-->

Rabu, 06 April 2016


Teman saya, Sintya, penggemar lasagna dan segala macan makanan yang berbau Italia dan Western lainnya. Jenis makanan yang saya mati-matian sedang hindari karena tidak sejalan dengan program hidup sehat yang sedang saya terapkan akhir-akhir ini. Berbeda dengan Sintya yang tetap langsing dan kurus walau menyantap aneka makanan berat dan berlemak, maka jika di saya menyantap satu porsi lasagna yang berisikan cincangan daging, pasta dan keju akan membuat timbangan naik satu kilo dengan cepat. Jadi ketika teman saya ini request untuk mencoba memasak lasagna di rumah Pete, saya pun menundanya berulang kali dengan berbagai alasan dan akhirnya weekend kemarin saya pun menyerah. 

Waw berat Sin lasagna. Kombinasi yang nggak cocok buat program diet, cetus saya yang langsung di timpali dengan Bikin porsi kecil saja Mba, loyang paling kecil, dengan huruf i di kata kecil yang dipanjang-panjangin. Saya pun memutar otak dan berusaha mengingat-ngingat loyang terkecil yang pernah saya miliki dan hasilnya nihil. Ukuran loyang di rumah Pete selalu jumbo size tapi saya punya alumunium foil cukup banyak dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Okeh deh Sin, tapi ntar dimakan sendiri saja ya, jawab saya sok yakin tidak akan tergoda dengan seloyang lasagna yang pasti akan membuat iman saya runtuh. Mba E, nggak ikutan makan nih? Yakin? Tanya Sintya yang diakhiri dengan tawa ngakak yang membuat saya bertanya-tanya dengan diri sendiri. Yakin? ^_^

Jamur King Oyster

Walau resep dan proses pembuatan semua hasil kreasi saya namun judul postingan di atas saya tambahkan dengan embel-embel a la Sintya, karena mengacu pada kriteria lasagna yang dia inginkan. Lembut, lumer dan meleleh di mulut Mba. Sebenarnya tidak ada yang sulit dalam membuat lasagna, dan anda bahkan bisa menggunakan bahan-bahan yang sederhana yang terjangkau di rumah dan hasilnya tetap wow, namun jika anda ingin membuat lasagna dengan kriteria Sintya maka skip penggunaan telur, karena telur akan membuat teksturnya menjadi keras apalagi jika anda over baked.  Untuk lasagna, memang kemungkinan terjadi over baked atau berlebihan memanggang cukup tinggi dan sering saya alami yang ujungnya menghasilkan lasagna nan keras, kering dan sama sekali tidak moist. 

Untuk mengirit penggunaan keju - alasan lainnya yang terkadang membuat saya malas membuat lasagna adalah berton-ton keju yang ditaburkan di setiap layer dan permukaannya untuk menghasilkan rasa yang super cheesy dan nendang - maka saya menggunakan saus putih yang creamy dan terasa gurih. Satu hal yang terkadang membuat saya heran adalah mahalnya harga keju dengan kualitas yang baik di negara kita ini, apalagi jenis mozzarella yang tidak akan pernah saya lirik jika sedang mencoba satu resep dengan bahan keju meleleh di dalamnya. Tapi dengan saus putih yang terbuat dari mentega, tepung terigu, susu cair dan sedikit parutan keju anda sudah bisa menghasilkan lasagna yang sedap. Jadi jika anda berminat membuat lasagna super irit dengan rasa super yummy jangan lupakan untuk menggunakan saus putih yang super mudah dibuat ini. ^_^
Saus Putih

Dalam pembuatan lasagna, maka sebenarnya ada 4 bagian yang harus anda persiapkan. Terdengar 'ribet' dan melelahkan namun sebenarnya semuanya sangat simple. Bahkan Sintya yang membantu kegiatan rajang dan mencincang bumbu mengakui betapa mudahnya membuat makanan yang harganya mahal di restoran ini. Empat bagian tersebut adalah lembaran pasta yang telah direbus, saus daging, saus putih dan keju parut. Untuk pastanya, anda bisa menggunakan pasta instan tanpa direbus atau versi yang harus direbus terlebih dahulu. Saran saya, walau anda menggunakan lembaran pasta intant tanpa rebus, tetap rebuslah sebentar hingga setengah lunak atau hingga al dente, karena terkadang pasta instan ini tetap keras walau telah dipanggang. Dengan merebusnya sebentar membuat pasta lebih lembut kala telah menjadi lasagna.

