Sejak hari Sabtu, hujan seakan begitu gembira mengguyur Jakarta setiap waktu dari pagi hingga malam hari. Seringkali hujan deras juga jatuh pada pukul dua belas siang saat saya berada di kantor, membuat perburuan untuk mencari makan siang pun menjadi terhambat. Beberapa kali saya terpaksa harus menyantap bihun instan karena enggan untuk turun dari gedung dan menuju ke mall di sebelah kantor dalam curahan hujan yang sangat deras. Kalau sudah seperti ini maka saya pun terpaksa harus bangun lebih pagi untuk mempersiapkan makanan sebagai bekal makan siang. Biasanya bahan-bahan yang akan saya masak di besok pagi sudah saya persiapkan pada malam harinya. Kupas, rajang, iris, simpan di tupperware dan ceburkan ke dalam kulkas. Khusus untuk protein seperti ikan atau ayam yang membeku di freezer, maka pada malam hari sebelum tidur telah saya masukkan ke dalam chiller agar mencair keesokan harinya.Â
Singapura, menurut saya memang negara yang asyik menjadi tempat jelajah dan cuci mata, namun menguras kocek cukup dalam jika berniat untuk berbelanja. Apalagi dengan kondisi nilai tukar rupiah yang semakin terpuruk. Jika berkunjung kesana, maka saya lebih banyak melewatkan waktu dengan berjalan kaki menyusuri jalanan yang rapi dan bersih, atau sekedar cuci mata di mall-mall-nya yang aduhai mahal nian harga barang-barangnya. Urusan menjadi cukup susah jika perut mulai lapar dan jam makan tiba, karena mayoritas makanan disana adalah non halal. Untungnya setiap food court di mall selalu menawarkan masakan sup ikan yang menjadi kesukaan saya, dan mantapnya ada satu restoran franchise yang memasang tulisan besar 'Halal di sign board-nya. Memang harus ekstra hati-hati memilih makanan disana, karena walaupun bernama sup ikan namun terkadang kuahnya terbuat dari campuran kaldu babi untuk memberikan rasa dan aroma yang lebih sedap.Â
Sup ikan di Singapura biasanya hadir dalam kuah bening yang terasa refreshing, bumbunya pun terasa mild di lidah. Dengan harga sekitar empat dollar Sing, maka porsinya terbilang jumbo. Potongan daging ikan putih yang segar dan kenyal pas berpadu dengan tahu putih, aneka sayuran, jamur enoki dan rajangan cabai rawit. Chili oil lantas dikucurkan ke dalam kuahnya untuk membuatnya tampak lebih merona. Sejak mencicipi rasanya, maka menu ini lantas menjadi favorit saya setiap kunjungan singkat di Singapura. Aman alias halal, sedap, porsi jumbo dengan harga terjangkau, sepertinya tidak ada makanan lainnya yang ingin saya santap selain tentu saja es potong Singapore yang legendaris. ^_^
Membuat sup ikan a la Singapore ini sangat mudah, kekuatan utama sup ini selain pada potongan ikan yang fresh juga pada kuah kaldunya yang gurih dan sedap walau tidak menggunakan banyak bumbu di dalamnya. Sebenarnya tampilan dan rasanya hampir mirip dengan sup ikan di Batam. Saya sendiri hanya mengira-ngira bumbunya berdasarkan cita rasa sup ikan yang pernah saya cicipi serta beberapa literatur di webpage. Kuah sup yang bening umumnya terbuat dari ikan teri, atau ebi yang ditumis atau disangrai. Terkadang sotong kering yang pipih dan lebar, dipotong tipis dan juga dimasukkan ke dalam rebusan kuah untuk menciptakan rasa yang lebih kuat.
Sup ikan di Singapura |
Es potong Singapore yang legendaris |
Untuk sup ikan ini saya menggunakan ikan teri dan ebi yang saya goreng sebentar bersama tumisan jahe dan bawang putih. Proses menggoreng ini bertujuan untuk membuat aroma kaldu menjadi lebih sedap dan menghilangkan bau amis di kuah. Teri dan ebi lantas diblender hingga halus dan direbus bersama dengan bahan kuah lainnya. Sebaiknya anda menggunakan kaldu ikan atau ayam untuk membuat sup ikan ini, kaldu daging sapi kurang cocok jika digunakan dalam masakan seafood karena rasa sapi yang lebih kuat akan menenggelamkan rasa ikan. Nah membuat kaldu ayam atau ikan sendiri sangatlah mudah. Saya biasanya membeli tulang belulang ayam di supermarket dengan harga yang murah. Tulang ayam beserta beberapa sayap dan kaki ayam lantas saya rebus perlahan dengan api kecil bersama bawang putih, bawang bombay dan daun bawang hingga menghasilkan kaldu yang jernih kekuningan. Slow cooker sepertinya sangat tepat dipakai untuk membuat kaldu ini karena perebusan yang perlahan dengan panas yang sangat kecil akan membuat cita rasa kaldu lebih maksimal.Â
Untuk kaldu ikan, jika kebetulan anda membuat pempek atau siomay atau olahan ikan lainnya, maka jangan buang begitu saja tulang dan kepala ikan atau kepala dan kulit udang. Lebih baik masukkan ke panci bersama beberapa butir bawang putih yang dipipihkan dan setengah bawang bombay. Rebus perlahan dengan api kecil hingga mendidih dan air menjadi keruh. Dengan menggunakan punggung sendok hancurkan kasar kepala dan tulang belulang ikan, masukkan kembali ke kuah dan rebus selama beberapa saat. Saring kaldu dan buang ampasnya. Jika telah mendingin maka masukkan kaldu ini ke dalam kantung-kantung plastik kecil dan bekukan di kulkas. Setiap saat anda memerlukan masakan berkuah yang menggunakan kaldu di dalamnya maka rebuslah kaldu beku tersebut bersama masakan.
