerupukÂ
- Kecap manis
- Potongan jeruk nipis
Bahan & bumbu risoles isi bihun:
- 10 lembar kulit lumpia siap pakai,
- 100 gram bihun basah
- 1 siung bawang putih cincang
- 1 sendok teh garam
- 1 sendok teh merica bubuk
- Minyak untuk menumis
Cara membuat:
Membuat risoles isi bihun
Siapkan wajan, panaskan minyak dan tumis bawang putih cincang hingga harum. Masukkan bihun basah, merica, garam dan aduk cepat hingga tercampur rata. Gunakan api kecil saja agar bihun tidak lekas gosong. Cicipi rasanya dan angkat.
Siapkan kulit lumpia siap pakai, beri 1 sendok makan bihun, gulung sambil dipadatkan hingga menjadi gulungan lumpia kecil panjang yang padat. Goreng dalam minyak panas hingga kering dan kecoklatan. Angkat dan tiriskan. Potong risoles menjadi 4 bagian saat akan disajikan di dalam mangkuk.Â
Membuat kuah soto mie
Siapkan wajan, panaskan minyak untuk menumis dan tumis bumbu halus, daun jeruk, lengkuas, dan serai hingga harum dan daun bumbu menjadi layu. Matikan api kompor.
Siapkan panci, beri air dan potongan daging sapi. Masukkan tumisan bumbu, garam, gula, kaldu bubuk dan rebus hingga daging menjadi empuk dan matang. Jika air berkurang tambahkan lagi hingga kira-kira kuah cukup untuk 3 porsi. Cicipi rasa kuah dan angkat.Â
Angkat potongan daging sapi dari dalam kuah, tiriskan dan potong kecil-kecil sesuai ukuran yang diinginkan. Sisihkan. Â
Mempersiapkan soto mie
Siapkan mangkuk saji, tata mie/bihun di dasar mangkuk, beri irisan kol, potongan risoles, dan daging sapi. Siram dengan kuah panas, taburi dengan daun bawang dan bawang merah goreng.
Sajikan panas-panas dengan sambal rawit, kecap manis, kucuran air jeruk nipis dan kerupuk. Mantap!Â
Source:
500 Resep Masakan Sisca Soewitmo - Soto Mie Bogor
Source : http://www.justtryandtaste.com/2011/11/segarnya-soto-mie-di-musim-hujan.html