Untuk saus dagingnya - saya sebenarnya sangat tergoda untuk membuat versi vegetarian lasagna dengan pasta whole wheat yang pastinya lebih sehat tetapi sepertinya di next project saja akan saya wujudkan  - saya menggunakan daging sapi cincang. Jika anda memiliki chopper atau penggiling daging atau food processor atau blender yang bisa mencincang daging dengan baik maka saran saya belilah potongan daging biasa dan giling sendiri di rumah untuk menghasilkan daging cincang dengan kualitas yang lebih baik. Terkadang kita tidak tahu kualitas daging seperti apakah yang dicampur menjadi satu dalam seonggok daging cincang yang dijual di supermarket, kecuali tentu saja anda melihat dengan mata kepala sendiri kala si pedagang meggiling daging tersebut.  Saya memilih daging top side yang tidak berlemak dan menggilingnya dengan chopper Phillips, dalam 2 menit daging cincang segar telah siap. Jadi buang rasa malas dan giling lah sendiri daging di rumah untuk menghasilkan daging cincang yang lebih higienis, bersih dan terjamin kualitasnya. Diri kita dan keluarga tercinta layak mendapatkannya. ^_^


Menghindar daging merah? Saya pun sedang berusaha mati-matian menghindar menyantap daging merah karena walaupun kaya akan kandungan zat besi, creatin, seng, fosfor, vitamin B (niacin, vit B12, thiamin dan riboflavin) serta sedikit kandungan vit D, namun banyak riset dari berbagai univeritas terkenal yang membuktikan hubungan antara konsumsi daging merah yang berlebihan dengan peningkatan resiko kanker terutama kanker colon (usus). Jika daging di bakar/dipanggang hingga matang (well done) maka resiko kankernya akan semakin tinggi. Selain itu daging merah juga kaya akan kandungan saturated fat (lemak jenuh) yang sering dihubungkan dalam berbagai penelitian dengan resiko penyakit kardiovaskuler (jantung dan kelainannya), diabetes dan obesitas. Namun tentu saja semua itu mungkin terjadi jika daging merah dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Menurut Dr. Stanton di web Body n Soul, untuk menghidari efek carsinogen dari daging merah maka sebaiknya hanya disantap maksimal 40 gram per hari saja.

Kembali ke lasagna, anda bisa menggunakan daging ayam cincang, atau untuk versi vegetariannya skip penggunaan daging dan gunakan lebih banyak jamur di dalamnya dan tambahkan sayuran lain seperti terung, bayam, wortel, dan kacang polong. Saya yakin rasanya akan tetap yummy! Untuk jamur, saya menggunakan King Oyster, jenis jamur tiram dengan badan yang berukuran besar dan lebih padat, anda bisa menggunakan jenis jamur lain seperti champignon, jamur merang, jamur kancing baik segar atau kalengan.


Membuat saus daging sangat mudah dan selain saus putih, maka saus daging merupakan komponen penting yang akan membuat lasagna anda terasa mantap. Agar aromanya nendang maka saya tambahkan aneka rempah kering seperti basil dan oregano serta Italian seasoning. Anda bisa menggunakan salah tiga, salah dua atau salah satu dari rempah yang saya sebutkan di atas, namun jika semuanya tidak ada maka sebenarnya saus spaghetti botolan yang saya cantumkan di resep biasanya sudah mengandung rempah-rempah tersebut. Jadi tidak perlu panik dan pusing memikirkannya. 

Untuk keju, saya menggunakan campuran keju Kraft cheddar dan keju Biga, keju yang saya sebutkan terakhir telah lama sekali teronggok di dalam kulkas. Saya membelinya saat lebaran beberapa bulan yang lalu, harganya lebih murah dibandingkan jenis keju apel yang saat lebaran banyak diserbu pembeli untuk membuat kue kering. Anehnya keju merk Biga ini tidak tersentuh, padahal rasanya sangat tasty dan 'ngeju' sekali, dan yang membuat surprised kala dipanggang keju meleleh dengan sukses membuat tampilan lasagna menjadi menggoda. Namun keju apapun yang akan anda gunakan saya kembalikan ke selera anda masing-masing, anda bisa menggunakan cheddar atau versi yang mudah meleleh. Jika anda menggunakan cheddar untuk topping atas lasagna, saran saya taburkan saat lasagna sudah setengah matang untuk menghindari keju menjadi gosong sedangkan lasagna belum matang. Karena cheddar biasanya keras dan tidak meleleh kala dipanggang. Tidak ada stok keju di rumah? Topping saus putih saja menurut saya juga sudah cukup sedap rasanya. 