Jika anda hendak membuat sup ikan ini, maka pastikan ikan yang anda gunakan dalam kondisi fresh. Berkunjunglah ke pasar ketika hari masih sangat pagi, saat itu ikan yang tersedia masih dalam jumlah berlimpah dan dalam kondisi yang baik. Anda bisa menggunakan ikan apapun atau seafood seperti cumi-cumi, udang dan kerang, namun menurut saya ikan laut berdaging putih dengan tekstur daging yang lembut akan memberikan hasil terbaik. Kakap, tengiri, kerapu, ikan sebelah, ekor kuning, dan dori bisa menjadi pilihan, sementara tuna menurut saya kurang tepat karena tekstur dagingnya yang lebih keras. Protein lainnya seperti tahu putih dan egg tofu (tahu telur) bisa menjadi alternatif yang tak kalah lezatnya.
Jamur enoki, jamur kuping, lettuce, sawi putih, sawi hijau, pak choy, dan sawi asin merupakan sayur yang tepat untuk masakan ini. Masukkan sayuran sekejap ketika sup akan disantap agar teksturnya masih crunchy dan terasa segar. Tambahkan tomat, daun bawang, daun seledri dan irisan cabai rawit agar sup anda menjadi lebih aromatik, spicy dan berwarna. Sedikit minyak cabai atau chilli oil, jika ada, juga bisa ditambahkan ke dalam kuah agar warnanya tidak terlalu pucat. Berhubung saya tidak memilikinya maka saya skip penggunaan chilli oil ini di dalam masakan.Â
Berikut resep dan prosesnya ya.
Sup Ikan a la Singapore
Resep hasil modifikasi sendiri
Untuk 4Â porsi
Sup Seafood Batam[1]
Sup Ikan Tongkol[2]
Sup Kepala Salmon[3]
Bahan & bumbu kaldu:
- 1 sendok makan minyak untuk menumis
- 2 sendok makan teri
- 1 sendok makan ebi/udang kering
- 5 siung bawang putih, memarkan
- 2 ruas jari jahe, rajang tipis dan memarkan (bagi porsi jahe menjadi 2 bagian)
- 1/2 sendok makan garam
- 1 sendok teh gula pasir
- 2 sendok makan minyak wijen
- 2 sendok makan kecap asin
- 800 ml air kaldu ayam atau ikan
Bahan sup:
- 500 gram fillet ikan kakap/tengiri/kerapu atau ikan berdaging putih lainnya. Iris tipis
- 2 buah tomat merah, belah masing-masing menjadi 4 bagian
- 1 sendok makan bawang putih gorengÂ
- 1 batang daun bawang rajang kasar
Pelengkap (optional):
- 1 batang daun bawang, iris serong tipis untuk taburan
- 1 batang daun seledri secukupnya, rajang halus
- daun selada bokor/lettuce, sobek kasar
- bawang merah goreng, secukupnya Â
- 4 butir cabai rawit merah, iris melintang tipis
- kecap asinÂ
- minyak cabai (chilli oil)
Siapkan pan, panaskan minyak. Tumis bawang putih dan 1/2 porsi jahe hingga harum dan bawang berubah warna. Masukkan teri dan ebi, tumis hingga teri dan ebi menjadi harum dan kering. Menumis teri dan ebi berfungsi untuk membuat kuah tidak terlalu amis.Â
Angkat dan buang jahe. Masukkan tumisan ke dalam blender. Tambahkan sekitar 200 ml air dari 800 ml air kaldu dan proses hingga halus.
Tuang hasil blenderan ke dalam panci, masukkan sisa air kaldu, sisa jahe segar, garam dan minyak wijen. Rebus dengan api kecil selama 30 menit. Saring air rebusan. Buang ampasnya dan tuangkan kembali air kaldu ke dalam panci, tambahkan air jika kuah berkurang selama proses perebusan. Â
Note: merebus ikan tidak memerlukan waktu yang lama, berlebihan merebus akan menghilangkan cita rasa manis di dalamnya.
Siapkan mangkuk saji, masukkan  daun selada dan siram dengan kuah kaldu plus irisan ikan. Taburi dengan bawang merah goreng, daun seledri dan irisan daun bawang. Santap selagi panas dengan irisan cabai, kecap asin dan cipratan minyak cabai jika ada. Yummy!
References
- ^ Sup Seafood Batam (www.justtryandtaste.com)
- ^ Sup Ikan Tongkol (www.justtryandtaste.com)
- ^ Sup Kepala Salmon (www.justtryandtaste.com)
Source : http://www.justtryandtaste.com/2015/02/sup-ikan-la-singapore.html