-->

Senin, 13 Juli 2015


Satu hal utama yang membuat saya enggan memasak ikan patin adalah bau amis plus bau lumpurnya yang kuat (bagi indra penciuman saya tentunya). Bahkan menurut saya, baunya jauh lebih kuat dibandingkan dengan ikan bandeng yang bagi sebagian orang juga dianggap sebagai ikan berbau lumpur. Namun demikian harus saya akui, ikan patin memiliki daging yang super lembut dan berlemak, yang jika bau lumpurnya lenyap merupakan salah satu ikan yang cukup saya gemari. Beberapa kali saya memasak ikan patin, terus terang saya belum merasa puas dengan hasilnya, bukan dengan bumbu dan rasa masakannya tetapi dengan bau ikan yang tetap kuat terasa walau telah di luberi dengan aneka bumbu yang berlimpah. Salah satu masakan ikan patin yang pernah saya posting sebelumnya yaitu Sup Ikan Patin ala Sragen, anda bisa klik di link ini [1]jika berminat dengan resepnya, memasukkan buah nanas ke dalam kuahnya, dimana cara ini cukup membantu membuat sup ikan ini menjadi segar dan menutup rasa si lumpur.


Walau telah melakukan aneka modifikasi dan eksperimen di dapur, menyantap ikan patin buatan sendiri terasa berbeda jika dibandingkan dengan membeli masakan matangnya. Beberapa kali makan di resto, saya acap kali terkagum-kagum bagaimana mereka bisa membuat bau si ikan lenyap. Selidik sana sini, dari beberapa literatur yang saya baca di internet, ikan yang di budidayakan di sungai dengan air mengalir cenderung tidak berbau dibandingkan dengan ikan yang dipelihara di empang. Sayangnya mayoritas ikan patin di Jakarta adalah hasil ternak di empang, berbeda dengan ikan patin di Palembang atau Pekanbaru yang kebanyakan di budidayakan di sungai dengan air mengalir. Jadi mau tak mau, tatkala saya ingin sekali menyantap pindang ikan patin, maka saya pun harus memutar otak bagaimana mengakali supaya bau-bauan tak sedap ini lenyap tak bersisa. 

Cerita ini berlanjut di minggu kemarin. Sepulang dari kantor saya pun bertekad untuk  mempraktekkan hasil melakukan survey dan bertanya sana-sini mengenai cara membersihkan ikan patin. Karena target saya malam itu, saya harus bisa mewujudkan sepanci pindang ikan patin yang super delicious dan bebas bau. Salah satu blog yang saya temukan dari hasil berselancar di internet, mengulas cara membersihkan ikan ini dengan detail dan jelas. Jadi kali ini saya pun mengkombinasikan tips-tips tersebut dengan pengalaman saya selama ini memasak ikan patin. Bagaimana dengan hasilnya? Nah, ketika sepanci pindang ikan patin ini saya bawa ke kantor keesokan harinya, rekan-rekan saya di kantor mengatakan rasanya lezat dan tidak berbau. Hmm, jadi mungkin proses membersihkan ikan dan memasaknya yang saya sertakan di bawah cukup berhasil jika anda berminat untuk menghadirkan ikan patin di meja makan di rumah. Tapi tentunya semua itu berpulang kembali pada indra penciuman anda masing-masing. ^_^

Resep pindang ikan yang saya sertakan di bawah adalah hasil modifikasi saya sendiri, ada banyak macam dan ragam resep pindang ikan patin ala Palembang yang bisa anda temukan di internet yang kemungkinan berbeda dari yang saya sajikan. Tertarik untuk mencobanya? Yuk ikuti petunjuk di bawah.


Pindang Ikan Patin 
Resep hasil modifikasi sendiri
Tips untuk membersihkan ikan patin saya adaptasikan dari blog When Samosir Meets Krones - Patin[2] 

Untuk 4 porsi

Bahan:

- 2 ekor ikan patin ukuran sedang
- 800 ml air
- 3 buah tomat, masing-masing belah empat
- 1 ikat kemangi, ambil pucuk dan daunnya
- 2 batang daun bawang, potong sepanjang 2 cm

