-->

Sabtu, 31 Oktober 2015


Menurut saya, tidak ada cara untuk menyantap lontong atau ketupat yang paling lezat selain dengan menyulapnya menjadi lontong tahu kecap yang super sedap dan segar ini. Potongan lontong yang ditaburi dengan tauge, rajangan kol, irisan tahu goreng dan guyuran kuah kecap yang pedas dengan sentuhan gurih kacang tanah di dalamnya memang menggoda iman. Saya bahkan berani menjamin anda akan melirik porsi berikutnya walau porsi pertama belum masuk ke dalam perut secara sempurna.   

Nah di Paron, kampung halaman saya, makanan ini dengan mudah bisa ditemukan di setiap pasar tradisional yang ada. Biasanya dijual pada pagi hari, bersama dengan nasi pecel atau soto. Setiap kali teringat dengan Paron, maka saya pasti teringat dengan makanan yang satu ini, seakan Paron hanya identik dengan lontong kecap. Bagaimana tidak? Bagi kebanyakan orang, maka masa kecil berarti bertabur dengan coklat dan kembang gula. Tapi bagi saya dan saudara maka masa kecil kami bertabur dengan nasi pecel, lontong kecap (kami menyebutnya tepo kecap di Paron) dan tempe goreng. Tidak heran hingga sekarang makanan-makanan ini masih menjadi favorit kami semua. ^_^


Saya masih ingat puluhan tahun lalu, kala saya masih di sekolah dasar, saat itu bulan Ramadhan. Ayah saya yang tentara dan masih bertugas di Riau, Tanjung Pinang, meninggalkan Ibu dan kami anak-anaknya yang masih kecil di Jawa, tinggal bersama nenek di Paron. Kondisi yang pas-pasan, menumpang di rumah saudara membuat Ibu tidak nyaman untuk menyiapkan lauk sahur bagi kami, jadilah lontong kecap yang dijual di sebelah rumah menjadi penyelamatnya. Setiap sahur dalam gelap gulitanya malam, kami, Ibu dan anak berjalan beriringan ke warung remang-remang di sebelah rumah yang ajaibnya masih berjualan hingga pukul empat pagi. Rasa lontong kecapnya sendiri tidak terlalu luar biasa, namun saat itu disantap dalam keterbatasan dan kondisi ala kadarnya membuat makanan ini terasa seperti makanan terlezat di dunia (lebay.com). 
Di Jakarta, lontong tahu kecap sulit ditemukan, atau kalaupun ada rasanya tidak seistimewa seperti yang dijual di Paron. Seringkali jika bernostalgia seputar makanan masa kecil bersama saudara atau teman sekampung, maka lontong kecap ini selalu menjadi topik yang dibahas. Nah membuatnya sendiri sebenarnya sangat mudah, hanya saja pernak-perniknya yang cukup banyak sering membuat kita enggan duluan untuk mencoba.  Namun kali ini saya nekat untuk mewujudkannya. Kakak saya yang telah tinggal beberapa waktu lamanya di Jakarta akan kembali ke Batam, selama dua hari bersama keponakan saya, Ellan dan baby sitter-nya akan menginap di rumah Pete. Saya pun tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk menyuguhkan si tepo kecap, karena sekali dibuat maka makanan ini memerlukan pasukan untuk menghabiskannya.

Bahan utamanya adalah lontong yang bisa anda ganti dengan ketupat dan tahu goreng. Untuk sayurannya, makanan ini selalu ditemani dengan tauge, rajangan halus kol dan irisan tipis tomat. Kuahnya sendiri bukan sekedar kecap yang dilarutkan dengan air biasa, anda harus menambahkan bumbu-bumbu lainnya untuk membuatnya spesial. Resepnya saya peroleh dari mantan asisten rumah Pete, Mba Jum, yang ahli meracik makanan tradisional Paron dengan tambahan modifikasi dari saya supaya lebih nendang. Rasanya pedas, asin, manis dan asam bercampur jadi satu membuat bahan-bahan biasa lainnya menjadi terasa mantap.

Tentu saja ada banyak varian lontong kecap di tanah air yang bisa sangat berbeda dengan yang saya sajikan, namun kalau anda ingin mencicipi lontong kecap a la Paron maka berikut resepnya ya. ^_^


Lontong  Tahu Kecap
Resep diadaptasikan dan dimodifikasi dari Mba Jum

Untuk 5 porsi

Bahan:

- 2 potong tahu ukuran + 10 x 10 cm, potong-potong sesuai selera, lumuri dengan 200 ml air + 1/2 sendok makan garam

- 200 gram kol, rajang halus, rebus/kukus hingga matang

- 200 gram tauge, rendam air panas hingga matang

- ketupat atau lontong secukupnya

Bumbu dihaluskan:

- 5 siung bawang putih

- 2 buah cabai merah

- 3 buah cabai rawit


Bumbu dan bahan lain: 
- 700 ml air  
- 2 ruas lengkuas, memarkan

- 3 lembar daun salam

- 200 gram kacang tanah kulit, goreng dan tumbuk kasar

- 2 sendok teh garam

- 1/2 sendok teh kaldu bubuk

- 65 gram gula merah, sisir
- 6 sendok makan kecap manis
- 1 1/2  sendok teh cuka masak

Pelengkap: 
- bawang merah goreng dan daun seledri cincang untuk taburan
- 2 buah tomat merah, iris dadu 
- kacang tanah goreng untuk taburan

Cara membuat:

Siapkan tahu yang telah dipotong-potong, lumuri dengan air garam. Goreng dalam minyak panas hingga kuning kecoklatan. Angkat dan tiriskan. Gunting-gunting tahu sesuai dengan ukuran yang dinginkan. Sisihkan.

Siapkan panci, masukkan air, bumbu yang dihaluskan, daun salam dan lengkuas, rebus hingga mendidih. Tambahkan kacang tanah tumbuk, garam, kaldu bubuk, dan gula merah, masak hingga semua bahan larut. Matikan api. Tuangkan kecap manis dan cuka, aduk rata dan cicipi rasanya. Tambahkan garam dan kecap manis untuk menyeimbangkan rasa.

Penyajian:
Tata potongan lontong di piring saji, letakkan tauge dan kol rebus, taburi dengan potongan tahu goreng. 
 


Siram dengan kuah yang telah disiapkan, taburi dengan irisan tomat, seledri dan bawang goreng. Siap disantap. Yummy!

Source : http://www.justtryandtaste.com/2013/07/lontong-tahu-kecap-nostalgia-tentang.html
 
Sponsored Links