-->

Sabtu, 02 April 2016


Bikin apa tho Nduk, dari tadi kok nggak selesai-selesai di dapur, tegur Ibu kala melihat saya masih berkutat serius di dapur yang panas dan sumpek. Peluh berleleran di dahi sementara baju saya sebenarnya sudah lepek oleh keringat. Ini Ma, bikin perkedel tahu pakai daging ayam dicincang, jawab saya bersemangat sambil tangan sibuk mencacah tahu di baskom plastik. Lho, ayamnya kan harus digoreng buat lauk adikmu? Protes Ibu sudah bisa ditebak karena setengah ekor ayam yang dibeli beliau tadi pagi di pasar memang diinstruksikan untuk digoreng. Iya Ma, ini daging ayamnya cuma sedikit kok diambil buat perkedel, jawab saya sedikit dag dig dug. Bisa runyam nih kalau Ibu tiba-tiba mem-veto acara praktek hari ini. Perkedel tahu ayam cincang ini sudah ada dalam angan-angan saya sejak lama dan baru kali ini terwujud kala melihat tahu dan daging ayam tergeletak di meja dapur.

Sayang sama daging ayamnya. Tahu mau diapa-apain juga rasanya akan tetap tahu. Mending ayam dan tahunya dimasak terpisah saja, cetus Ibu saya kurang setuju dengan ide membuat perkedel tahu abal-abal yang hendak saya praktekkan. Ah Mama ada-ada saja, pikir saya, tentu saja tahunya akan menjadi lezat dengan tambahan sedikit daging ayam cincang. Tenang Ma, yang ini pasti hasilnya enak, pungkas saya begitu yakinnya sehingga walau guratan ragu terpancar di wajah Ibu namun beliau tidak berkomentar lebih jauh. 


Ketika Ibu berlalu dari dapur saya pun melanjutkan aksi membentuk adonan perkedel menjadi bulatan-bulatan sebesar telur ayam dan menggorengnya di minyak panas. Betapa terperanjatnya saya kala menyaksikan bulatan perkedel merekah seperti bolu kukus dan masing-masing rekahan itu perlahan memisahkan diri ke seantero penjuru wajan. Perkedel tahu ayam cincang itu buyar menghasilkan kubangan adonan tahu yang mengapung di permukaan minyak panas. Saya pun menjadi kalang kabut mencari solusinya namun tak satupun ide tercetus di kepala. Ketika Ibu kembali ke dapur, kontan saja beliau langsung mencetuskan komentar, Eblek-ethek apa yang dibuat tho ya Nduuk?! Saya hanya bisa terjengit dengan tampang pasrah.   

Kejadian itu terjadi saat saya masih duduk di bangku SMA. Kegemaran saya akan memasak sebenarnya sudah dimulai sejak dari Sekolah Dasar namun memasak yang sebenarnya untuk keluarga baru saya lakukan kala beranjak remaja. Hari libur merupakan waktu yang paling tepat untuk berdiri di samping Ibu menyaksikan jemari  lincah beliau meracik aneka bumbu di dapur. Dimulai dari masakan sederhana hingga yang sulit seperti sambal terasi. Swear! Menurut saya sambal terasi merupakan masakan yang cukup sulit dibuat karena untuk menyeimbangkan rasa asin, manis, dan asamnya memerlukan jam terbang dan indera pengecap yang pas.


Kembali ke perkedel tahu hasil eksperimen saya beberapa dekade yang lalu, kata-kata Ibu saya terbukti benar. Tahu cincang bercampur dengan daging ayam yang saya buat dengan susah payah itu selain menghasilkan sepiring makanan dengan penampilan luluh lantak seperti habis digilas oleh truk tronton juga memiliki rasa yang sama sekali tidak istimewa. Rasa tahu begitu dominan seakan-akan peristiwa menambahkan daging ayam ke dalam adonan seperti tidak pernah terjadi. Tedy, adik saya, tampak merengut melihat lauk makan siang hari itu dan meggerutu kesal, Mba Endang eksperimen masakan apa lagi sih ini??