Bumbu dirajang:
- 15 butir cabai rawit, biarkan utuh
- 5 buah cabai merah besar, rajang kasar
- 4 buah cabai hijau besar, rajang kasar
- 2 batang serai, ambil bagian putihnya dan memarkan
- 2 ruas lengkuas, memarkan
- 2 ruas jahe, rajang halus
- 5 lembar daun jeruk purut, rajang halus
- 4 lembar daun salam, sobek kasar

Bumbu dihaluskan:
- 5 butir cabai merah keriting
- 4 butir cabai rawit
- 7 butir bawang merah
- 5 butir bawang putih
- 1 ruas kunyi, bakar sebentar di kompor

Bumbu lainnya:   
- 2 butir jeruk nipis, peras airnya, atau 100 ml air asam Jawa
- 1 sendok makan garam
- 2 sendok makan gula pasir
- 1 sendok teh kaldu bubuk
- 1 sendok teh merica bubuk

Cara membuat:
Membersihkan ikan patin


Siapkan ikan patin, buang insang dan isi perutnya. Potong bagian sirip dan ekornya. Letakkan patin di talenan/meja datar. Menggunakan pisau, gosok bagian badan patin yang berkulit hitam keabu-abuan ini. Gerakkan pisau tegak lurus pada badan patin, tekan pisau tapi jangan sampai menggores kulit patin dan tarik pisau ke arah ekor. Lakukan kegiatan ini berulang-ulang di seluruh badan ikan hingga bagian yang berwarna hitam pada kulit patin menghilang/memudar dan menjadi keputih-putihan. 

Setelah bagian kulit patin beres, kita lanjutkan dengan bagian dalam rongga badannya. Cuci bersih rongga bagian dalam ikan hingga tidak ada darah yang tersisa setitikpun. Jika masih ada darah yang menempel terutama di tulang bagian tengah, bersihkan dengan mencongkelnya menggunakan tusuk gigi. 

Pekerjaan ini memang membutuhkan waktu lama terutama bagian kepala yang banyak mengandung darah, jadi lakukan dengan sabar dan tenang. Jika anda tidak mau terlalu repot, potong dan buang bagian kepala patin. Jika bagian rongga badan patin telah benar-benar bersih dan bebas darah seperti gambar di atas, maka potong-potong patin sesuai dengan ukuran yang diinginkan. 


Cuci bersih bagian potongan ikan karena darah biasanya keluar dari bagian tersebut. Beri 1/2 sendok makan garam dan air perasan jeruk nipis dari 1 buah jeruk. Lumuri bagian rongga dalam dan permukaan ikan dengan garam dan air jeruk nipis. Remas-remas ikan dan diamkan selama 15 menit.  Cuci bersih ikan.

Siapkan panci, beri 1 liter air dan masak hingga mendidih. Masukkan ikan patin ke dalam air mendidih dan rebus selama 2 -3 menit saja. Kemudian tiriskan ikan dan buang air rebusannya dan ikan siap di olah. Cara merebus ikan yang hanya sebentar ini saya dapatkan ketika membuat sop ikan patin ala Sragen yang pernah saya posting sebelumnya. Silahkan klik di link ini[3] jika anda berminat.

Membuat pindang ikan
Siapkan wajan, beri dan panaskan 2 sendok makan minyak  goreng. Tumis bumbu yang dirajang dan yang dihaluskan hingga harum dan matang. Masukkan air, air asam jawa/air jeruk nipis, gula, garam, kaldu bubuk dan merica. Masak hingga air mendidih.

Masukkan ikan patin dan masak hingga ikan matang. Tambahkan tomat, daun bawang, aduk sebentar hingga tomat dan daun bawang layu dan matang. Cicipi rasanya.


Sesaat sebelum diangkat, masukkan daun kemangi, aduk sebentar hingga kemangi layu dan angkat ikan dari kompor. Sajikan pindang ikan bersama nasi putih. 

Yummy!


Sources:
Blog When Samosir Meets Krones - Patin[4]
Just Try & Taste - Sop Ikan Patin ala Sragen[5]

References

  1. ^ link ini (www.justtryandtaste.com)
  2. ^ Patin (plovea.wordpress.com)
  3. ^ link ini (www.justtryandtaste.com)
  4. ^ Patin (plovea.wordpress.com)
  5. ^ Sop Ikan Patin ala Sragen (www.justtryandtaste.com)

Source : http://www.justtryandtaste.com/2012/10/pindang-ikan-patin.html
 
Sponsored Links