Untuk proses memanggang, sebenarnya secara keseluruhan semua bahan lasagna yang ditata menjadi satu di dalam loyang telah matang. Proses memanggang diperlukan untuk membuat semua rasa menjadi menyatu dan berpadu antara keju, saus dan pasta serta untuk menerbitkan aroma yang memang parah harumnya. Berulang kali saya dan Sintya mengintip dari kaca oven dan mengawasinya menit demi menit, ketika keju terlihat meleleh dan berwarna mulai kuning kecoklatan maka lasagna segera kami keluarkan dari oven. Saat panas lasagna akan lembek dan sulit untuk dipotong termasuk juga susah untuk membuat tampilannya menjadi cantik di piring saji, tapi saat masih panaslah lasagna terasa lebih sedap kala semua bahan lumer dan meleleh di mulut. Kami menunggunya hingga setengah dingin untuk memotongnya. Karena tanpa telur, lasagna tetap moist dan lembut walau telah dingin sekalipun. Ketika saya sibuk melakukan aksi foto-foto, Sintya sibuk menyendokkan lasagna setengah panas ke mulutnya, komentarnya:  Mba, ayo kita jual saja! Rasanya juara! Saya rasa komentar singkat Sintya sudah cukup mewakili rasanya yang sedap dan tak kalah dengan buatan restoran terkenal. Apakah lantas saya tergoda untuk ikutan terjun dalam kegiatan 'penuh dosa' menyantap seporsi lasagna hangat ini? Jawabannya tentu saja iya. ^_^

Okeh, saya rasa step by step mengenai pembuatan lasagna yang saya jelaskan di atas cukup memotivasi anda untuk membuatnya sendiri di rumah. Percayalah setelah itu, anda akan mengucapkan bye-bye pada lasagna a la restoran.

Berikut resep dan prosesnya ya.

Lasagna Meleleh a la Sintya

Resep hasil modifikasi sendiri

- 6 lembar kulit lasagna

- 250 gram daging sapi cincang

- 150 gram keju mudah meleleh, parut kasar

- 5 buah jamur champignon/jamur merang/jamur kancing saya menggunakan 1 buah jamur king oyster, cincang kasar

Bumbu saus daging:

- 1 buah bawang bombay ukuran sedang, cincang kasar

- 4 siung  bawang putih, keprak dan cincang halus

- 3 buah tomat merah, rebus dan kuliti (proses di bawah)

- 4 sendok makan saus spaghetti botolan

- 3 sendok makan saus tomat botolan

- 1/4 sendok teh oregano bubuk

- 1/4 sendok teh daun basil kering

- 1/4 sendok teh Italian seasoning

- 1/2 sendok makan gula pasir

- 1 sendok teh garam
- 1/2 sendok teh merica hitam butiran tumbuk halus
- 1/2 sendok teh kaldu bubuk instan (optional)
- 1 sendok makan minyak untuk menumis

Bahan & bumbu saus putih:

- 1 sendok makan mentega/margarine (mentega akan membuat aroma dan rasa lebih gurih)

- 2 sendok makan tepung terigu, jenis apapun ok
- 500 ml susu cair (anda bisa menggunakan susu bubuk 3 sendok makan dilarutkan dengan air hingga menjadi 500 ml)
- 1/2 sendok teh merica hitam butiran tumbuk halus
- 1/4 sendok teh garam
- 50 gram keju parut, bisa menggunakan jenis keju apapun

Cara membuat:
Saus daging   

Siapkan tomat, buat irisan menyilang diujung tomat dengan pisau. Rebus 500 ml air di panci hingga mendidih, masukkan tomat, rebus 2 -3 menit hingga kulit terkelupas. Angkat dan tiriskan. Kupas tomat, buang kulitnya dan cincang tomat hingga halus. Jangan buang biji tomat, vitamin C tertinggi ada di gel yang mengelilingi bijinya. Sisihkan. 

Note: jangan terpaku pada takaran dan jumlah tomat pada gambar di atas karena hanya sebagai ilsutrasi proses saja. Tetap gunakan jumlah tomat yang tercantum di resep.


Siapkan wajan, panaskan minyak. Masukkan bawang bombay dan bawang putih, tumis hingga harum dan warnanya berubah transparan. Masukkan daging cincang. Masak dengan api sedang sambil diaduk-aduk hingga daging berubah warna tidak pink lagi.

