-->

Sabtu, 17 Oktober 2015


Anda pernah mencoba membuat biskuit sendiri? Jika belum, saatnya sekarang untuk mencoba membuatnya, karena biskuit yang fresh, hangat dan baru keluar dari oven terasa so, so yummy! Nah, jika anda tertarik untuk memulai, mungkin resep biskuit yang saya hadirkan ini bisa menjadi referensi, bahan-bahannya sangat mudah, prosesnya mudah, namun hasilnya tak kalah dengan biskuit resto bintang lima (lebay dot com) ^_^. Tapi sungguh, ini bukan bualan. Saya sendiri sempat dalam hati menyesali, jika tahu hasilnya akan sedemikian sedapnya mungkin sejak dari dulu saya telah membuatnya.

:https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglVSNompyi4BFs7zIXbc7qUnYrcROC6Wv-Y7pqRCu8U4wdDeSsE7xmlgk6Lp3W8lYGQFsLC5ShoPmx3kVM7lnFsMzVx48OXEYo2V-LnJRI3u6sQYBl69kgcvBTj20vAGT1IGUDC1TBc5Mx/s1600/biskuit+2.jpg imageanchor=1>

Berdasarkan referensi Wikipedia, ternyata dikenal dua jenis biskuit. Biskuit ala US yang soft dan flakky (remah dan berlapis-lapis) dan biskuit Inggris yang banyak di jual di supermarket dan umum kita kenal, berbentuk kue kering (cookie atau cracker) yang biasanya mengapit selai atau krim di bagian tengahnya. Namun secara umum, kecuali di US, biskuit mengacu pada kue/cookie yang kering dan keras. Kata biskuit sebenarnya diambil dari bahasa Inggris pada abad pertengahan, di Inggris Tengah (Middle English) bisquite menunjuk pada jenis  kue yang keras dan dipanggang dua kali. Ini karena aslinya, biskuit dimasak melalui dua proses, pertama-tama dipanggang baru kemudian dikeringkan secara perlahan di oven. Jenis biskuit lainnya yang diproses dengan cara yang sama misalnya biscotti di Italia, biscuit di Perancis, biscoito di Portugis, beschuit di Belanda dan masih banyak lagi.

Biskuit sendiri diperkenalkan karena kebutuhan akan makanan yang bergizi namun mudah untuk disimpan, mudah untuk dibawa dan tentunya tahan lama. Awalnya biskuit memiliki tekstur yang sangat keras, kering dan tidak manis. Umumnya biskuit di masak ketika proses pembuatan roti telah selesai, saat oven dalam proses pendinginan. Makanan ini merupakan sumber pangan yang murah bagi rakyat miskin. Seiring perkembangannya, kerajaan Persia mempelajari bagaimana membuat adonan menjadi mengembang dan memiliki rasa yang lebih kaya dengan menambahkan telur, mentega dan krim serta memasukkan pemanis dari buah-buahan dan madu. Salah satu biskuit yang kaya akan rempah-rempah adalah kue jahe (gingerbread) yang dibawa ke Eropa pada 992 oleh seorang pendeta Armenia. Invasi bangsa muslim menyebabkan teknik memasak dan bahan-bahan makanan dari Arab menyebar ke Eropa Utara. Biskuit kemudian diperkaya dengan gula dan rempah-rempah serta saat itu dikenal biskit of muslim yang terbuat dari campuran jagung, barley, rye dan tepung kacang.

Saat ini biskuit bisa terdiri dari biskuit asin dan manis, umumnya berukuran kecil, bulat dengan diameter 5,1 cm dan pipih. Istilah biskuit juga digunakan untuk jenis biskuit tipe sandwich, dimana krim atau gula icing diapit oleh dua lapis kue. Biskuit Eropa cenderung lebih manis dengan desain yang lebih dekoratif sementara biskuit Inggris lebih plain, dan lebih murah serta keras karena mungkin diperuntukkan sebagai teman minum teh dimana biskuit umumnya dimakan dengan cara mencelupkannya ke dalam teh. 

Biskuit yang saya tampilkan kali ini adalah jenis US biskuit yang lembut dan remah, rasanya yang sedikit asin membuatnya sedap dan pas sekali jika disantap dengan selai. Biskuit paling baik jika disantap saat masih hangat dan fresh walaupun anda bisa menyimpannya di kulkas untuk beberapa hari atau bekukan di freezer untuk masa simpan yang lebih lama. Makanan ini tepat disajikan untuk menemani santap pagi anda bersama dengan segelas teh atau kopi hangat. Berikut resepnya ya.

