-->

Selasa, 17 Mei 2016

Daun ubi jalar rebus yang dicocol dengan sambal berambang asem? Hmm, setiap kali saya teringat dengan menu  satu ini maka air liur saya kontan menetes dan pikiran saya langsung melayang ke Paron, kampung halaman, dan almarhum Kakek saya. Makanan ini sangat sederhana namun mampu membangkitkan nafsu makan, terutama bagi para penggemar rerumputan hijau dan sambal pedas seperti saya. Kakek saya, dari pihak Bapak, kami memanggilnya dengan Mbah Lanang, selalu memesan untuk dimasakkan masakan ini semasa hidupnya. Disantap dengan nasi panas segunung dan ditemani dengan tempe atau tahu goreng dan ikan peda bakar, maka jangan berharap program diet anda akan sukses. Karena nasi sepiring tidak akan pernah, tidak akan pernah cukup untuk menghargai kelezatannya. Bagi saya tentunya. ^_^


Daun ubi jalar yang harganya murah meriah di Paron, bahkan cenderung tidak dihargai sama sekali, ketika dikukus atau dimasak memiliki tekstur mirip seperti kangkung. Slimy, alias licin sedikit berlendir. Karena itu ketepatan waktu saat memasaknya memegang peranan penting. Terlalu lama memasaknya walau sedikit saja maka si daun akan lembek, sangat berlendir dan sama sekali tidak layak santap. Selain dikukus atau direbus dan disantap dengan sambal, daun ini juga lezat untuk dimasak sayur asam ala Jawa bersama dengan tauge kedelai dan krai, yang ini adalah buah sejenis ketimun yang banyak diperjual belikan di Jawa, berwarna hijau gelap dengan motif garis-garis dipermukaan kulitnya. Krai yang lebih keras teksturnya dibandingkan ketimun, memang umumnya dikonsumsi dengan cara dikukus atau di olah menjadi salah satu bahan sayuran. 

Daun ubi jalar (Ipomoea batatas), memiliki kandungan lemak dan kolesterol yang sangat rendah. Daun ini merupakan sumber yang baik untuk protein, kalsium, niasin, dan besi. Selain itu, daun ubi jalar kaya akan serat makanan, vitamin A, vitamin C, thiamin, riboflavin, vitamin B6, folat, magnesium, fosfor, potasium, dan mangan. Kandungan proteinnya ini  mampu membantu untuk mengurangi kasus kekurangan gizi di beberapa daerah, selain itu daun ini juga dimanfaatkan untuk mengobati penyakit asma, akibat gigitan serangga, luka bakar, katarak, diare, demam, mual-mual, gangguan lambung dan bahkan tumor. Manfaat tambahan lainnya, daun ubi jalar juga digunakan untuk pengobatan anemia dan penyakit yang berhubungan dengan gejala kekurangan darah sejenisnya. Dengan segudang manfaat daun ubi jalar, sayang rasanya jika kita tidak mencoba untuk memasukkannya ke dalam salah satu sayuran yang layak untuk dikonsumsi di rumah. Bagi saya sendiri, setelah menyantap daun-daun hijau yang kaya gizi, mineral dan antioksidan ini, maka tidak ada lagi yang namanya sembelit. Urusan ke belakang menjadi lancar dan tuntas. ^_^

Walaupun lezat diolah menjadi sayuran atau tumis, namun mengukus dan mencocolnya ke sambal berambang asem yang terasa pedas, asam, manis dan asin ini menurut saya paling mantap untuk menikmati si daun. Bumbu sambal ala Nenek saya ini sangat sederhana namun lezatnya luar biasa. Namun saran saya, setelah menyantapnya sikat gigi anda segera karena aroma bawang merah (berambang) mentah di sambal mungkin akan cukup menganggu lawan bicara anda. Yuk kita lihat resepnya.

Sambal Berambang Asem dan Daun Ubi Jalar

Resep diadaptasikan dari alm. Nenek saya

Bahan:

- 2 ikat daun ubi jalar

Bahan & bumbu sambal berambang asem:

- 5 butir bawang merah

- 2 sendok makan asam Jawa, rendam dengan 5 sendok makan air panas. Remas-remas hingga kental

- 3 butir cabai merah keriting

- 5 butir cabai rawit (ganti dengan cabai merah keriting jika tidak ingin pedas)

- 2  sendok teh terasi yang telah dibakar

- 2 1/2 sendok makan gula pasir

- 1/4 sendok teh kaldu bubuk

- 1/4 sendok teh garam (skip jika sambal telah terasa asin dari terasi dan kaldu bubuk)

Cara membuat: 

Siangi daun ubi jalar, ambil bagian daun dan pucuk muda, buang batang yang keras. Cuci bersih dan kukus sebentar saja. Daun ubi jalar mudah lunak seperti kangkung dan bayam, jadi hati-hati saat memasaknya.

Tidak memakan waktu lama, cukup 5  menit dalam air mendidih untuk membuatnya lunak. Tiriskan dan siram daun dengan air dingin agar panas air rebusan tidak membuat daun semakin lunak. Peras kuat-kuat.

Membuat sambal:

Haluskan semua bahan, kecuali asam Jawa dan garam. Tuangkan air asam dan aduk rata. Cicipi rasanya jika kurang asin tambahkan garam. Sambal ini harus terasa asam, asin dan manis. 

Nah sekarang anda tinggal menyantapnya. Bisa dengan langsung mencocolnya begitu saja ke sambal dan menikmatinya dengan nasi panas atau ingin cara penyajian yang lebih menarik seperti yang saya lakukan? 

Gulung daun dengan sushi mat (bambu penggulung sushi) yang telah dialasi dengan selembar plastik. Peras kuat-kuat hingga daun membentuk satu gulungan panjang yang padat. Potong-potong daun dan sajikan dengan sambalnya. Mantap.

Dan jika mulut anda terbakar sensasi pedas maka dinginkan dengan potongan melon yang segar. Its truly so yummy! ^_^

Sources:


Source : http://www.justtryandtaste.com/2012/05/sambal-berambang-asem-dan-daun-ubi.html
 
Sponsored Links