-->

Minggu, 29 Mei 2016


Kalau ada yang mau manisan belimbing wuluh, silahkan ambil di kulkas ya, itu adalah kata pengantar Mba Mirah, rekan kantor saya, kala menawarkan manisan tersebut minggu yang lalu. Kontan tawaran manisnya berbuah asam, kala komentar bermunculan, Manisan belimbing wuluh mana ada enaknya Mba. Pasti asam! Kata Yuni yang lokasi duduknya berseberangan. Mba, kalau nawarin yang manusiawi kek. Pizza, atau comro warung sebelah juga nggak pa-pa. Lah ini belimbing wuluh! Protes keras ini datang dari Ani yang ikut mendengar tawaran tersebut. Enak kok, nggak asam. Yah asam-asam sedikit bikin mata melek siang-siang begini, jawab Mba Mirah sambil cengar-cengir. 

Saya yang duduk tiga kursi dari Mba Mirah ikut tertarik mendengarnya. Kebetulan pohon belimbing wuluh di depan rumah Pete sedang sarat dengan buah, namun hujan yang terkadang mengguyur Jakarta di siang bolong membuat niat saya untuk membuat asam sunti dari buah asam ini menjadi terhambat. Beberapa waktu yang lalu saya berhasil membuat asam sunti dari buah belimbing wuluh yang dijemur hingga kering. Prosesnya sangat mudah namun faktor cuaca sangat menunjang keberhasilannya. Asam sunti yang telah jadi ini tahan lama disimpan di dalam kulkas, dan mantap untuk digunakan sebagai penyedap masakan, khususnya untuk masakan yang berasal dari Aceh. Nah sudah sangat lama saya penasaran untuk mengolah belimbing wuluh menjadi manisan namun hingga saat kemarin belum menemukan resep yang benar-benar tepat. Jadi pucuk dicinta ulam pun tiba, tawaran Mba Mirah tidak saya sia-siakan. ^_^

Yuk Mengenal Asam Sunti & Proses Pembuatannya
Asam Keueng Aceh[2][1]



Buah belimbing dalam gelimangan larutan gula itu dimasukkan oleh Mba Mirah ke dalam botol kaca bekas selai. Tambahkan air Ndang, biar nggak terlalu manis rasanya, soalnya cairannya konstentrat, saya mengikuti saran tersebut. Mengambil sekitar 2 sendok makan manisan plus cairan keruhnya dan menambahkan beberapa mili air dingin ke dalam gelas. Wow! Rasanya maknyus! Cairan buahnya terasa manis sedikit asam, sementara buahnya sendiri yang dipotong kecil-kecil, terasa segar, renyah dan tidak terlalu asam. Rasa khas belimbing wuluh masih disana namun sama sekali tidak kuat. Tidak heran jika kemudian sisa manisan di dalam botol selai akhirnya saya sikat hingga ludes.

Satu tips yang menurut Mba Mirah membuat buah menjadi tidak asam adalah menambahkan manisan kiamboy ke dalamnya. Ada dua jenis manisan kiamboy di pasaran, berwarna hitam dan merah. Kiamboy hitam memiliki rasa manis, sedikit asam dengan tekstur kenyal, sementara kiamboy merah terasa asam dan sangat asin. Saya menyarankan anda untuk menggunakan yang hitam karena bebas pewarna buatan. Umumnya manisan ini dijual kiloan atau dalam packing rapi seperti yang saya beli di toko buah All Fresh seperti gambar di bawah. Supermarket besar atau toko manisan  biasanya juga menjual buah kering ini. Rasa manisan kiamboy yang khas membuah air buah manisan belimbing yang kita buat menjadi spesial. Nah kiamboy ini sedap juga jika ditambahkan ke dalam es buah yang anda buat di rumah. Tidak ada kiamboy? Skip saja bahan ini karena manisan sebenarnya cukup lezat tanpanya.


Sayangnya Mba Mirah tidak memberikan takaran resep untuk membuat manisan belimbing wuluh ini, karena beliau sendiri tidak menakar bahan-bahan yang digunakan. Nah weekend kemarin saat saya berusaha mencoba membuatnya saya pun menebak-nebak sendiri porsi bahan yang digunakan. Dimulai dari panen pohon belimbing wuluh di depan rumah yang menghasilkan tepat satu kilogram buah, buah ini kemudian saya cuci dan belah menjadii empat bagian. Mba Mirah membersihkan semua biji-bijinya, pekerjaan yang bagi saya sangat menguras tenaga dan menghabiskan waktu,  karena itu saya hanya membuang biji pada buah yang tua dan berwarna hitam saja. Belimbing kemudian saya rendam dengan 2 sendok makan garam tujuannya untuk membuang cairan asam di dalam buah dan menghilangkan bau langu khas belimbing wuluh. Awalnya saya hanya menambahkan sekitar 200 gram gula pasir, namun rasa manisan masih terlalu asam dan air buah tidak terlalu banyak yang keluar sehingga saya pun menambahkan porsi gula menjadi dua kali lipat. Hasilnya manisan menjadi pas manisnya dan air buah pun keluar sangat banyak seperti gambar yang saya sertakan di atas. 