Tambahkan saus spaghetti, saus tomat, cincangan tomat, oregano, basil, Italian seasoning, gula, garam, merica bubuk dan kaldu bubuk (optional). Aduk rata dan masukkan jamur. Masak hingga semua bahan mengental. Cicipi rasanya, sesuaikan gula dan garam. Angkat.

Kulit lasagna

Siapkan panci, isi dengan 1 liter air dan 1 sendok makan garam. Rebus air hingga mendidih, masukkan kulit lasagna, aduk dengan spatula agar kulit tidak lengket satu sama lainnya. 

Note:  Saya menggunakan kulit lasagna instan yang sebenarnya tidak perlu di rebus, tetapi pengalaman membuat lasagna walau menggunakan kulit instan hasilnya tetap keras ketika dipanggang. Jadi paling aman adalah dengan tetap merebusnya hingga al dente. 

Rebus kulit lasagna hingga al dente, tidak sampai empuk tetapi lasagna cukup matang. Tiriskan dan segera pisahkan kulit satu dengan lainnya dan tata dalam posisi tidak bertumpukan di wadah datar. Jika kulit lasagna lengket, siram dengan air dingin (cara ini sebenarnya tidak disarankan karena akan mengurangi cita rasa pasta) dan lepaskan kulit perlahan. Sisihkan.

Saus putih 
Nah selama lasagna direbus kita bisa siapkan saus putihnya. 


Siapkan panci, masukkan mentega dan masak dengan api kecil hingga mentega lumer. Masukkan tepung terigu, aduk cepat dengan spatula hingga tepung tercampur baik dengan mentega. Masak hingga tepung berwarna kuning kecoklatan dan matang. Aduk terus agar tepung tidak gosong. 

Masukkan susu cair sedikit demi sedikit saja sambil diaduk cepat dengan spatula. Jangan memasukkan susu cair banyak-banyak atau semua sekaligus, tepung akan menggumpal dan berbintil-bintil. Masukkan susu bertahap sambil diaduk dan adonan mengental, baru tambahkan susu berikutnya dan lakukan terus hingga susu habis. Jika adonan berbintil-bintil, masukkan ke blender dan proses hingga smooth.

Besarkan api kompor dan masak hingga saus mengental. Tambahkan merica, garam dan keju parut, aduk rata hingga keju meleleh dan saus kental. Angkat. 

Menata lasagna
Panaskan oven, set disuhu 175'C, api atas bawah. Letakkan rak di tengah oven jika oven anda tinggi, jika pendek letakkan rak di bagian paling bawah. 

Siapkan loyang ukuran 22 x 16 cm, tata 2 lembar kulit lasagna di dasar loyang. Bagi tumisan daging, saus putih dan keju parut menjadi 3 bagian. Oleskan 1 bagian tumisan daging di permukaan kulit lasagna. Oleskan saus putih diatas tumisan daging dan taburkan dengan 1 bagian keju parut. 

Tutup dengan 2 lembar kulit lasagna lainnya dan lakukan kegiatan menumpuk sama seperti instruksi diatas hingga 6 lembar kulit lasagna terpakai semua. Lapisan paling atas setelah anda mengoleskan saus putih jangan menaburkan keju. Kita akan panggang terlebih dahulu lasagna hingga 1/2 matang baru keju ditaburkan.

Memanggang 


Letakkan loyang lasagna diatas loyang tipis lainnya, agar mudah bagi kita untuk memasukkan dan mengeluarkannya. Panggang lasagna selama 20 menit, keluarkan dari oven dan taburkan sisa keju di permukaan lasagna. Panggang kembali selama 15 - 20 menit hingga keju meleleh dan permukaan lasagna mulai kuning coklat keemasan. Keluarkan dari oven dan biarkan dingin sebelum dipotong-potong. 

Note: lama memanggang disesuaikan dengan oven anda, tidak harus terpaku dengan waktu yang saya sertakan di atas. Jika lasagna tampak mulai mendidih, keju meleleh dan permukaan mulai kecoklatan maka segera keluarkan lasagna. Terlalu lama memanggang membuat lasagna keras dan tidak lumer kala di santap. 

Super yummy!

Sources:
Wikipedia - Read Meat[1]
Body+Soul - How much meat should we eat?[2]

References

  1. ^ Read Meat (en.wikipedia.org)
  2. ^ How much meat should we eat? (www.bodyandsoul.com.au)

Source : http://www.justtryandtaste.com/2013/11/lasagna-meleleh-la-sintya-super-mudah.html
 
Sponsored Links