-->

Senin, 04 Juli 2016


Gepuk daging sapi, atau biasa disebut dengan empal, merupakan makanan yang cukup terkenal di daerah Jawa Barat dan menjadi salah satu menu wajib yang disajikan di restoran-restoran Sunda. Makanan ini terbuat dari sayatan tipis daging sapi yang dipukul-pukul (digepuk) hingga pipih dan dimasak dalam gelimangan bumbu yang bercita rasa manis. Daging biasanya dimasak dengan cara diungkep - direbus perlahan dengan sedikit air dalam kondisi panci/wajan tertutup - sehingga bumbu bisa meresap masuk hingga ke dalam setiap serat daging, menghasilkan daging yang empuk sempurna dengan rasa yang kuat. Dalam kondisi seperti ini biasanya gepuk bisa langsung disantap, tapi supaya penampilan dan rasanya lebih mantap maka irisan daging yang telah matang ini kemudian digoreng hingga kering. Proses memasaknya mirip dengan masakan bernama lapis daging di Jawa Timur. Bedanya, bumbu lapis menggunakan kecap manis dan tidak memerlukan proses penggorengan setelah daging matang. 

Walaupun harga daging sapi luar biasa mahal, namun sebelum puasa kemarin ketika saya dan adik saya Wiwin, berkunjung di salah satu supermarket di dekat rumah, daging sapi untuk rendang sedang diobral dengan harga terjangkau. Potongan-potongan daging sapi ini laris diserbu oleh ibu-ibu yang sedang berkunjung, termasuk saya dan Wiwin, tentunya. Maksimal pembelian memang hanya dibatasi tiga kilo saja setiap orangnya, dan karena kami datang berdua maka kami memborong enam kilo daging saat itu. Daging beku di freezer bisa tahan berbulan-bulan dan harganya yang sedang murah membuat kami berkesempatan untuk memenuhi isi freezer dengannya. Banyak ide resep bermunculan di kepala salah duanya adalah cilok yang terbuat dari tepung sagu dan daging sapi. Makanan yang berbentuk seperti bakso ini merupakan makanan waktu jaman sekolah dulu dan si abang yang mangkal dengan gerobak sepeda di depan sekolah selalu laris diserbu. Tapi puasa-puasa seperti ini tidak lucu juga kalau saya harus sahur dan berbuka dengan cilok yang afdolnya disantap sebagai camilan saja. Jadi saya singkirkan dulu keinginan untuk membuatnya dan menggantinya dengan empal gepuk yang maknyus ini. 

Membuat empal gepuk sebenarnya sangat mudah, yang menjadikannya mahal jika dijual di luaran adalah bahan baku daging sapi yang digunakan. Apalagi untuk membuat empal gepuk yang empuk maka faktor kualitas daging sapi memegang peranan penting. Nah, walau menggunakan kualitas ala kadarnya - saya menggunakan daging untuk rendang atau rawon yang cukup alot kala dimasak - ternyata hasilnya tetap empuk dan lembut. Kuncinya adalah daging harus anda sayat dengan pisau tajam setipis mungkin, pukul-pukul dengan alat pemukul seperti ulekan batu yang saya pakai hingga pipih dan serat sedikit terlepas, dengan cara ini maka anda tidak perlu mengungkepnya dalam waktu yang lama untuk membuatnya empuk. Empal gepuk yang telah matang setelah diungkep, sebenarnya sudah sangat lezat untuk disantap, tapi tekstur permukaannya memang terlihat sedikit basah, dengan menggorengnya sebentar akan membuat permukaan empal terlihat kering, kecoklatan dan lebih menggugah selera. 

Lauk ini sangat pas disantap dengan nasi panas, lalapan dan sambal terasi atau sambal pecak seperti yang pernah saya posting di ikan bawal kuah pecak, silahkan klik link disini untuk melihatnya. Yummy![1][2]

Berikut resepnya ya.


Empal Gepuk Daging Sapi

Resep hasil modifikasi sendiri

Bahan:

- 1 kg daging sapi, potong-potong melintang serat dengan ukuran besar

- 90 ml santan kental instant (saya pakai santan sachet)

- 3 sendok makan parutan kelapa, sangrai hingga kecoklatan, haluskan

- 1 liter air untuk merebus daging

Bumbu dihaluskan:

- 8 butir bawang merah

- 5 siung bawang putih

- 5 butir kemiri sangrai

- 1 sendok makan ketumbar, sangrai

- 1/4 sendok teh jintan, sangrai bersama ketumbar

- 1/2 sendok teh merica butiran

- 2 ruas jahe

- 1 ruas kunyit

- 2 ruas lengkuas

- 1 batang serai, ambil bagian putihnya

Bumbu lainnya:

- 3 lembar daun salam
- 2 lembar daun jeruk

- 60 gram gula jawa, sisir

- 1 sendok teh garam

- 2 sendok makan air asam jawa
- bawang merah goreng untuk taburan

Pelengkap:
Sambal terasi atau sambal pecak, resep klik link disini [3]dan disini[4]

Cara membuat:  
Membuat kelapa sangrai

Siapkan wajan, panaskan 1/2 sendok makan minyak. Masukkan kelapa parut dan sangrai hingga kecoklatan. Gunakan api kecil saja untuk menyangrai agar kelapa tidak cepat gosong dan matang merata. Selalu aduk-aduk kelapa saat dimasak agar tidak gosong bagian dasarnya. 

Angkat kelapa sangrai dan haluskan, bisa dengan blender atau manual dengan cobek dan ulekan, hingga kelapa menjadi halus. Sisihkan.

Siapkan pootngan daging, masukkan ke dalam panci. Masukkan air dan rebus daging sapi hingga setengah matang saja. Tiriskan daging, jangan buang kaldunya, kita akan menggunakannya untuk merebus daging kembali. 

Sayat daging melebar menggunakan pisau yang tajam dengan ketebalan + 1/2 cm, pukul-pukul daging menggunakan pemukul daging/ulekan batu seperti yang saya gunakan hingga memar dan melebar. 


Siapkan wajan, masukkan daging, 1/2 bagian kaldu daging, santan, semua bumbu halus, dan daun salam. Aduk hingga rata dan rebus dengan api sedang hingga kuah menyusut. Masukkan sisa kaldu dan rebus hingga daging lunak. Jika daging belum lunak tambahkan sedikit air panas dan teruskan merebus. 

Masukkan gula jawa, garam, air asam jawa dan kelapa sangrai yang dihaluskan. Aduk rata dan masak dengan api kecil hingga semua kuah menyusut. Cicipi rasanya, tambahkan garam jika kurang asin  Angkat daging. 

Siapkan wajan, panaskan minyak cukup banyak dan goreng daging hingga permukaannya kering kecoklatan dengan api kecil. Sajikan gepuk dengan nasi hangat dan sambal terasi.

So yummy!

 

References

  1. ^ ikan bawal kuah pecak, (www.justtryandtaste.com)
  2. ^ disini (www.justtryandtaste.com)
  3. ^ disini (www.justtryandtaste.com)
  4. ^ disini (www.justtryandtaste.com)

Source : http://www.justtryandtaste.com/2013/07/empal-gepuk-daging-sapi.html
 
Sponsored Links