Salah satu hidangan dari Lebaran Haji kemarin yang baru kali ini sempat saya sajikan. Walau lebarannya sendiri telah lewat sekian lamanya namun resep gulai tak lekang oleh waktu, dan tentu saja untuk menikmati gulai lezat anda tak harus menunggu saat Lebaran tiba bukan? Membuat gulai memang terkadang menjadikan anda yang menginginkan masakan simple dan praktis enggan untuk memulainya. Bumbunya banyak dan ribet, begitulah komentar yang seringkali diucapkan oleh teman saya, Meta. Memang bagi yang tak terbiasa dengan pernak-pernik bumbu seperti jintan, kembang lawang/pekak, kayu manis, kapulaga atau bahkan klabet, sering mengernyitkan kening tatkala membaca resep yang menggunakan bahan tersebut. Boro-boro menggunakannya dalam masakan, mungkin melihat bentuknya pun belum pernah. Hmm, bagi saya tak ada salahnya kita sedikit tahu mengenai rempah-rempah yang unik ini dan mencoba memasukkannya ke dalam masakan. Saya yakin anda akan surprise dengan taste yang dihasilkan. Masakan menjadi terasa berbeda. ^_^
Ketika Paklik saya mengantarkan seplastik daging kambing saat Lebaran Haji yang lalu, di dalamnya saya juga menemukan aneka jeroan dan babat. Terus terang saya sebenarnya kurang semangat berurusan dengan bagian kambing yang ini, selain saya memang tidak mengkonsumsinya juga tidak tahu bagaimana mengolahnya dengan benar. Cara paling praktis adalah dengan merebusnya. Tedy telah berulangkali menyindir saya untuk memasaknya menjadi gulai, namun saya yang sedang malas mode on ogah menerima sarannya. Setelah hari ketiga si jeroan dan babat berulang kali direbus dan air rebusannya dibuang, akhirnya dengan mendongkol sepulang kantor saya menyisingkan lengan baju, lengan daster tepatnya, dan terjun ke dapur membuat bumbu gulai. Sesulit apapun suatu pekerjaan jika memang benar-benar serius dikerjakan akhirnya akan selesai juga. Demikian juga dengan gulai kambing ala saya ini. Dalam waktu satu jam sepanci gulai dengan kuah menggelegak telah nangkring di atas kompor, siap untuk disantap oleh Tedy tentunya.
Saya tidak tahu apakah metode saya mengolah jeroan ini benar atau salah, namun yang jelas gulai sama sekali tidak menguarkan bau aneh khas jeroan kambing, selain itu babat pun menjadi sangat empuk. Komentar Tedy - yang sepulang kantor langsung mengambil piring dan nasi - hanya satu erangan, Hmm, enaaaakkk!. Berikut resepnya ya.
Gulai Daging Kambing
Bahan:
- 300 gram daging kambing + jeroan + babat , potong dadu (bisa menggunakan daging sapi/ayam)
- 1 1/2Â liter air
- 500 ml santan kental dari 1 butir kelapa
Bumbu dihaluskan:
- 6 butir bawang merah
- 10 butir cabai merah keriting
- 4 butir bawang putih
- 1 sendok teh merica butiran
- 1/2 butir pala
- 2 sendok teh ketumbar, sangrai
- 1/4 sendok teh jintan, sangrai
- 1 1/2 ruas kunyit, bakar sebentar di kompor
- 2 ruas jahe
- minyak untuk menumis
Bumbu lainnya:
- 2 batang serai, ambil bagian putihnya, pipihkan
- 2 ruas lengkuas, pipihkan
- 3 lembar daun jeruk, sobek kasar
- 4 lembar daun salam
- 2 butir kapulaga
- 2 butir pekak/kembang lawang
- 1 batang kayu manis
- 3 butir cengkeh
- 1 sendok makan garam
- 2 sendok makan gula pasir
- 1 sendok makan kecap manis
Pelengkap:
Bawang merah goreng untuk taburan
Jika anda menggunakan babat dan jeroan kambing, maka tanpa dicuci terlebih dahulu, rebus bagian-bagian kambing ini hingga empuk. Buang air rebusannya dan rebus sekali lagi hingga benar-benar empuk. Buang air rebusan kedua. Cuci bersih jeroan+babat dan potong dadu. Siap untuk digunakan.Â
Panaskan 3 sendok makan minyak di wajan atau jika anda menggunakan panci anti lengket maka langsung saja bumbu ditumis di panci. Masukkan bumbu halus, tumis bumbu hingga harum dan matang, tandanya bumbu berwarna tidak pucat lagi. Aduk-aduk bumbu selama ditumis agar tidak gosong. Masukkan bumbu-bumbu lainnya kecuali kecap manis. Aduk rata. Jika anda menggunakan bagian dagingnya, masukkan potongan daging ke bumbu, tumis sebentar bersama bumbu hingga daging berubah warna. Angkat. Â
Siapkan panci, masukkan 1 1/2 liter air masak hingga mendidih, tambahkan jeroan yang telah direbus, daging kambing & tumisan bumbu. Masak hingga daging empuk dan kuah mendidih. Tambahkan santan dan kecap manis. Aduk rata. Rebus hingga santan matang dan berwarna tidak pucat.
Catatan: Santan yang kurang lama dimasak rasanya akan cemplang dan mentah.Â
Aduk sesekali agar santan tidak pecah. Jika gulai mulai terlihat berminyak, tidak pucat dan kuah mengental, cicipi rasanya dan angkat. Sajikan gulai dengan nasi dan taburan bawang merah goreng di atasnya. Yummy!
Source : http://www.justtryandtaste.com/2011/11/gulai-daging-kambing.html