-->

Kamis, 19 Mei 2016


Cake coklat memang tidak ada matinya, kapan pun, dimana pun, cake ini tetap lezat disantap. Tidak perlu menunggu momen penting atau acara spesial, walaupun hanya duduk-duduk manis di rumah seperti saya week-end kemarin, tidak ada salahnya sambil mengudap cake coklat super legit sambil memandang hujan deras turun membasahi bumi. Terdengar mengenaskan? Tapi, hey tidak ada yang mengenaskan selama ditemani si manis yang membuat ketagihan ini. Cake ini sangat moist dengan tekstur yang lembut. Haa, tidak heran, berton-ton coklat dan mentega terkandung di dalamnya. Memang bukan untuk yang sedang berdiet karena kalorinya yang pasti selangit. Tapi bagi penggemar coklat umumnya dan cake coklat khususnya, cake ini bisa menjadi pilihan. Sesekali.... hmm yah, sesekali saja. ^_^

Okeh, jika anda bertanya ke saya lantas mengapa kali ini saya begitu bersemangatnya menghias cake padahal tidak ada acara spesial yang penting. Ini gara-garanya, saat hari Valentine minggu lalu, saya dan Sintya pukul sembilan malam nekat mampir ke sebuah cafe yang juga merangkap bakery di Plaza Senayan. Misi kami adalah mencicipi red velvet cake si cafe yang lumayan kondang. Ketika kami tiba disana, suasana cafe luar biasa ramai dan semua kursi nyaris penuh terisi, sialnya red velvet idaman pun telah habis, ludes terjual. Luar biasa juga, pikir saya. Sepotong cake yang sangat mahal - untuk ukuran kantong saya tentunya - begitu mudahnya terjual. Hmm, pasti rasanya memang laziz. Untuk mengobati rasa kecewa maka kami pun lantas membeli cake lainnya. Sepotong cake peanut butter berlapis selai aprikot dan sepotong cake coklat pun masuk ke kantong kertas yang disediakan. Untuk dua potong cake ini kami harus merogoh kocek sebesar seratus tiga puluh ribu rupiah. Saya tidak mau terlalu memikirkan besarnya rupiah yang harus kami bayar, karena hanya dengan seratus ribu kami berdua sebenarnya bisa mati kekenyangan di Burger King. Namun ada satu hal yang melegakan, karena walaupun mahal namun ukurannya lumayan jumbo. Sepotong cake bisa disantap paling tidak untuk tiga orang yang 'tidak terlalu kelaparan' tentunya . 

Karena semua kursi di cafe telah terisi penuh, kami pun lantas pergi ke food court plaza untuk menikmatinya. Yah, setidaknya kami bisa membeli minuman yang murah meriah sambil menyantap si cake. Saat di meja-meja lain penuh dengan pasangan yang merayakan hari Valentine, kami - dua makhluk penggila cake - sibuk menyendok potong demi potong cake sambil saling berkomentar mengenai rasanya. Menurut saya, kedua potong cake yang kami beli tidak terlalu fantastis rasanya, namun penampilannya memang super manis. Tentu saja, sesuai dengan harganya, kreatifitas memang mahal.

Jadi, sudah bisa ditebak jalan akhir ceritanya. Saya pun menjadi sedikit termotivasi untuk membuat cake coklat dengan rasa yang 'harus' lebih sedap. Bersusah payah mengandalkan kreatifitas menghias cake yang sangat minim sekali, dan membuat dapur rumah Pete menjadi acak-acakan, setiap perabot pun menjadi belepotan coklat untuk hasil yang hanya saya sendiri yang menikmatinya. Memang dari segi penampilan sangat jauh, jauh sekali dari tampilan cake di cafe di Plaza Senayan, namun untuk rasa saya berani mengatakan cake ini jauh lebih sedap. 

Tertarik untuk membuatnya? Silahkan scroll ke bawah untuk melihat resep dan cara pembuatannya ya. ^_^ 


Chocolate Fugde Cake
Resep diadaptasikan dari web Titli's Busy Kitchen - Chocolate Fudge Cake[1] 

Untuk 1 loyang cake bulat dengan diameter 23 cm
Bahan untuk chocolate cake:

- 175 gram tepung terigu protein rendah (saya pakai Kunci Biru)
- 2 sendok teh baking powder double acting
- 40 gr coklat bubuk

- 175 gram mentega
- 150 gr gula pasir 
- 3 butir telur

- 40 gr kacang mete halus (saya menghaluskan kacang dengan coffee grinder, bisa menggunakan blender untuk biji-bijan)

- 250 - 300 ml susu cair

- 1 sendok teh vanilla ekstrak

Untuk fudge:

- 150 gram mentega, saya sarankan menggunakan mentega bukan margarine agar rasa fudge lezat dan tidak greasy (berminyak)

- 250 gram coklat blok (dark cooking chocolate)

- 40 gram gula palem

- 4 sendok makan krim kental (bisa diganti susu cair)

- 1/2 sendok teh vanila ekstrak

Cara membuat:
Membuat chocolate fudge


Siapkan mangkuk tahan panas, letakkan mangkuk diatas panci kecil berisi air panas. Masukkan mentega ke dalam mangkuk dan hidupkan kompor. Kita akan melelehkan mentega dengan teknik tim (double boiler). 

