-->

Minggu, 22 November 2015


Setujukah anda jika saya katakan betapa mudahnya seseorang menjadi arogan? Saya tidak akan menunjukkan jari ke manusia siapapun kecuali diri saya sendiri karena itulah yang saya rasakan kemarin saat membuat tart telur yang saat ini saya posting. Dimulai dari janji saya dengan teman-teman kantor untuk membawa makanan karena sudah terlalu lama saya tidak bereksperimen membuat kue hingga akhirnya saya memutuskan sepertinya Portuguese egg tart bisa menjadi pilihan karena terlihat super mudah, menurut saya waktu itu. Bagaimana tidak mudah? Kue terbuat dari puff pastry (saya bisa menggunakan versi instannya) yang saya masukkan ke dalam loyang muffin dan isi dengan kocokan telur dan susu, kemudian panggang hingga adonan mengeras dan puff pastry matang. 

Ditunggu saja egg tartnya besok ya. Gampang kok buatnya, seru saya di kantor dengan hidung kembang kempis dipicu semangat dari adrenalin. Belum apa-apa saya telah membayangkan egg tart cantik terhidang di depan mata dan seisi kantor mencicipinya sambil berseru, Enak banget Ndang! Ah memang tidak ada kegiatan yang paling menyenangkan selain bermimpi. ^_^

Ide tart telur ini datang ketika saya berkunjung ke Batam saat tahun baru kemarin. Pada salah satu kunjungan saya dan Wulan, kakak saya, ke Kepri Mall, kami menghasilkan sekotak besar egg tart favorit Wulan. Kue imut-imut yang begitu cantik tampilannya dengan permukaan kue yang terlihat smooth berwarna kekuningan plus bercak karamel coklat memang terlihat menggoda dan rasanya hmm, yummy! Lembut, manis, moist dengan rasa telur tanpa aroma amis. Tiga buah kue pun masuk ke perut dengan cepat padahal jam telah menunjukkan pukul 10 malam. Saat itu juga saya berjanji akan membuatnya setiba di Jakarta. Aneka resep diobok-obok dan seperti biasa kalau terlalu simple justru menjadi kurang menantang sehingga modifikasi harus segera dilakukan. 

Apakah anda juga sering merasakan hal seperti ini? Ketika resep terlalu plain dan mudah maka otak anda langsung bereaksi untuk menambahkan ini dan itu dan ketika hasilnya tidak sesuai dengan harapan anda pun meratapinya dan berkata, Kenapa tadi tidak buat sesuai dengan resep asli saja ya? Atau mungkin anda akan mengajukan pertanyaan ke saya, jika resep tersebut anda temukan di JTT. Mba Endang, saya mencoba memodifikasi cake dodoli-dodolipet dengan tambahan margarine 100 gram, cream cheese 50 gram, pasir 5 ons, semen 1 kilo, dan hasilnya kenapa tidak se-oke resep yang asli ya?! Dan saya pun akan melotot di depan laptop, berfikir dengan keras, berusaha menjawab pertanyaan yang saya sendiri tidak tahu harus menjawab apa. Halo, bukan saya yang memodifikasi resep tapi kenapa harus saya ya yang menjelaskan proses kimia yang terjadi jika modifikasi itu gagal. Jadi saran saya, Stick to the recipe alias ikuti saja resep aslinya. ^_^ 

Untuk egg tart kali ini terus terang saya bingung memutuskan dua resep yang saya temukan di internet. Satu resep berasal dari website BBC Food dan resep yang lain berasal dari website masakan Portugis. Keduanya berbeda dari resep dan proses pembuatannya, resep di BBC Food lebih mahal dari sisi bahan dan lebih rumit untuk dibuat. Akhirnya saya pun memutuskan untuk menggabungkan keduanya. Resep versi yang sederhana hanya menggunakan susu cair, kuning telur, gula dan vanila, semua cukup diaduk menjadi satu, simple! Membayangkan hanya kuning telur yang digunakan, dan ini adalah 6 butir kuning telur sepertinya mubazir bagi kocek saya, jadi saya pun merombaknya menjadi 3 butir kuning telur dan 3 butir telur. Supaya tidak terlalu merasa berdosa karena sudah men-down grade jumlah kuning telur maka saya pun menambahkan krim kental. Krim membuat semua masakan menjadi lezat! Pikir saya dengan pede. Sedikit aksi gilas menggilas puff pastry, memasukkannya ke dalam cetakan muffin dan menuangkan adonan telur. Kue pun kemudian saya panggang. Mudahnya! Saya ber-ho ho dan ber-ha ha dalam hati.  