Sebagaimana manisan lainnya, maka bobot akan menyusut saat manisan telah jadi, menyisakan buah yang mengkerut, mengecil namun masih memiliki tekstur yang cukup keras. Dan berbeda kala membuat manisan mangga dimana air harus di rebus berkali-kali agar kental untuk mencebah manisan basi, maka manisan belimbing wuluh ini bisa anda santap hari itu juga karena prosesnya yang sangat cepat. Tentu saja anda harus menyimpannya di dalam kulkas agar tahan lama. Terus terang saya belum mencoba daya tahan manisan jika ditempatkan di dalam kulkas, namun kemungkinan manisan masih bagus kondisinya dalam waktu satu minggu. 

Hari Sabtu kemarin, manisan belimbing ini saya bawa ke rumah Wiwin, adik saya. Kebetulan Ibu saya juga sedang berlibur ke Jakarta dan tinggal beberapa minggu di rumah Wiwin. Awalnya saya ragu-ragu untuk membawanya, mungkin sama seperti yang dirasakan Mba Mirah kala akan menawarkannya ke rekan-rekan kantor, namun keraguan saya sirna kala Ibu saya mengatakan, Manisannya enak sekali, dapat resepnya dari mana? Komentar ini cukup untuk membuat saya langsung menyodorkannya ke Wiwin sambil berkata pe-de, Harus dicoba. Enak! Akhir cerita sudah bisa ditebak, dalam waktu dua hari manisan ini pun ludes diserbu. ^_^

Berikut resepnya ya!


Manisan Belimbing Wuluh

- 1 kg buah belimbing wuluh

- 2 sendok makan garam

- 400 gram gula pasir

- 10 butir manisan kiamboy hitam

Cara membuat:


Siapkan belimbing wuluh, cuci bersih. Buang bagian pangkalnya, belah menjadi 4 bagian. Jika bijinya terlihat kehitaman atau terlalu besar maka buang bagian tengah buah yang berisi biji dengan cara mengirisnya. Biarkan biji jika buah masih muda. 

Letakkan irisan buah ke dalam mangkuk plastik yang cukup besar, jangan menggunakan panci alumunium karena cairan buah yang asam menyebabkan lubang pada panci. Taburkan 2 sendok makan garam, aduk hingga rata. Hingga semua permukaan buah terlumuri garam dengan baik. Diamkan selama 2 jam. 



Setelah 2 jam, cuci bersih buah beberapa kali dengan air hingga garam hilang dan buah menjadi tidak terlalu asin. Gunakan air matang untuk bilasan air yang terakhir. Tiriskan dan tuangkan kembali belimbing ke mangkuk. 

Taburkan belimbing dengan gula pasir, aduk hingga rata. Diamkan selama minimal 4 jam, sambil sesekali diaduk-aduk. Anda bisa memasukkannya ke dalam kulkas pada tahap ini atau di suhu ruang juga tidak masalah. 

Setelah 4 jam atau lebih, buah akan mengeluarkan cairan yang sangat banyak. Masukkan manisan kiamboy, aduk rata. Manisan kiamboy akan membuat warna air manisan menjadi keruh keputihan karena bedak yang melumuri permukaan manisan. Aduk rata. 
Tuangkan ke dalam stoples kaca atau tupperware, simpan di kulkas, siap disantap.

Note: Untuk hasil terbaik, karena manisan masih berbentuk konsentrat dengan kadar gula tinggi, maka untuk setiap 1 bagian manisan, tambahkan dengan 4 -5 bagian air, atau sesuai selera anda. Plus es batu maka manisan belimbing wuluh ini akan bertambah segar rasanya. Super yummy!

References

  1. ^ Yuk Mengenal Asam Sunti & Proses Pembuatannya (www.justtryandtaste.com)
  2. ^ Asam Keueng Aceh (www.justtryandtaste.com)

Source : http://www.justtryandtaste.com/2014/04/manisan-belimbing-wuluh-cara-segar.html
 
Sponsored Links