-->

Jumat, 29 Januari 2016


Anda pernah mencicipi snack super pedas dalam kemasan yang terbuat dari singkong? Makanan ringan ini luar biasa terkenal di Bandung yang kemudian menyebar ke beberapa kota lainnya. Awalnya pr0duknya hanya terbatas pada keripik singkong namun sering dengan perkembangan kini muncul juga jenis lainnya seperti seblak dan gurilem. Dua keripik yang saya sebutkan terakhir  hampir mirip seperti kerupuk ikan berukuran kecil, tebal, sedikit ke<span>ras dengan rasa gurih. Keunikan keripik-keripik ini adalah pada rasanya yang pedas dengan tingkat level pedas yang beragam. Rasa pedas ini disebabkan karena keripik diguyur dengan serbuk cabai kering bercampur garam yang takarannya disesuaikan dengan level pedas yang tertera di kemasan.  

Nah satu hal yang membuat saya agak mengerem untuk mengudapnya karena rasanya yang sangat asin bagi selera saya. Jadi minggu lalu saya pun iseng membuatnya sendiri di rumah, kali ini tingkat rasa asin dan pedasnya sesuai dengan yang saya inginkan plus rasanya lebih renyah, tidak keras dengan rasa gurih ikan dan udang yang kuat. 



Sebenarnya sudah sejak lama juga saya waswas untuk 'mengemil' makanan ringan yang dijual di luaran yang bahannya mengandung ikan atau udang. Beberapa waktu yang lalu saya pernah menyantap kerupuk ikan dari sebuah toko di Mall Ambassador dan menjadi curiga dengan kesegaran ikan yang digunakan. Pasalnya, setelah mengudapnya maka si kerupuk meninggalkan jejak bau busuk ikan di mulut. Setelah pengalaman itu saya pun stop membeli kerupuk ikan yang selalu menjadi kegemaran saya karena makanan ini mantap disantap bersama salad sayuran atau pecel.  Ah, seandainya saya tahu bahwa membuat keripik ikan seperti ini sangat mudah maka mungkin sudah sejak dulu saya menyulap ikan tengiri super murah yang pernah saya beli di Batam dan mendekam di freezer saya selama 6 bulan lamanya, waktu itu. Saat itu saya sempat kebingungan untuk mengolah dua ekor ikan tengiri besar, walau kemudian fillet dagingnya berubah menjadi tekwan dan pempek yang disantap beramai-ramai di rumah adik saya, Wiwin.

Kembali ke keripik ikan kali ini, proses pembuatannya mirip dengan kerupuk, yang membedakan hanyalah keripik ikan ini tidak mengembang selayaknya kerupuk umumnya. Ini karena takaran ikan/udang dan tepung yang saya gunakan jumlahnya berimbang 1 : 1. Berdasarkan beberapa literatur yang saya baca mengenai pembuatan kerupuk maka sebaiknya takaran ikan/udang lebih sedikit dibandingkan tepung kanji yang digunakan, setidaknya perbandingannya 1 untuk ikan dan 2 untuk tepungnya. Terus terang saya sendiri belum pernah membuat homemade kerupuk udang/ikan, walau dulu Ibu dan Nenek saya di Paron sangat rajin membuat kerupuk beras sendiri. Saya masih ingat betapa telatennya beliau berdua mengiris gendar (adonan kerupuk yang terbuat dari nasi dan bleng*)), menjadi lembaran tipis dan menjemurnya hingga kering dibawah tatapan matahari gahar di Paron. Nah berbicara tentang kerupuk favorit maka saya akan sangat happy sekali jika kemudian menemukan teksturnya yang sedikit bantat dan kurang mengembang, seperti keripik yang kali ini saya buat. Menurut saya selain cita rasanya menjadi lebih kuat juga terasa lebih mengasyikkan ketika dikunyah karena sedikit memberikan perlawanan.  ^_^

*) Bleng - sejenis bahan kimia mirip boraks yang umum dipakai untuk membuat kerupuk dan dalam dosis berlebihan tidak aman bagi kesehatan.

Keripik kering
Sesudah dan sebelum digoreng

Nah tekstur keripik ikan dan udang ini seperti mengobati rasa kangen akan kerupuk semi bantat dan sesuai dengan selera saya yaitu tebal, padat namun sangat renyah. Untuk membuatnya saya menggunakan campuran ikan dan udang yang saya haluskan menggunakan chopper, bisa juga menggunakan blender atau food processor. Hanya fillet ikan saja atau udang saja yang anda miliki di freezer? Tidak masalah, anda bisa menggunakan keduanya sebagai campuran atau hanya salah satu saja tergantung budget dan selera anda. 

