-->

Kamis, 02 Juli 2015


Bereksperimen di dapur, siapa sih yang tidak menyukainya? Siapa di sini adalah sesama maniak memasak seperti saya tentunya. Karena jika pertanyaan tersebut ditanyakan ke teman saya, Meta, maka jawabannya pasti akan berbeda. Memasak dan berkutat di dapur adalah salah satu kegiatan yang tidak disukainya. Ribet dan melelahkan, jawabnya. Alasan klasik. ^_^

Tetapi walaupun bereksperimen dengan aneka bahan di dapur menyenangkan namun bukan berarti hasilnya pasti menggembirakan. Contohnya adalah saat saya mencoba mempraktekkan sponge cake asal Jepang yang bernama castella ini. Salah satu bahannya adalah menggunakan essence lemon, namun walau sampai keringat bercucuran dan pinggang encok karena harus membungkuk lama di depan kulkas dan laci dapur mencari botol essence, benda tersebut tak kunjung saya temukan. Jeruk lemon segar yang biasanya selalu bercokol berminggu-minggu di kulkas kali inipun raib dari peredaran. Akhirnya saya pun berinisiatif memarut kulit jeruk keprok Mandarin yang tersedia di kulkas. Alhasil castella saya tercium harum bak jeruk Mandarin namun rasanya? Berbeda dengan kulit jeruk lemon maka si jeruk Mandarin ini ternyata meninggalkan jejak getirnya. Jadi cerita akhirnya sudah bisa ditebak kan saudara-saudara? Castella saya pun berakhir pahit. ^_^



Walau terasa sedikit getir namun saya masih mengucap syukur. Untungnya (masih ada untungnya) gula yang saya masukkan di adonan cukup banyak sehingga rasa pahit di cake sedikit teredam dengan rasa manis dari gula yang sebenarnya agak salah menakarnya. Seharusnya hanya 200 gram tetapi saya masukkan sebanyak 250 gram. Namun lupakan sejenak dengan rasa getir itu dan kembali ke cake ini sendiri. Sebagaimana sponge cake atau cake ala Jepang lainnya seperti Cotton Japanese Cheesecake yang pernah saya posting, anda bisa klik
di sini[1] untuk melihat resepnya. Maka tekstur castella memiliki kemiripan yang hampir sama yaitu lembut, empuk dan fluffy. Dari segi rasa maka kedua cake ini berbeda. Pada castella karena tidak menggunakan cream cheese maka tidak ada rasa keju yang kuat dan gurih di dalamnya sebagaimana Japanese Cheesecake. Karena itu jus jeruk dan essence lemon ditambahkan sebagai penambah rasa. 

Castella atau kasutera walaupun berasal dari Spanyol namun bangsa Portugis lah yang pertama kali memperkenalkannya ke Jepang pada abad ke 16. Nama castella diambil dari bahasa Portugis, Pao de Castella, yang artinya adalah roti dari daerah Castilla. Saat ini castella menjadi kue khas kota Nagasaki. Bangsa Portugis sendiri sebenarnya memperkenalkan banyak hal ke Jepang seperti senjata, tembakau, labu kuning dan tentu saja, castella. Kue ini memiliki masa simpan yang panjang sehingga sangat tepat sebagai bekal para pelaut mengarungi samudera nan luas selama berbulan-bulan.  Misionaris Portugis konon memperkenalkan castella kepada orang Jepang di Nagasaki pada akhir jaman Muromachi. Castella saat itu hanya terbuat dari telur ayam, gula, tepung terigu dan sirup kental/madu. Bahan baku yang sederhana dan tidak menggunakan produk dari susu (mentega) menjadi salah satu alasan castella terus digemari oleh masyarakat Jepang hingga sekarang. Dalam perkembangannya lantas bermunculan varian castella dengan beragam rasa disesuaikan dengan taste masyarakat Jepang seperti teh hijau, brown sugar dan madu. Di Jepang, umumnya cake ini dijual dalam kotak panjang berisi castella batangan dengan ukuran 27 cm, walaupun ukuran mininya banyak di perjual belikan oleh pedagang kaki lima di pinggir jalan.

