-->

Rabu, 21 Oktober 2015

Setiap pukul tujuh pagi suara kaleng yang dikentong bergaung di sepanjang jalan di depan rumah Pete. Beberapa tahun tinggal di sana membuat saya hafal, suara itu sinyal abang penjual kembang tahu menjajakan dagangannya. Bersama dengan dua kaleng berisi kembang tahu yang dipikul di pundak, si abang akan berkeliling dari gang ke gang sambil memukulkan alat yang tergantung di kayu pikulan. Dulu ketika masih keranjingan makanan ini saya selalu menanti kehadirannya karena kembang tahu dalam rendaman kuah jahe yang manis dan hangat ini merupakan makanan favorit. Teksturnya yang halus dan silky seperti sutera menimbulkan sensasi tersendiri di mulut dan bersama kuah jahe yang hangat membuat perut terasa nyaman di pagi yang sejuk. 

Begitu pula dengan Ibu saya, setiap kali beliau berkunjung ke Jakarta dan menginap di rumah Pete pasti akan mengudapnya untuk sarapan. Makanan ini bukan barang baru bagi beliau karena di Tanjung Pinang, Riau, kembang tahu banyak di jual di pasar tradisional di dekat rumah dan menjadi makanan umum bagi pengunjung pasar. Saya masih ingat dulu waktu masih kecil, menemani Ibu ke pasar merupakan kegiatan yang selalu saya gemari karena itu berarti saya bisa meminta semangkuk kecil kembang tahu dan sebongkah es serut berbentuk bola dengan kucuran sirup merah manis di atasnya. Tentu saja Ibu saya yang selalu menolak jika krucil-krucil yang selalu kelaparan ini meminta untuk turut ke pasar. Dengan uang belanja yang pas-pasan, kehadiran kami di pasar akan membuat pengeluaran semakin membengkak. ^_^ 

Puding tahu ini saya buat saat weekend kemarin untuk memanfaatkan susu kedelai berlebih sisa membuat egg tofu. Awalnya saya sangat tertantang untuk membuat homemade tahu sutera sendiri dari sisa susu ini, namun hasil baca sana sini untuk membuat tahu sutera maka diperlukan bubuk gypsum (calcium sulfat) atau magnesium chloride (garam Epsom), atau di Jepang biasa disebut dengan nigari, di sini biasa disebut dengan obat tahu, simple. Menyesal juga mengapa dulu waktu masih tinggal di Paron, Ngawi saya tidak pernah tertarik untuk bertanya pada salah satu teman masa kecil yang kebetulan orang tuanya adalah pengusaha tahu. Di Paron bahkan ada satu gang kecil dimana hampir seluruh warganya adalah pengrajin tahu hingga jalan kecil tersebut dinamai dengan Gang Tahu. Sepulang sekolah biasanya saya akan berkunjung di pabrik tahu milik orang tua Tatik, teman saya ini, dan menyaksikan proses pembuatannya. Saat itu saya sama sekali tidak mengira bahwa untuk membuat susu kedelai menggumpal dan memadat sehingga bisa dicetak di dalam kotak-kotak kayu diperlukan bahan bernama magnesium chloride atau calcium sulfat.


Tidak memiliki bahan penggumpal untuk membuat tahu sutera akhirnya saya memutuskan mengganti haluan resep dari homemade tahu menjadi puding tahu. Saya lantas menggunakan agar-agar untuk membuat air susu kedelai mengeras. Hasilnya memang tidak sehalus dan selembut kembang tahu yang dijual si abang tapi tidak terlalu buruk juga untuk mensiasati sisa susu kedelai. Dan kala disantap dengan kuah jahe, terasa sedap dan hampir mirip dengan kembang tahu yang biasa saya makan. Anda mungkin bertanya, Mengapa tidak direbus saja sih susu kedelainya dan simpan di kulkas? Yep, itu memang cara termudah untuk memanfaatkan susu kedelai dan percayalah saya pun telah melakukannya. Namun sialnya saat dipanaskan di kompor susu menjadi pecah dan berbutir-butir. Teringat dengan proses pembuatan cream cheese dimana susu menjadi menggumpal kala terkena asam air jeruk nipis, sayapun lantas menambahkan sebutir perasan air jeruk nipis ke dalam susu mendidih, mendiamkannya hingga terbentuk gumpalan yang terpisah antara protein dan cairan di dalam susu kedelai. Gumpalan ini lantas saya saring menggunakan kain tipis dan saya padatkan dengan memberikan batu pemberat di atasnya. Saat ini benda bernama 'tahu' itu masih berada di kulkas. Saya pun belum mengeceknya kembali apakah 'that thing' benar-benar berubah menjadi tahu ataukah 'benda jadi-jadian' lainnya. ^_^