Adonan ikan atau udang lantas saya campurkan dengan tepung kanji plus bumbu lainnya, uleni hingga kalis kemudian cetak seperti pempek lenjer dan kukus hingga matang. Jika anda kesulitan untuk mengirisnya hingga tipis, maka anda bisa menggunakan  tips seperti yang saya lakukan. Masukkan sebentar adonan yang telah dikukus ke dalam freezer hingga setengah beku, baru kemudian dirajang dengan pisau tajam.  Kondisi keras ini membuat adonan menjadi mudah diiris. 



Nah adonan keripik yang telah diiris kemudian ditata di permukaan wadah datar beralaskan kertas, anda bisa menggunakan tampah dari bambu untuk proses ini dan jemur hingga kering. Nah perkara jemur menjemur keripik ini sepertinya bukan soal mudah, bagi saya tentunya. Berhubung di halaman depan rumah Pete sinar matahari kurang terik dan kucing tetangga yang suka mengintai, maka saya pun iseng menjemurnya di lantai atas bersebelahan dengan wadah penampung air. Di dekat atap rumah dimana panas matahari seakan menggila maka keripik ini pasti akan segera kering kerontang dalam waktu singkat.  Sialnya karena kesibukan lainnya saya pun terlupa dengan si keripik hingga larut malam tiba dan suara hujan yang mengguyur deras dari langit terdengar. Langsung saja ingatan ini melayang ke loyang berisi irisan keripik dan saya pun tergopoh-gopoh lari ke lantai atas meyelamatkan eksperimen hari itu hanya dengan mengenakan daster di badan. Untungnya hujan belum terlalu lama mengguyur sehingga tidak membuat perjuangan saya hari itu sia-sia. Setelah 4 hari dibiarkan di lantai atas keripik-keripik ini pun menjadi garing dan siap untuk digoreng. 

Untuk membuatnya menjadi pedas maka anda memerlukan bubuk cabai yang diguyurkan di permukaan keripik yang telah digoreng. Saya tidak menambahkan garam halus lagi karena menurut saya rasa keripik telah cukup asinnya. Berikut prosesnya ya. 


Keripik Ikan & Udang Ekstra Pedas

- 150 gram daging ikan tengiri, potong menjadi ukuran yang kecil. Bisa menggunakan jenis ikan dengan daging putih lainnya seperti kakap atau tuna.

- 100 gram daging udang kupas kulitnya

- 200 gram tepung kanji/tapioka/sagu

- 2 sendok teh garam 
- 1 sendok teh merica bubuk

- 5 siung bawang putih dihaluskan  
- bubuk cabai secukupnya untuk taburan

Cara membuat:


Siapkan daging ikan dan udang. Proses didalam food processor atau chopper hingga halus dan menjadi pasta pekat. Tuangkan pasta udang-ikan ke dalam mangkuk besar. 

Masukkan tepung kanji, garam, kaldu bubuk, merica bubuk dan bawang putih. Aduk dan uleni hingga rata. Cicipi rasanya, tambahkan garam jika kurang asin.



Olesi permukaan tangan anda dengan sedikit minyak goreng. Bentuk adonan menjadi silinder yang panjang seperti pempek lenjer dengan diameter sekitar 2 cm dan panjang 15 cm. Lakukan hingga adonan habis.

Tata adonan di dalam sebuah loyang yang muat ke dalam kukusan anda. Kukus selama 45 menit atau sampai adonan menjadi mengeras dan terlihat sedikit transparan. Keluarkan dari kukusan dan biarkan hingga benar-benar dingin. Masukkan adonan yang telah matang ini ke dalam wadah (plastik atau tupperware) dan bekukan di freezer selama 15 menit untuk memudahkan anda mengirisnya hingga tipis.

Keluarkan bahan keripik dari freezer dan iris tipis-tipis kira-kira dengan ketebalan 2 -3 mm. 



Tata di wadah lebar yang datar dan beralaskan kertas. Sesekali bolak-balikkan keripik hingga semua bagian benar-benar kering. Simpan keripik di wadah rapat atau goreng hingga matang. 

Untuk membuat ekstra pedas, masukkan keripik ke dalam plastik, tambahkan beberapa sendok bubuk cabai, kocok rata. Sajikan. Yummy!
  


Source : http://www.justtryandtaste.com/2014/09/keripik-ikan-udang-ekstra-pedas.html
 
Sponsored Links