-->

Sabtu, 07 Mei 2016


Ada satu kue kering yang dulu waktu saya masih kecil sering sekali dibuat oleh tante-tante saya di Tanjung Pinang, Riau, kue semprit. Dinamakan demikian karena kue di masukkan ke dalam cetakan dan didorong keluar melalui lubang yang panjang bergerigi. Teksturnya garing, dan renyah dengan rasa butter yang kuat. Seingat saya kue ini juga super duper mudah dibuat sehingga menjadi kue favorit Ibu saya selain nastar. Di Tanjung Pinang, waktu itu, lebaran selalu dirayakan dengan meriah. Ibu-ibu dan kaum wanita di setiap rumah yang beragama muslim, dua minggu sebelumnya telah sibuk meggoreng kacang dan membuat aneka kue-kue kering. Di antara saudara yang lain, Ibu saya yang paling tidak ahli membuat segala macam penganan yang bernama kue, karena itu setiap tahun Ibu akan mengundang bala tentara (biasanya selama dua hari) untuk membuat stick keju, nastar dan kue semprit. Cukup tiga macam kue ini saja karena yang paling mudah dan banyak penggemarnya.  ^_^

Bertahun-tahun kemudian ketika keluarga kami pindah ke Jawa Timur, tepatnya di Paron, Ngawi. Kue nastar dan semprit pun terlupakan. Di keluarga Mbah saya, tradisi membuat kue kering tidak ada di dalam sejarah. Sebagai gantinya Mbah Wedhok (kami menyebut nenek dengan panggilan itu dan Mbah Lanang untuk kakek) akan membuat aneka penganan tradisional Jawa seperti tape ketan, madu mongso, jadah, lemper, dan rengginang. Setiap tahun beramai-ramailah kami duduk di tikar yang tergelar di lantai tanah dan sibuk membungkus madu mongso dan mencetak rengginang mentah di tampah. Terus terang hampir semua makanan khas lebaran a la Mbah Wedhok ini bukan makanan favorit kami tapi daripada tidak ada makanan sama sekali maka tradisi ini kami sambut dengan antusias karena berarti Lebaran sebentar lagi akan tiba. Lucunya semua rumah di Paron menyediakan makanan yang sama, jadi anda bisa bayangkan betapa 'mblengernya' kami harus mencicipi madu mongso (makanan tradisional terbuat dari tape ketan hitam yang dimasak dengan gula hingga kental dan pekat kemudian dibentuk lonjong kecil dan dibungkus dalam kertas minyak warna warni) dalam aneka versi dari rumah ke rumah. 

Lantas apa hubungannya kue semprit dengan kue bunga mawar yang kali ini saya posting? Nah sekian lamanya melupakan kue semprit hingga kemudian saya menemukan resep kue kering bunga mawar yang sangat mudah dibuat ini. Weekend kemarin dalam hujan deras di siang hari saya pun berkutat di dapur mencobanya, saat kue matang dan masuk ke dalam mulut maka ingatan saya langsung melayang ke puluhan tahun yang lalu di Tanjung Pinang. Kue ini memiliki tekstur dan rasa yang sama! Teksturnya garing dan renyah dengan rasa mentega yang nendang, jika anda tidak berhati-hati maka mau rasanya terus-menerus memasukkannya ke dalam mulut hingga ludes tanpa ingat kalori yang segambreng. 

Bagi anda yang menghindari penggunaan telur maka kue ini bisa menjadi alternatif pilihan untuk dicoba karena minus telur sama sekali. Kue hanya mengandalkan mentega atau margarine yang dikocok bersama gula bubuk hingga kembang dan berwarna pucat, baru kemudian tepung dimasukkan. Mudah dan cepat. Satu kelemahan kue ini adalah bentuknya yang akan melebar dan gepeng kala dipanggang, untuk mencegah kue melebar maka masukkan adonan ke dalam kulkas hingga agar keras baru kemudian kue disemprotkan ke permukaan loyang. Untuk membuat bentuknya beralur saya menggunakan spuit besar dengan ujung berbentuk bintang atau mawar, semprotkan adonan dari tengah baru kemudian gerakkan melingkar keluar mengelingi adonan di tengah. Seperti biasa skill saya nol di  bagian keindahan dan ketelatenan seperti ini jadi kue pun belepotan bentuknya, baru di loyang terakhirlah tangan saya sedikit lancar membuat bulatan-bulatan mawar yang 'cukup layak' untuk di foto, bagi saya tentunya. ^_^

Yuk kita intip resep dan prosesnya.


Cookies Bunga Mawar

- 175 gram mentega atau margarine (mentega memberikan rasa lebih nendang)

- 75 gram gula bubuk (haluskan gula pasir menggunakan blender)

- 1/2 sdt vanila ekstrak

- 175 gram tepung terigu serba guna

- 45 gram tepung maizena

Cara membuat: 
Siapkan loyang datar untuk memanggang kue, alasi permukaannya dengan kertas baking. Sisihkan. 

Siapkan mangkuk mikser, masukkan mentega dan gula bubuk kemudian kocok dengan speed sedang hingga pucat dan mengembang. Masukkan vanila ekstrak dan proses hingga semua bahan tercampur baik. Masukkan tepung terigu dan tepung maizena bersamaan dengan cara diayak ke dalam adonan mentega, kemudian aduk dengan spatula hingga tercampur baik.

Masukkan adonan ke dalam kulkas selama 30 menit agar mengeras dan membuat kue tidak terlalu melebar kala dipanggang.


Panaskan oven, set disuhu 165'C (api atas bawah).   

Siapkan plastik segitiga yang biasa digunakan untuk menyemprot adonan kue atau anda juga bisa menggunakan kantong plastik transparan biasa, beri spuit ukuran paling besar dengan bentuk bintang/kembang di ujungnya. Masukkan adonan kue ke dalam pastik, kemudian gunting ujung plastik dan dorong spuit keluar plastik.

Semprotkan adonan ke atas permukaan kertas baking dalam bentuk melingkar mulai dari titik di tengah kemudian melingkar keluar mengelilingi bagian tengah sehingga adonan menyerupai kelopak mawar. Lakukan hingga adonan habis.

Panggang adonan selama 20 menit di oven yang telah dipanaskan terlebih dahulu. Jika permukaan kue terlihat telah mengeras dan bagian dasarnya mulai kecoklatan segera keluarkan dari oven dan biarkan dingin di rak kawat. Walau permukaan kue masih kekuningan sebenarnya kue telah matang dan kala dingin akan renyah dan garing. Jangan memanggangnya berlebihan.

Jika kue telah dingin masukkan ke wadah tertutup rapat dan siap disantap. Yummy!

Source:
Blog Happy Home Baking - Box of Roses [1]

References

  1. ^ Box of Roses  (happyhomebaking.blogspot.com)

Source : http://www.justtryandtaste.com/2013/12/cookies-bunga-mawar.html
 
Sponsored Links