-->

Minggu, 11 Oktober 2015

Entah kenapa walau ikan mujair selalu banyak tersedia di pasar dengan harga yang murah, saya tidak tertarik untuk membelinya. Membayangkan daging ikan yang tipis dan lebih sedikit porsinya dibandingkan dengan bagian duri, sirip dan kepala yang membuat saya malas mengolahnya. Ikan seperti ini hanya mantap jika digoreng kering dalam rendaman minyak panas yang banyak. Nah, menggoreng ikan hingga kering merupakan salah satu metode memasak ikan yang saya hindari karena membuat asam lemak omega 3 yang terkandung di ikan menjadi berkurang. Tetapi ketika terakhir kali saya mengunjungi Mba Yayuk, penjual ikan langganan, setumpuk mujair baru saja tiba dalam kondisi masih sangat fresh. Kali ini saya pun menyerah, tanpa pikir panjang lima ekor ikan masuk ke dalam timbangan. Si asisten Mba Yayuk dengan cekatan lantas menyiangi dan membelahnya memanjang hingga ikan menjadi pipih, terbelah sampai ke bagian kepalanya. Cara ini membuat ikan mudah kering kala di goreng. 

Menyantap ikan mujair begitu saja dalam kondisi tergoreng kering sebenarnya sudah cukup lezat, namun dengan siraman sambal rica-rica yang merah membara dan pedas pasti akan lebih afdol. Apalagi jika ditambah dengan daun kemangi dan kucuran air jeruk nipis yang asem segar. Hmm, gebetan lewat pun tak terlihat, yang jadi masalah gebetan  siapa yang lewat? Hiks. ^_^

Resep ini sangat simple, dan tentunya bisa diterapkan ke jenis protein lainnya. Ikan apapun oke digunakan, ayam goreng atau jenis seafood lainnya pun sedap. Kunci untuk masakan seperti ini (termasuk ketika anda membuat sambal balado atau sambal goreng lainnya) adalah menumis bumbu hingga benar-benar matang dan warnanya berubah menjadi tua, alias tidak pucat lagi. Ibu saya dulu sering mengingatkan jika saya membantunya di dapur. Bumbu harus ditumis sampai wangi dan mateng, jadi rasa masakan nggak jebleh. Nah kata 'jebleh' ini jelas produk bahasa Jawa, dan bagi anda yang kebingungan, 'jebleh' berarti tidak ada rasa atau cemplang rasanya, digunakan untuk menjelaskan rasa suatu masakan. Untuk menghasilkan kondisi seperti ini maka bumbu yang telah dihaluskan harus ditumis dengan minyak panas terlebih dahulu, baru kemudian air dimasukkan ketika bumbu telah matang dan agak kering. Tapi sayangnya saya menggunakan blender untuk menghaluskan bumbu, dan mesin blender tentunya memerlukan air agar bisa berputar. Hasilnya tumisan bumbu tidak seperti yang saya harapkan dan jika Ibu saya yang mencicipinya, saya yakin masakan ini tidak lolos sensor alias failed bagi seleranya. ^_^

Ikan mujair sebenarnya memiliki rasa yang mirip-mirip dengan ikan gurami, bentuknya pun hampir mirip, kecuali ukurannya yang lebih kecil dan warna yang lebih hitam. Kalau dipikir-pikir, dengan makin banyaknya pedagang ikan menambahkan bahan kimia ini dan itu ke ikan yang dijual terutama pada ikan air laut agar tetap terjaga kesegarannya, maka membeli ikan air tawar yang masih hidup seperti gurami, mujair, ikan mas atau ikan lele, sepertinya pilihan yang lebih aman. Makin lama saya merasakan memang makin susah mendapatkan makanan (termasuk bahan makanan mentah) yang benar-benar bebas bahan kimia. Apalagi tidak semua penjual ikan di pasar memiliki tempat penyimpanan yang benar-benar higienis dengan suhu yang benar-benar terjaga. Dengan suhu panas dan lembab seperti Indonesia, ikan dan seafood lainnya mudah sekali menjadi rusak. Jadi, walaupun ikan air tawar memiliki kandungan asam lemak omega 3 tidak sebanyak ikan air laut namun tetap memiliki kandungan protein yang tinggi dan lemak yang rendah, dan lebih besar kesempatan kita untuk mendapatkannya dalam kondisi yang benar-benar fresh. 


Berikut resepnya ya. 


Mujair Garing Siram Saus Rica-Rica
Resep hasil modifikasi sendiri

Bahan & bumbu mujair goreng:
- 3 ekor mujair, siangi belah membujur hingga melebar tipis
- 1/2 sendok teh kunyit bubuk
- 1 sendok teh ketumbar bubuk
- 1 sendok makan air jeruk nipis
- 2 sendok teh garam
- 1 siung bawang putih, cincang halus

Bahan & bumbu saus rica:
Bumbu dihaluskan:
- 15 buah cabai rawit merah
- 2 buah cabai merah besar
- 5 butir bawang merah
- 3 butir bawang putih         
- 1 sendok teh terasi bakar

Bumbu lainnya: 
- 2 sendok makan minyak untuk menumis
- 3 lembar daun jeruk purut, iris halus 
- 1/2 sendok teh garam
- 1 sendok makan gula pasir
- 1/2 sendok teh kaldu bubuk (optional), tambahkan garam jika tidak memakai kaldu bubuk
- 1/2 sendok teh merica bubuk 
- 1 buah tomat merah, rajang tipis
- 1 batang daun bawang, rajang halus
- 1 sendok makan air jeruk nipis
- segenggam daun kemangi untuk taburan

Cara membuat:



Siangi ikan, belah membujur hingga ikan terbelah dari bagian kepala ke ekor. Lebarkan ikan dan cuci bersih. Masukkan ikan ke dalam mangkuk, tuangkan bumbu perendam ikan, lumuri hingga rata. Diamkan selama 15 menit. 

Siapkan wajan, masukkan minyak agak banyak, kira-kira hingga ikan terendam minyak. Panaskan minyak hingga benar-benar panas. Goreng ikan hingga kering di satu sisi, balikkan ikan dan goreng sisi sebelahnya hingga kering kecoklatan. Angkat dan tiriskan. Tata ikan di atas piring saji.

 

Tuangkan minyak bekas menggoreng ikan di wajan ke wadah lainnya, ambil sekitar 2 - 3 sendok makan minyak. Panaskan dan tumis bumbu halus dan daun jeruk hingga harum baunya, warnanya berubah menjadi tua dan tidak pucat lagi. Tambahkan 200 ml air, aduk dan masak hingga saus menjadi mendidih. 

Tambahkan garam, gula, kaldu bubuk (jika pakai), dan merica bubuk, aduk rata. Masukkan irisan tomat dan daun bawang, masak hingga tomat dan daun bawang layu. Masukkan air jeruk nipis, aduk rata. Cicipi rasanya dan angkat.

Siramkan saus ke atas ikan mujair yang telah digoreng. Taburi dengan daun kemangi segar. Siap disantap dengan nasi panas mengebul. Yummy!


Source : http://www.justtryandtaste.com/2013/04/mujair-garing-siram-saus-rica-rica.html
 
Sponsored Links