-->

Sabtu, 31 Oktober 2015


Anda masih ingat dengan novel anak-anak Lima Sekawan karangan Enid Blyton? Novel ini menjadi buku wajib dan kesayangan saya kala masih SD hingga membuat saya terobesesi untuk mengoleksi hampir semua serinya waktu itu. Terus terang serial Lima Sekawan atau The Famous Five ini lah yang menjadi awal saya mengenal aneka makanan a la Western seperti sandwich, pie, aneka selai buah-buahan, ginger ale, homemade lemonade, ham, bacon, dan masih banyak jenis makanan lainnya yang sering disantap oleh Julian, Dick, George, Anne dan tentu saja Timmy dalam piknik mereka. Tentu saja pada saat itu, yang bisa saya lakukan hanyalah menebak dan mengira-ngira sendiri  bentuk dan rasa makanan tersebut sambil menelan air liur kala membaca baris demi baris kalimat di novel. Sialnya Lima Sekawan sangat hobi makan terbukti dengan banyaknya cerita tentang piknik dan makanan disetiap serialnya, dan Enid Blyton sangat jago merangkai bait demi bait kata untuk menggambarkan betapa menggiurkannya santapan yang terhidang di meja. 

Nah lantas apa hubungan antara Lima Sekawan dengan puding nasi yang kali ini saya posting? Jawabnya adalah tidak ada, kecuali bahwa jika berbicara mengenai serial Lima Sekawan maka akan membawa anda ke serial karangan Enid Blyton lainnya seperti Sapta Siaga dan Pasukan Mau Tahu. Nah di salah satu buku Pasukan Mau Tahu lah saya mengenal makanan bernama puding nasi ini. Saya teringat kala itu Fatty, pentolan Pasukan Mau Tahu yang gendut dan doyan makan, sedang sakit flu berat dan Ibunya menyediakan puding nasi dan apel rebus yang membuat Fatty mengerang karena rasa kedua makanan itu tidak dia sukai. Walau Fatty dan sahabatnya Pip, terdengar muak dengan puding nasi tersebut namun tetap tidak membuat tekad saya untuk mencicipinya mereda. ^_^ 

Jaman serial detektif anak-anak ini memang telah lama berlalu dari kehidupan saya, namun ingatan saya menjadi segar kembali dengan si Fatty dan puding nasinya saat dalam satu penerbangan ke Indonesia beberapa waktu yang lalu. Ketika itu sang pramugari menyajikan puding nasi sebagai salah satu menu pencuci mulutnya. Nah itulah kali pertama lidah saya berkenalan dengan dessert yang tak diduga terasa lezat, bagi saya tentunya. Terus terang satu cup kecil terasa kurang sehingga saya pun berjanji untuk membuatnya sepanci besar setiba di tanah air. Sempat tertunda beberapa waktu lamanya untuk mengeksekusi resep ini hingga weekend kemarin saya pun berkutat sebentar di dapur mewujudkan puding nasi yang menjadi sarapan saya pada hari Sabtu kemarin.   


Creamy, manis, dingin dengan rasa asam khas kismis yang ditaburkan diatasnya. Mungkin itulah deskripsi sekilas yang bisa saya berikan untuk puding nasi ini. Tidak ada yang sulit dalam proses pembuatannya, apalagi bubur nasi bukan merupakan makanan asing di negara kita ini. Kita sering menyantap bubur ayam yang asin gurih atau bubur merah putih yang manis asin, dan puding nasi ini pun tidak jauh berbeda dalam proses pembuatannya dengan kedua bubur yang saya sebutkan tersebut. Kuncinya untuk membuat puding nasi ini lembut, creamy dan terasa lumer di mulut adalah dengan memasak beras dalam waktu yang lama dengan api kecil hingga benar-benar lunak dan butiran beras hampir tidak berbentuk lagi. Kondisi smooth inilah yang membuat teksturnya menjadi seperti puding. Jangan membayangkan puding ini akan sama seperti puding agar-agar yang kenyal, padat dan kompak, karena umumnya puding a la Western memang mirip dengan bubur yang kental. 

Rasa creamy selain diperoleh dari proses perebusan beras yang lama juga disumbangkan dari susu cair yang digunakan. Puding nasi paling nikmat jika disantap dalam kondisi dingin sehabis keluar dari chiller kulkas dengan taburan kayu manis bubuk dan kismis di permukaannya. Berikut prosesnya yang mudah ya.

Puding Nasi
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 4 porsi

Tertarik dengan resep puding lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Chocolate Satin Puding[1]
Puding Coklat dengan Double Cream[2]
Puding Almond dengan vla Nanas, Kiwi dan Stroberi[3] 

Bahan: 
- 150 gram beras, gunakan jenis yang pulen
- 500 ml air

- 750 ml susu cair
- 1 1/2 sendok teh vanilla ekstrak
- 1/2 sendok teh garam
- 200 gram gula pasir
- 1 genggam kismis
- kayu manis bubuk dan kismis untuk taburan

Cara membuat:

Siapkan beras, gunakan beras dari jenis yang pulen untuk menghasilkan puding yang creamy dan lembut. Cuci hingga bersih. 

Siapkan panci, masukkan beras, air dan susu cair, rebus dengan api kecil sambil diaduk-aduk hingga beras hancur dan air menjadi kental. Tambahkan susu cair/air  jika beras belum lunak namun air telah habis dan lanjutkan merebus. Aduk-aduk selama perebusan agar tidak gosong.

Jika beras telah lunak, smooth dan kental, masukkan gula pasir, vanila ekstrak, garam dan kismis, aduk hingga rata. Cicipi rasanya, tambahkan gula jika kurang manis. Angkat dan tuangkan puding ke mangkuk-mangkuk saji. Taburi kayu manis bubuk dan kismis di permukaannya. Masukkan di kulkas, dan santap dalam kondisi dingin. Yummy!

References

  1. ^ Chocolate Satin Puding (www.justtryandtaste.com)
  2. ^ Puding Coklat dengan Double Cream (www.justtryandtaste.com)
  3. ^ Puding Almond dengan vla Nanas, Kiwi dan Stroberi (www.justtryandtaste.com)

Source : http://www.justtryandtaste.com/2014/10/puding-nasi-dessert-dingin-yummy-dan.html
 
Sponsored Links