-->

Jumat, 03 Juni 2016

A life of leisure and a life of laziness are two things.

 There will be sleeping enough in the grave.

~Benjamin Franklin 

Apakah anda sering seperti saya menyimpan aneka bahan makanan di freezer berbulan-bulan lamanya sambil dalam hati berharap suatu hari aneka tetek bengek itu akan tersulap menjadi masakan super lezat? Nah itulah yang sering saya lakukan! Namun sayangnya makanan super lezat tersebut tak kunjung tiba karena seribu satu alasan yang dengan senang hati akan saya utarakan disini namun enggan saya tuliskan karena yakin akan membuat anda menguap, bosan. Puncaknya pada minggu lalu sepulang berburu durian di daerah Tebet bersama dua rekan kantor yang memang maniak dengan buah ini. Walau perut telah kekenyangan namun saya masih menenteng pulang sebuah durian yang telah dikemas rapi dalam bungkusan styrofoam. Rencananya saya akan membuat crepes durian, satu makanan yang telah lama saya idam-idamkan untuk dicoba. 

Setibanya di rumah, bungkusan durian langsung saya jejalkan di freezer, namun apa daya freezer yang telah penuh dengan aneka bahan makanan menolak untuk menerima bungkusan baru lainnya. Ketika saya mencoba merubah posisi di dalamnya, yang terjadi justru beberapa bungkusan beku lainnya menjadi tak tertampung. Puncaknya sebuah benda beku yang saya sendiri lupa apakah gerangan isinya meluncur turun ke lantai dengan sukses meninggalkan suara berdebum yang membuat saya terjengit. Tobat! Sambil mengutuk-ngutuk dalam hati dengan kemalasan dan tabiat jelek saya menyimpan bahan makanan saya pun mencetuskan resolusi: Minggu ini saya harus mengosongkan isi freezer dan merubahnya menjadi benda layak santap! 

Resolusi saya dimulai dengan membongkar isi freezer sambil menebak-nebak sendiri bahan apakah gerangan yang ada di dalamnya. Sebuah bungkusan plastik berisi cairan kekuningan membeku membuat saya harus berpikir ekstra keras. Terus terang saya sendiri  lupa isi bungkusan tersebut apakah kaldu daging ataukah jus buah kalengan. Demi Tuhan, dalam kondisi membeku keduanya hampir sama! Sebongkah besar kelapa muda parut dalam bungkusan plastik transparan menyumpal di sudut dan membuat mata saya sakit setiap kali membuka freezer dan menatapnya. Saya ingat kelapa muda ini saya beli sebulan yang lalu, waktu itu saya ingin membuat granola bars dengan bahan kelapa parut di dalamnya. Rencananya kelapa akan saya sangrai dan dicampurkan ke aneka biji-bijian plus oatmeal, menyulapnya menjadi camilan sehat di kantor. Tapi seperti biasa, rasa malas memang terkadang terlalu powerful. Sebagaimana bahan lainnya maka kelapa parut ini pun akhirnya hanya mendekam di dalam freezer sekian lamanya.... Hingga kemarin malam. Setelah perut kenyang dengan sepiring nasi berlaukkan chicken kung pao saya pun berhasil menyulap si kelapa menjadi cake coklat kelapa yang kali ini saya posting.


Satu saran saya jika anda ingin mencoba resep ini di rumah adalah gunakan kelapa muda parut segar yang bisa anda dapatkan di pasar. Kelapa beku seperti yang saya gunakan (yang terlalu lama membeku di freezer!) sepertinya telah kehilangan wangi khas kelapanya, menyisakan hanya parutan kelapa yang kurang gurih rasanya. Makin muda kelapa makin baik karena akan memberikan tekstur yang lembut di cake. Proses membuat cake ini terbilang mudah, anda bisa menyebut kue ini dengan cake atau brownies karena teksturnya yang agak padat namun sama sekali tidak bantat. Coklat bubuk, coklat blok, dan  mentega cukup di lumerkan dengan cara di tim menggunakan api kecil hingga meleleh sambil terus diaduk. Semua bahan kemudian dicampur menjadi satu dan aduk hingga rata. Proses sederhana tanpa mikser seperti ini biasanya berlaku saat kita membuat brownies atau cake yang memiliki tekstur padat dan sangat mengandalkan pada bahan pengembang seperti baking powder untuk membuat adonan naik dengan baik. Saran saya usahakan untuk menggunakan baking powder double acting untuk hasil terbaik.