Wokeh itu dulu sebelum saya tahu bagaimana caranya mengolah tahu menjadi nugget tahu yang super duper lezat ini. Tahu merupakan makanan favorit saya, tahu goreng pong tepatnya. Tahu goreng yang berlubang di tengah menyisakan permukaan yang garing, crispy dan gurih itu mampu membuat saya menggasaknya sepiring besar bersama cabai rawit tanpa perasaan berdosa. Sayangnya jika diolah dalam bentuk lainnya maka hilang sudah selera saya akan makanan yang kaya gizi ini. Nah beberapa waktu yang lalu saya pernah membuat nugget tahu yang terbuat dari tahu putih dan daging sapi cincang, walau cukup lezat namun menurut saya rasanya  tidak terlalu istimewa. Waktu itu saya hanya mencampurkan tahu yang telah saya lumatkan dengan daging sapi giling plus aneka bumbu dan telur, mengaduknya dan mengukusnya hingga matang. Hasilnya rasa tahu masih dominan kuat dan daging sapi pun sepertinya enggan bercampur dengan bahan lainnya. 


Nah untuk nugget kali ini saya memasukkan semua bahan ke dalam mesin chopper dan memprosesnya hingga benar-benar halus dan smooth, hasilnya seperti pasta yang pekat. Ketika dikeluarkan dari kukusan, baunya yang sedap menguar ke seantero rumah dan membuat saya tak sabar untuk segera mencicipinya. Rasanya mantap! Kali ini jejak tahu menghilang dari nugget yang saya buat. Sayangnya Ibu saya tidak ada disini kala saya membuat nugget tahu ini, namun saya sudah tidak sabar untuk menelepon beliau dan melaporkan kesuksesan ini. ^_^

Berikut resep dan prosesnya yang mudah ya!

Nugget Tahu dengan Ayam

Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 1 loyang nugget dengan loyang diameter 15 cm

Bahan & bumbu:

- 200 gram daging ayam cincang atau fillet ayam potong kotak 1 x 1 cm

- 1/2 sendok makan gula pasir

- 1 butir telur

- 3 siung bawang putih

- 1 sendok makan kecap asin (optional), ganti dengan garam jika tidak ada

- 1 sendok makan minyak wijen

- 1/2 sendok teh merica bubuk

- 1 sendok teh garam

- 1/4 buah pala, parut

- 200 gram tahu putih, hancurkan dengan garpu

Cara membuat:

Siapkan loyang dengan diameter 15 cm, alasi permukaan loyang dengan kertas baking atau daun pisang. Olesi permukannya dengan sedikit minyak. Sisihkan.

  


Siapkan food processor atau chopper atau blender. Masukkan cincangan daging ayam, proses mesin hingga daging menjadi halus. Masukkan telur dan semua bumbu, proses hingga halus dan tercampur dengan baik.

Masukkan tahu, proses hingga adonan menjadi pekat dan tercampur rata, cicipi rasanya. Seimbangkan rasa asinnya. Tuangkan adonan ke dalam loyang yang sudah disiapkan, ratakan permukaan adonan. 



Masukkan nugget ke dalam kukusan, bungkus penutup kukusan dengan kain bersih agar air tidak menetes di permukaan nugget. Kukus selama 35 menit hingga nugget matang. Keluarkan dari kukusan dan biarkan hingga dingin agar tidak hancur saat dipotong. Balikkan nugget di loyang datar/talenan dan potong-potong sesuai selera.



Nugget bisa langsung disantap atau digoreng langsung atau gulingkan ke kocokan telur dan lumuri permukaanya dengan tepung panir/tepung roti. Goreng hingga kecoklatan. Sedap disantap kala hangat dengan saus sambal atau cabai rawit. Super yummy!


Source : http://www.justtryandtaste.com/2014/11/nugget-tahu-dengan-ayam.html
 
Sponsored Links