Kembali ke tofu puding, membuatnya super mudah. Poin penting adalah air susu kedelai harus anda saring berulang kali dengan menggunakan kain tipis untuk menghasilkan air susu yang benar-benar bersih bebas ampas. Kondisi susu kedelai seperti ini akan membuat puding yang dihasilkan benar-benar halus dan smooth. Anda bisa menambahkan gula ke dalam puding agar bisa disantap langsung begitu saja tanpa kuah jahenya, atau buat versi yang agak tawar sehingga tidak terlalu manis kala dimakan bersama air jahe. Sayangnya tofu puding ini teksturnya lebih padat dibandingkan dengan kembang tahu, mungkin karena agar-agar yang digunakan, jadi jika menginginkan tekstur yang lebih lunak maka anda harus menambahkan porsi susu kedelainya. Akhir kata, walau tidak sempurna, namun puding ini mungkin bisa menghangatkan perut dan tenggorokan anda kala hujan yang lagi-lagi mengguyur Jakarta dengan derasnya. 

Berikut resep dan proses pembuatannya ya.


Tofu Puding

- 1 bungkus agar-agar plain tanpa rasa dan warna

- 1200 ml susu kedelai. Homemade is the best!

- 200 gram gula pasir

- 1 sendok teh vanila ekstrak (optional)

- 2 lembar daun pandan, sobek kasar dan simpulkan

Bahan kuah jahe: 

- 4 ruas jahe, iris tipis dan pipihkan

- 250 gram gula Jawa, iris halus

- 500 ml air   

- 1 lembar daun pandan, sobek kasar dan simpulkan

Cara membuat:

Siapkan 100 gram kedelai mentah, rendam di dalam air selama semalam hingga kedelai menjadi membengkak dan empuk ketika ditekan dengan jari tangan. Tiriskan airnya dan cuci bersih kedelai untuk menghilangkan bau. Gosokkan kedelai di telapak tangan hingga kulit arinya terkelupas, buang sebanyak mungkin kulit kedelai yang terlepas. 

Tuangkan kedelai ke dalam gelas blender, tambahkan 500 ml air dan proses hingga halus. Saring kedelai halus dengan menggunakan saringan kawat, tekan-tekan dengan punggung sendok. Kemudian tambahkan 500 ml air lagi ke ampas kedelai, blender sekali lagi dan saring. Anda bisa menambahkan air kembali untuk mendapatkan susu kedelai sebanyak 1200 ml untuk puding. 


Saring sekali lagi susu kedelai yang telah dihasilkan kali ini dengan menggunakan kain tipis yang halus, tujuannya agar susu kedelai yang anda hasilkan benar-benar bebas ampas sehingga puding menjadi sehalus sutera. Tuangkan susu kedelai ke panci.

Siapkan mangkuk, tuangkan agar-agar ke dalam mangkuk. Tambahkan sekitar 100 ml susu kedelai ke agar-agar, aduk hingga agar-agar larut. Tuangkan larutan agar-agar ke dalam panci berisi susu kedelai. Tambahkan gula dan daun pandan, masak dengan api sangat kecil sambil diaduk-aduk agar susu tidak pecah dan menggumpal. 


Jika telah mendidih, angkat dari kompor kemudian tuangkan vanilla ekstrak, aduk rata. Tuangkan puding ke wadah cetakan kemudian diamkan hingga benar-benar keras, atau ketika uap panasnya telah hilang masukkan puding ke kulkas. 

Membuat saus jahe:

Siapkan panci kecil, masukkan jahe, gula Jawa, air dan daun pandan. Masak hingga mendidih dan gula larut. Angkat.

Siapkan mangkuk saji, keruk puding tipis-tipis dengan menggunakan sendok, letakkan di mangkuk. Siram dengan kuah jahe, sajikan hangat-hangat. Yummy!


Source : http://www.justtryandtaste.com/2014/03/tofu-puding-hangat-di-perut-nyaman-di.html
 
Sponsored Links