Satu tips jika anda bekerja dengan coklat adalah bahan ini tidak tahan dengan suhu yang tinggi, terlalu panas akan membuatnya menjadi berbutir-butir. Pembaca JTT ada yang menanyakan ke saya mengapa setiap kali membuat puding coklat dengan menggunakan coklat blok maka hasil puding tidak smooth alias bebas dari butiran. Terus terang terkadang kendala ini juga saya temukan kala saya membuat puding namun tidak pernah membuat saya memperhatikannya secara serius. Anda tahu kan moto saya? Penampilan bukan masalah yang penting sedap rasanya! Berbeda dengan Gordon Ramsay yang selalu mengatakan Presentation is very important! Nah ternyata saat terkena panas yang tinggi coklat akan pecah dan menjadi berbutir-butir serta sulit untuk membuatnya menjadi smooth kembali. Tampilan ini lah yang tidak kita inginkan terutama saat kita membuat puding atau chocolate mousse. Karena itu sebaiknya jika anda membuat puding lumerkan coklat blok dan coklat bubuk secara terpisah dengan cara di tim dengan api kecil baru kemudian dicampurkan dengan adonan puding yang telah matang, aduk rata dan angkat segera dari kompor.

Puding Coklat Super Nyoklat[1]
Puding Coklat dengan Double Cream [2]

Cake ini memiliki tekstur sedikit padat namun mengembang dengan baik, untuk hasil dan rasa terbaik gunakan mentega dibandingkan dengan margarine. Walau tentunya anda bisa menggantinya dengan minyak goreng biasa. Semua kembali ke selera anda masing-masing dan tentunya ketersediaan bahan di dapur. Untuk rasanya sayang sekali dominan coklat, kemungkinan karena kelapa parut yang saya gunakan sudah tidak segar lagi. Beberapa teman masih berkomentar, Dicampur kelapa ya? Bisa jadi karena tekstur parutan kelapa yang masih terasa kasar di lidah.  Apakah cake ini bisa dikukus? Saya yakin banyak yang akan menanyakan hal ini ke saya. Jawaban saya adalah saya belum mencobanya, namun saya rasa tidak ada masalah jika anda ingin mencoba mengukusnya. 

Anyway, saya berharap mampu mengusir rasa malas dan mencoba menghabiskan isi freezer karena terus terang saya bosan setiap kali membuka kulkas yang tampak adalah gunungan bahan beku yang saya sendiri amnesia pernah memasukkannya kesana. 

Wokeh tidak perlu bertele-tele lagi, berikut resep dan prosesnya ya.

 
Cake Coklat Kelapa

Resep hasil modifikasi sendiri

- 35  gram coklat bubuk

- 150 gram coklat blok (Dark Cooking Chocolate), potong ukuran kecil agar cepat meleleh

- 230 gram margarine atau mentega, bisa menggunakan minyak goreng

- 200 gram gula pasir

- 4 telur, kocok lepas dengan garpu

- 150 gram tepung terigu serba guna atau protein sedang

- 1/2  sendok teh baking powder double acting

- 200 gram kelapa muda parut kasar

Cara membuat:
Siapkan oven, set disuhu 170'C. Letakkan rak pemanggang di tengah loyang. Siapkan loyang ukuran 23 x 23 x 5 cm. Alasi bagian dasarnya dengan kertas baking, lebihkan panjang kertas di salah satu sisi untuk memudahkan kita menarik cake kala telah matang.  Sisihkan.

Siapkan mangkuk tahan panas, masukkan mentega/margarine, coklat blok, coklat bubuk dan gula pasir. Tim diatas panci kecil berisi air dan masak dengan api kecil sambil diaduk-aduk hingga semua bahan larut. 

Note: gunakan api kecil saat memasak coklat dan ketika bahan telah larut segera angkat adonan dari kompor untuk mencegah coklat pecah dan terpisah antara minyak dan bahan padatnya.

Angkat adonan coklat, diamkan hingga coklat tidak terlalu panas. Tuangkan ke dalam mangkuk yang lebih besar. Jika adonan coklat sudah tidak panas, dan jari kelingking anda nyaman ketika dimasukkan ke dalamnya, tuangkan kocokan telur sedikit demi sedikit sambil adonan diaduk hingga rata menggunakan spatula balon.

Masukkan tepung yang telah dicampur dengan baking powder dengan cara diayak ke dalam adonan coklat dan telur.  Kemudian aduk adonan dengan spatula hingga rata. 


Tambahkan parutan kelapa, aduk rata dan tuangkan adonan ke dalam loyang yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Panggang selama 40 menit atau tes dengan lidi, jika tidak ada adonan yang menempel di lidi keluarkan cake dari oven. Diamkan hingga uap panasnya menghilang, keluarkan cake dari loyang dengan cara menarik kertas baking yang panjangnya dilebihkan tadi. 

Diamkan hingga cake benar-benar dingin sebelum cake dipotong-potong dan siap disajikan. Yummy!

References

  1. ^ Puding Coklat Super Nyoklat (www.justtryandtaste.com)
  2. ^ Puding Coklat dengan Double Cream  (www.justtryandtaste.com)

Source : http://www.justtryandtaste.com/2014/04/cake-coklat-kelapa.html
 
Sponsored Links