Kembali ke proses pembuatan castella, cake ini sangat mudah dibuat dan tidak memerlukan bahan-bahan yang menguras kantong anda. Bahkan baking powder dan bahan pengembang lainnya tidak diperlukan, namun jangan khawatir castella yang dihasilkan tetap lembut dan fluffy. Kuncinya adalah pada saat pengocokan telur dan gula pasir harus hingga mengembang, kental dan pucat. Tidak memerlukan waktu lama, hanya sekitar 5 - 8 menit menggunakan mikser duduk Phillips yang saya miliki di rumah. Semua bahan lainnya lantas ditambahkan dan diaduk hingga rata. Adonan kemudian dipanggang selama 10 menit dengan suhu tinggi kemudian suhu dikurangi dan cake dipanggang hingga matang. Cara ini untuk menghindari retak pada permukaan cake yang lembut ini. Jika anda mencoba untuk membuat cake ini, jangan terkejut jika cake yang tadinya mengembang dengan tingginya di oven lantas mengempis saat telah mendingin. Kondisinya memang seperti itu dan itu bukan berarti cake anda gagal atau bantat karena tekstur cake tetap lembut dan empuk.  

Well, daripada saya mengoceh panjang lebar tidak keruan bagaimana jika sekarang kita ke dapur saja untuk menyerbu roti dari Castilla ini? Uppss, maksud saya membuatnya. Hyuuuk mariii ^_^

Castella (Kasutera) - Japanese Sponge Cake

Resep diadaptasikan dari web My Kitchen Snippets - Castella atau Kasutera: Japanese Sponge Cake[2] 

Untuk 1 buah loyang cake ukuran 20 x 20 cm

Bahan:
- 5 butir telur ukuran besar, suhu ruang
- 180 gram gula pasir
- 200 gram tepung terigu serba guna atau protein rendah (misal Kunci Biru atau Segitiga Biru)
- 1/2 sendok teh essence lemon
- 50 ml susu cair
- 50 ml jus jeruk (bisa skip dan ganti dengan susu cair dengan takaran yang sama)
- 4 sendok makan madu
- 6 sendok makan minyak sayur (saya pakai minyak zaitun)

Cara membuat:


Siapkan oven, letakkan rak pemanggang di tengah. Panaskan oven di suhu 176'C. Siapkan loyang, olesi mentega pada permukaannya, alasi loyang dengan kertas minyak. Sisihkan.

Siapkan mangkuk mikser, masukkan telur dan gula kemudian kocok dengan speed tinggi selama 5 menit atau hingga telur menjadi mengembang, kental dan berwarna putih pucat. Ketika spatula di masukkan ke dalam adonan maka adonan akan jatuh menetes perlahan atau dikenal dengan tahapan ribbon stage.  

Kurangi kecepatan mikser, gunakan speed terendah. Masukkan tepung secara bertahap, kocok hingga tercampur rata. Tambahkan susu cair dan jus jeruk, kocok rata. Matikan mikser. 


Masukkan lemon essence, madu dan minyak, aduk menggunakan spatula secara perlahan hingga adonan tercampur baik. Hati-hati dengan minyak yang suka mengendap di dasar adonan, pastikan spatula mencapai dasar mangkuk sehingga minyak bisa tercampur baik. Jangan berlebihan mengaduk. Jika telah tercampur baik, segera hentikan mengaduk. 

Tuangkan adonan ke loyang dan panggang selama 10 menit di suhu 176'C kemudian kurangi suhu menjadi 160'C dan panggang kembali selama 40 menit atau hingga cake matang. Test dengan tusuk lidi, jika tidak ada adonan yang menempel maka cake telah matang. Permukaan cake akan berwarna kuning sedikit kecoklatan. Jangan terkejut jika cake yang mengembang tinggi kemudian mengempes, karena cake tetap memiliki tekstur yang lembut dan fluffy.


Keluarkan cake dari oven, hilangkan uap panasnya. Lepaskan cake dari loyang, biarkan mendingin dan potong-potong cake sesuai selera. Yummy! 

Sources:
Web My Kitchen Snippets - Castella atau Kasutera: Japanese Sponge Cake[3] 
Wikipedia - Castella[4]
Wikipedia Indonesia - Castella[5]

References

  1. ^ di sini (justtryandtaste.blogspot.com)
  2. ^ Castella atau Kasutera: Japanese Sponge Cake (www.mykitchensnippets.com)
  3. ^ Castella atau Kasutera: Japanese Sponge Cake (www.mykitchensnippets.com)
  4. ^ Castella (en.wikipedia.org)
  5. ^ Castella (id.wikipedia.org)

Source : http://www.justtryandtaste.com/2012/04/castella-kasutera-japanese-sponge-cake.html
 
Sponsored Links