Panaskan hingga mentega meleleh sambil diaduk-aduk. Masukkan potongan coklat blok. Aduk-aduk selama coklat dimasak hingga semua coklat leleh dan smooth. Tambahkan gula palem, aduk rata hingga gula larut.

Angkat mangkuk dari kompor, masukkan krim kental dan vanila ekstrak, aduk hingga tercampur baik. Tutup permukaan mangkuk dengan plastic wrap. Simpan di kulkas hingga dibutuhkan nantinya.

Membuat cake:
Siapkan oven, set disuhu 165'C. Letakkan rak pemanggang di tengah oven. Olesi permukaan loyang dengan mentega dan taburi dengan tepung. Alasi bagian bawah loyang dengan kertas baking. Sisihkan.
 

Siapkan mangkuk, masukkan bahan kering sambil diayak (tepung terigu, baking powder, bubuk coklat). Sisihkan. 


Siapkan mangkuk mikser, masukkan mentega/margarine dan gula pasir. Kocok dengan kecepatan sedang hingga mentega putih dan mengembang. Tambahkan telur, sambil terus dikocok. Pastikan telur tercampur dengan baik sebelum menambahkan telur berikutnya. 

Kurangi kecepatan mikser menjadi paling rendah, masukkan campuran tepung bergantian dengan susu cair sambil dikocok hingga adonan menjadi tercampur baik. Tambahkan kacang mete yang dihaluskan dan vanila ekstrak. Kocok hingga rata, matikan mikser. Jangan terlalu lama mengocok (over mixing), cake akan menjadi terlalu kering.

Note: Takaran susu cair bisa anda sesuaikan dengan kelembaban tepung, jika adonan terlalu pekat tambahkan susu cair. Jika kurang cairan  maka cake akan kering, pecah di permukaannya, dan terlalu remah. 

Cake yang saya buat sedikit kurang cairan dan suhu terlalu tinggi sehingga permukaannya pecah dan cake agak remah saat dipotong. 

Tuangkan adonan ke dalam loyang, ratakan permukaan cake dengan spatula hingga smooth. Panggang cake selama 30 - 40 menit atau test kematangan cake dengan menusukkan tusuk gigi ke tengah cake.  Pada tahap ini, cake terasa lentur dan kenyal kala ditekan

Diamkan cake selama 5 menit di dalam loyang, balikkan cake ke rak kawat dan biarkan hingga benar-benar dingin.

Note: Anda bisa juga memanggang cake dengan membagi adonan menjadi 2 bagian di 2 buah loyang dengan ukuran yang sama. Cara ini membuat anda tidak perlu mengiris cake menjadi dua bagian seperti yang saya lakukan.

Jika cake benar-benar telah dingin, bagi cake menjadi dua bagian dengan mengirisnya dengan pisau atau gunakan benang untuk permukaan yang halus. 

Tips agar cake mudah dipotong dan tidak hancur dan remah adalah dengan memasukkan cake ke dalam freezer, dalam kondisi setengah beku dan agak keras membuat kita mudah mengiris cake tanpa membuatnya remah dan hancur. 

Keluarkan coklat fudge dari kulkas, aduk dengan spatula hingga fudge menjadi smooth, fudge harus padat tapi mudah untuk dioleskan, mirip seperti mentega di suhu ruang. Jika fudge terlalu keras, tim kembali sebentar hingga agak lembek, jika terlalu lembek masukkan sebentar ke dalam kulkas hingga mengeras. 

Olesi salah satu permukaan cake dengan coklat fudge hingga rata. Tumpukkan bagian cake lainnya ke atas coklat fudge dan tekan hingga rapat.

Olesi permukaan cake dengan sisa fudge hingga seluruh permukaan cake tertutup. Jika masih ada sisa fudge, anda bisa gunakan untuk menghias cake dengan memasukkannya ke dalam plastik segitiga yang ujungnya telah diberi spuit kembang yang besar. Semprotkan fudge mengelilingi cake. 

Anda bisa menghias cake dengan cherry merah seperti yang saya lakukan, atau taburan meses,  semua kembali ke kreatifitas anda masing-masing. 

Simpan cake di kulkas hingga coklat fudge mengeras,baru cake bisa dipotong. Yummy!

Source:

References

  1. ^ Chocolate Fudge Cake (titlisbusykitchen.com)

Source : http://www.justtryandtaste.com/2013/02/chocolate-fudge-cake-coklat-cake-yang.html
 
Sponsored Links