Seringkali Portuguese egg tart rancu dengan Hongkong egg tart karena memiliki kemiripan. Keduanya sebenarnya sama namun biasanya Portuguese egg tart memiliki rasa yang lebih kaya dengan permukaan kue seperti membentuk karamel yang berwarna kecoklatan. Umumnya custard (adonan susu dan telur) di Portuguese egg tart dimasukkan ke dalam kulit yang terbuat dari puff pastry sementara Hongkong egg tart menggunakan kulit pie biasa. Kembali ke kue yang saya panggang.  Tiga puluh menit telah berlalu dan alangkah kagetnya saya menemukan kue mengembang fantastis seperti hendak meletus, permukannya tampak kecoklatan namun tidak membentuk karamel sama sekali. Saya tambahkan waktu dan kue tetap tidak ada tanda-tanda berubah warna, akhirnya makhluk-makhluk ini pun saya keluarkan dari oven. Batch pertama berlalu dengan tidak memuaskan. 

Batch berikutnya karena kulit pastry masih banyak sedangkan adonan isi tidak mencukupi, akhirnya saya tambahkan putih telur sisa adonan pertama plus krim kental yang saya encerkan dengan air dan sedikit maizena. Suhu oven saya set di 200'C. Alhasil ketika dipanggang maka versi kedua yang asal-asalan ngawur ini membuat saya terperangah. Kue merekah dengan sukses, meledak ke tiga penjuru seperti bolu kukus, ditambah lagi bagian pantat kue yang gosong karena suhu oven ekstrim yang saya gunakan. Saya terkagum-kagum sendiri, pengalaman selama ini membuat bolu kukus selalu gagal namun kali ini saya sukses membuatnya dengan adonan egg tart. Membayangkan akan berbagi kue dengan bentuk seperti monster ini ke teman-teman kantor sepertinya hati saya tidak tega juga, namun saya masih berbesar hati. Saya masih memiliki batch pertama yang mulus! 

Penderitaan saya belum berakhir sampai disitu, sialnya ketika kue hasil panggangan pertama saya cicipi, lapisan puff pastry di bawahnya belum matang sempurna. Mungkin karena terlalu tebal membuat kulit pastry membutuhkan waktu lama untuk mengembang sempurna dan matang, sementara adonan custard telah mengeras dan kecoklatan. Custard sendiri tidak boleh dipanggang terlalu lama karena akan membuatnya kehilangan kelembutannya. Sebenarnya selain masalah kulit yang belum matang egg tart ini sangat lezat, custard-nya terasa lembut, creamy dan kaya akan rasa. Saya pun memutuskan besok pagi saya akan memanggangnya kembali agar puff pastry terpanggang dengan baik. Keesokan harinya sebelum berangkat ke kantor, egg tart yang telah dilepaskan dari loyang muffin ini lantas saya susun di loyang datar dan panggang sekali lagi di dalam oven. Sambil menunggunya matang saya pun mandi dan melakukan kegiatan lainnya untuk bersiap-siap ke kantor. 

Kondisi badan yang kurang fit dan hidung yang mampet membuat saya tak menyadari bau gosong yang menyerang dari arah dapur. Ketika jam telah menunjukkan waktu yang tepat untuk mengecek hasil panggangan saya pun berjalan ke sana. Alangkah terperanjatnya saya menemukan tart-tart telur yang tadinya kuning kecoklatan dan cantik menjadi hitam legam dan sulit sekali dikenali lagi sebagai egg tart! Saat saya cek suhu oven, jarum berada di posisi 200'C. Tobat, saya lupa menurunkan suhu lagi setelah selesai memanggang kue tadi malam. Apa yang harus saya katakan pada anak-anak di kantor? Tidak mungkin kan saya membawa makanan super gosong dan tak berbentuk ini untuk mereka. Apa kata dunia? Pikir saya kalut. Tapi yang menjadi masalah adalah jika saya tidak membawanya ke kantor maka siapa yang akan menghabiskannya? Jadi dengan hati yang berat digelayuti awan gelap saya pun memasukkannya ke dalam sebuah wadah tupperware besar. 

Bagaimana tanggapan mereka? Seperti biasa bagi rekan-rekan kantor saya, mereka hanya memiliki dua pendapat untuk rasa makanan, lezat dan lezat sekali. Jadi ketika egg tart amburadul ini saya berikan tentu saja dibawah tatapan tajam dan desisan, Kalau complain tidak akan pernah ada lagi kue dibawa ke kantor. Mereka menyerbunya dan berkata, Enak kok, bener! Walau gosong, bentuknya rada serem, dan ehem... Ini sebenarnya makanan apa ya Ndang? Ahh ternyata memang tidak mudah membuat Portuguese egg tart, di percobaan berikutnya saya berjanji akan berusaha menjadi manusia yang lebih humble. ^_^

Berikut resep dan prosesnya ya.