Biskuit

Resep diadaptasikan dari Blog Homesick Texan - Everything's Better With Biscuits[1]

Untuk 12 buah biskuit diameter 5 cm 

Bahan:
- 220 gram tepung terigu protein rendah (misal Kunci Biru), atau terigu serba guna
- 2 sendok makan gula pasir, tambahkan jika kurang manis
- 2 sendok teh baking powder (resep asli 1 sendok makan) pastikan untuk menggunakan baking powder yang berkualitas baik dan fresh
- 1 sendok teh garam
- 113 gram mentega dingin, keraskan dikulkas dan potong-potong kecil seukuran dadu
- 170 - 200 ml krim kental atau buttermilk (bisa diganti dengan mencampur susu cair dengan 1 sendok makan air jeruk nipis/vinegar, biarkan 10 menit agar susu menjadi asam)

Cara membuat
Panaskan oven di suhu 200'C, letakkan rak kawat di tengah. Siapkan loyang datar, alasi dengan kertas roti, sisihkan.

Ayak tepung terigu, baking powder dan garam jadi satu, sisihkan.


Siapkan mangkuk ukuran sedang, masukan bahan kering (tepung terigu dan gula pasir), aduk rata menggunakan spatula. Masukkan mentega kering, menggunakan pisau pastry cacah tepung dan mentega hingga terbentuk butiran-butiran sebesar kedelai. Anda bisa menggunakan dua buah pisau atau garpu, atau menggunakan ujung jari tangan dengan cara menggosokkan mentega dan tepung dengan dua jari hingga terbentuk butiran.

Sisihkan spatula, menggunakan jemari tangan campur perlahan tepung dan mentega yang telah berbentuk butiran hingga tersebar dengan baik. Balik-balikkan secara perlahan. 


Tuangkan krim kental ke adonan tepung, jangan masukkan semua krim, sisihkan kira-kira 1/4  bagian krim. Karena setiap tepung memiliki kelembaban yang berbeda, sebaiknya masukkan krim secara bertahap untuk mengukur tingkat kebasahan dari adonan. Aduk menggunakan ujung jari, jika masih ada tepung yang tercerai-berai dan kering tambahkan kembali krim kental hingga habis. Aduk adonan hingga membentuk satu gumpalan besar yang kasar. Adonan relatif tidak lengket dan mudah diatur.

Taburkan sedikit tepung diatas meja kerja, tuangkan adonan dan uleni adonan perlahan dengan gerakan ringan, sebentar saja hanya hingga terbentuk bola yang smooth. Jangan berlebihan dan terlalu ekstra keras dalam menguleni, adonan lembek dan lembut, jika terlihat telah menyatu baik dan halus hentikan menguleni.

Lumuri kayu penggilas dan meja kerja dengan tepung, gilas adonan hingga pipih, ketebalan sekitar 1 cm. Lipat menjadi dua bagian, gilas kembali, lakukan hal ini sebanyak 4 kali. Terakhir gilas adonan setebal 1 cm kemudian lipat menjadi dua bagian, jangan digilas. Lipatan akan merekah saat kue dipanggang sehingga memudahkan kita untuk membelahnya menjadi dua bagian dan mengisinya dengan selai. 

Cetak lipatan adonan dengan cookie cutter berbentuk bulat, anda bisa menggunakan pemotong lainnya dengan ukuran sesuai selera. 


Tata biskuit di loyang, beri jarak antar adonan karena biskuit akan mengembang saat dipanggang. Panggang selama 20 menit atau hingga permukaaanya berwarna kuning kecoklatan. Keluarkan dari oven dan dinginkan di rak kawat. 

Biskuit siap disantap dengan selai blueberry atau strawberry atau dimakan begitu saja juga lezat. Selamat mencoba! 

Sources:
Blog Homesick Texan - Everything's Better With Biscuits[2]
Wikipedia - Biscuits [3]

References

  1. ^ Everything's Better With Biscuits (homesicktexan.blogspot.com)
  2. ^ Everything's Better With Biscuits (homesicktexan.blogspot.com)
  3. ^ Biscuits (en.wikipedia.org)

Source : http://www.justtryandtaste.com/2011/09/membuat-biskuit-super-remah-lembut.html
 
Sponsored Links