-->

Kamis, 21 Januari 2016


Masakan ini sangat sederhana dalam proses pembuatannya, yang membuatnya menjadi tidak sederhana adalah salah satu bumbu yang digunakannya melibatkan bumbu yang sulit ditemukan dan jika pun ada harganya mahal yaitu saffron. Terus terang jika bukan karena kebaikan hati teman saya, Said yang memberikan rempah khas negaranya ini maka mungkin saya tidak akan pernah merasakan uniknya bumbu masakan bernama saffron. Untuk mengetahui lebih jauh tentang saffron silahkan klik di postingan saya sebelumnya tentang saffron di sini[1].

Indra pengecap saya cukup sensitif jika berurusan dengan ayam potong, baunya yang aneh sering membuat perut saya memberontak mual. Karena itu biasanya ayam selalu saya proses dengan rempah dan cabai yang banyak dengan harapan bau ayam tidak terdeteksi. Dengan saffron, walau ayam di masak hanya dengan bawang bombay dan bawang putih namun rasanya sangat lezat, aroma dan rasa yang unik dari saffron membuat nafsu makan menjadi bertambah. Saya curiga saat ini saya sudah mengalami kecanduan rempah mahal yang satu ini karena membayangkan rasanya saja sudah membuat air liur saya menetes. Bahaya! ^_^

Saffron kering
Saffron yang direndam dengan air panas

Untuk menggunakan saffron di dalam masakan, umumnya saffron ditumbuk halus dengan menggunakan mortar atau lesung kecil yang biasa digunakan untuk menumbuk obat di apotik. Bubuk halus ini lantas direndam dalam air panas sehingga semua aroma dan rasa keluar, larut di dalam air perendamnya. Air akan berubah warna menjadi kuning jingga yang cantik dan siap digunakan dalam masakan. Cara lainnya adalah dengan merendam langsung helaian saffron di air panas dan menggunakannya di dalam masakan. Saffron yang berasal dari benang sari bunga crocus ini mudah kehilangan aroma dan rasanya karena sangat sensitif dengan perubahan pH, cahaya dan udara. Karena itu saffron harus disimpan di dalam wadah tertutup rapat dan tidak boleh terpapar di udara terbuka dalam waktu yang lama.

Kembali ke ayam saffron. Untuk membuat ayam saffron ini sangat mudah, semua bahan dimasukkan menjadi satu di dalam panci dan direbus dengan api yang sangat kecil hingga ayam matang. Teknik memasak seperti ini membuat semua aroma dan rasa keluar dan menyatu menjadikan ayam saffron ini sangat lezat walau hanya disantap dengan nasi putih hangat. Sayangnya tidak ada rempah lainnya yang bisa menggantikan saffron kecuali dalam hal warnanya yang kuning keemasan. Kunyit, safflower dan anatto, hanya bisa menjadi pengganti untuk warna namun tidak untuk aroma dan rasa. Di Indonesia sendiri penggunaan rempah ini sangat jarang karena sulit diperoleh dan harganya yang relatif mahal.

Ayam saffron, nasi dan bawang putih panggang

Umumnya masyarakat Iran menyantap lauk ini dengan nasi basmati yang memiliki bulir panjang dan tidak terlalu lengket seperti beras lokal umumnya. Berhubung beras basmati harganya sangat mahal maka Said menggantinya dengan beras jasmine dari Thailand yang kebetulan memiliki bulir panjang mirip dengan basmati. Agar bisa menghasilkan bulir nasi yang pulen, lembut namun remah alias tidak menempel satu sama lainnya maka nasi dimasak tidak dengan menggunakan rice cooker melainkan di masak menggunakan panci teflon dengan takaran air yang pas, sedikit garam dan butter. Hasilnya nasi terasa gurih, remah, dimana setiap bulirnya lepas satu dengan lainnya namun tetap pulen dan lembut, terus terang saya sering sekali menggado nasi begitu saja tanpa menggunakan lauk sama sekali karena rasanya yang gurih dan lezat.  

Potongan kentang yang diiris tipis terkadang ditambahkan di dasar panci sehingga kala nasi matang dan dibalikkan di permukaan piring maka tampak irisan kentang yang matang terpanggang menghiasi permukaannya. Sangat cantik sekali. Untuk menemani nasi yang di masak a la Iran ini, ditaburkan buah kering barberries - sejenis berry yang sering dipakai dalam masakan Persia, berwarna merah menyala dan terasa asam - di atas permukaan nasi.

Nah, jika anda mendapatkan kesempatan memperoleh saffron maka tidak ada salahnya untuk mencoba masakan yang saya posting kali ini karena lezat dan sangat mudah di buat. Berikut resepnya ya.  


Ayam Saffron
Resep berasal dari keluarga Said Z.

Bahan:
- 1 ekor ayam, potong menjadi 12 bagian
- 2 buah bawang bombay, rajang kasar
- 6 butir bawang putih, cincang halus
- 1 1/2  sendok teh merica bubuk
- 2 sendok teh garam
- sejumput saffron kering
- 100 ml air 

Cara membuat:

Letakkan saffron di mangkuk atau lesung kecil, tambahkan 1/2 sendok teh garam dan gerus saffron menggunakan punggung sendok atau penumbuk lesung hingga hancur. 

Masukkan saffron ke dalam mangkuk kecil dan tambahkan sekitar 3 sendok makan air panas, aduk rata dan diamkan selama 5 menit hingga air berubah warna menjadi kuning jingga. Sisihkan. 


Siapkan panci, masukkan 1/2 bagian bawang bombay dan bawang putih, tata di permukaan panci. Letakkan potongan ayam diatasnya. Taburkan kembali sisa bawang bombay dan bawang putih di atas permukaan ayam. 

Taburkan garam, dan merica bubuk, masak dengan menggunakan api sedang hingga bumbu terlihat layu dan ayam mengeluarkan air. Tuangkan air ke dalam panci dan tambahkan larutan saffron. Aduk-aduk hingga semua bahan tercampur rata. 

Tutup panci, kecilkan api kompor hingga benar-benar kecil. Masak ayam dengan api kecil hingga hanya muncul letupan-letupan kecil di permukaan masakan, jaga jangan sampai masakan benar-benar mendidih, karena cara masak seperti ini akan membuat sari ayam dan saffron bisa keluar secara maksimal.

Jika ayam telah matang, cicipi rasanya, tambahkan garam jika kurang asin. Masakan ini tidak terlalu berkuah alias nyemek-nyemek saja ya. Angkat dan siap dihidangkan dengan nasi panas. Yummy!

Sources:

    

References

  1. ^ di sini (www.justtryandtaste.com)

Source : http://www.justtryandtaste.com/2013/01/ayam-saffron-la-iran.html
 
Sponsored Links