Tart Telur dengan Puff Pastry Instan

Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk sekitar 16 buah tarts dengan cetakan muffin diameter 5 cm

- 3 lembar puff pastry siap pakai ukuran 20 x 20 cm (saya menggunakan merk Edo)

- 3 butir telur

- 3 butir kuning telur

- 120 gram gula bubuk (blender gula pasir hingga halus)

- 30 gram tepung maizena

- 2 sendok teh vanilla ekstrak

- 150 ml susu cair 

- 250 ml krim kental, jika tidak ada bisa digantikan dengan susu cair 

Cara membuat:


Siapkan mangkuk, masukkan telur, gula bubuk, tepung maizena dan vanila ekstrak. Aduk cepat dengan baloon whisk hingga smooth, jika masih ada tepung maizena yang bergerindil biarkan, kita akan menyaringnya setelah susu dan krim kental dimasukkan.

Tuangkan susu cair dan krim kental, aduk hingga rata, kemudian saring adonan dan tekan-tekan hingga semua tepung yang belum larut menjadi hancur dan smooth. 

Note:
Krim kental bisa anda ganti dengan susu cair biasa atau susu bubuk yang dicairkan dengan air. Untuk 2 sendok makan susu bubuk gunakan sekitar 150 ml air.
Krim kental atau kepala susu atau whipping cream merupakan susu dengan kandungan lemak mencapai 36 dan 40 persen. Whipping cream bisa dikocok hingga kembang dan kaku. Sebagai pengganti krim kental dalam masakan anda bisa menggunakan 175 ml susu cair + 75 ml mentega cair. Hanya untuk masakan bukan untuk dikocok hingga mengembang seperti whipping cream.


Siapkan lembaran puff pastry siap pakai, diamkan di suhu ruang selama 20 menit agar lemas. Biasanya puff pastry disimpan di freezer hingga beku sehingga anda harus membuatnya menjadi lemas di suhu ruang. Taburkan meja kerja anda dengan tepung terigu dan bentangkan lembaran puff pastry instan di atasnya. Bentuk puff pastry merk Edo panjang dan terlipat menjadi 4 bagian. Potong menjadi 4 bagian sehingga anda mendapatkan 4 lembar puff pastry dengan ukuran 20 x 20 cm. 

Ambil selembar puff pastry, gulung hingga padat. Kemudian potong masing-masing gulungan setebal 2 cm. Letakkan satu potong puff pastry gulung di loyang muffin yang telah diolesi dengan margarine sebelumnya. Tekan-tekan puff pastry dengan ujung jari. Sebaiknya jari memiliki kuku yang pendek agar puff pastry tidak berlubang kala ditekan. 

Tekan hingga puff pastry menipis, melebar dan memenuhi seluruh permukaan loyang muffin. Usahakan memiliki ketebalan yang sama dan rata agar saat dipanggang bisa matang sempurna.

Note: Besarnya potongan gulungan puff pastry tergantung dari besar kecilnya loyang muffin.

Cara lainnya adalah gilas lembaran puff pastry hingga agak tipis kemudian potong melingkar dengan ukuran sesuai dengan cetakan muffin yang anda akan gunakan. Letakkan masing-masing potongan puff pastry ke loyang muffin yang telah diolesi dengan margarine.


Lakukan hingga semua lembaran puff pastry masuk ke loyang muffin. Tuangkan adonan custard ke dalamnya. Jangan sampai terlalu penuh. Kemudian panggang di dalam oven yang telah dipanaskan sebelumnya minimal 15 menit di suhu 165'C. Panggang selama 35 - 40 menit atau hingga puff pastry terlihat mengembang, berwarna kecoklatan dan custard terlihat mengeras dan kuning keemasan permukaannya. 

Saat dipanggang adonan custard akan mengembang fantastis dan hampir terlihat seperti akan meletus, namun ketika keluar dari oven akan mengempis.
 


Keluarkan dari oven, biarkan agak mendingin dan lepaskan egg tart dari cetakan muffin. Gunakan ujung pisau yang tajam untuk melepaskan egg tart dari cetakannya. Letakkan di rak kawat dan siap disantap. Yummy!

Source:
Wikipedia - Egg Tart[1]

References

  1. ^ Egg Tart (en.wikipedia.org)

Source : http://www.justtryandtaste.com/2014/01/tart-telur-dengan-puff-pastry-instan.html
 
Sponsored Links