-->

Minggu, 24 Juli 2016


Beberapa waktu yang lalu seorang pembaca JTT mengirimkan email ke saya menanyakan resep green smoothie yang nyaman untuk diminum. Resep andalan green smoothie-nya adalah bayam dengan campuran beberapa buah-buahan. Nah yang menjadi kendala adalah rasa bayam yang 'langu' membuatnya harus bersusah payah kala meminumnya setiap hari. Berbicara mengenai smoothie buah dan sayuran maka minuman ini merupakan santapan saya di pagi hari, terutama kala sedang menjalankan program menurunkan lima kilogram berat badan seperti yang sedang saya usahakan saat ini. Tak terhitung entah sudah berapa banyak modifikasi resep smoothie yang saya buat, dan semua ramuannya tergantung dari isi kulkas saat itu. Walau tergantung dengan persedian buah dan sayur yang dimiliki, namun semua resep green smoothie saya memiliki benang merah yang sama yaitu campuran buah-buahan (yang bisa memberikan efek creamy) dan jenis sayuran hijau yang sedap jika disantap dalam kondisi mentah. Nah salah satu andalan saya adalah resep yang saat ini saya bagikan ke anda.


Saya sangat jarang memasukkan bayam mentah ke dalam smoothie yang saya buat. Okeh saya penggila sayuran dan maniak dengan segala yang berdaun hijau namun jika dedaunan tersebut merusak cita rasa smoothie maka lebih baik saya tidak menggunakannya sama sekali. Seperti yang saya sebutkan di paragraf pertama, saya suka memasukkan sayuran yang sedap dimakan dalam kondisi mentah, jenisnya antara lain daun selada, horenso, daun mint, parsley, dan batang seledri. Daun selada sendiri di pasaran hadir dalam aneka jenis dan warna, yang umum kita jumpai adalah selada keriting, iceberg lettuce atau selada bokor, dan selada Romaine yang super crunchy dan memiliki harga lebih mahal dibandingkan jenis selada lainnya. Semua jenis daun selada ini sedap anda gunakan dalam salad maupun green smoothie.

Horenso atau bayam Jepang berbeda dengan bayam yang umum kita konsumsi. Horenso berasal dari genus Spinacia dan umum disebut dengan spinach dalam bahasa Inggris. Sedangkan bayam yang umum kita santap di Indonesia berasal dari genus Amaranthus. Horenso memiliki tekstur lebih lembut, lunak dan sedap disantap walau dalam kondisi mentah tanpa ada jejak rasa langu tertinggal di lidah. Umumnya memang daun horenso muda digunakan sebagai campuran salad. Berbeda dengan bayam lokal yang memiliki tekstur lebih keras dengan bau dan rasa yang khas, yang mewajibkan anda untuk memasaknya sebentar sebelum layak disantap. Nah, saya sendiri tidak pernah menggunakan bayam lokal jenis Amaranthus ini untuk smoothie yang saya buat.


Ada dua jenis daun lainnya yang mampu memberikan rasa 'semriwing' segar pada smoothie dan membuat smoothie anda pun beraroma lebih menggugah selera. Daun mint dan daun parsley. Keduanya sedap dimakan mentah sebagai campuran salad, atau jika anda juga salah satu penggemar infused water *) yang sedang booming maka sebagai tambahan potongan buah-buahan yang digunakan anda juga bisa memasukkan daun mint dan parsley untuk menambah rasa air menjadi lebih segar. Nah mencampurkan kedua daun ini ke dalam smoothie selain membuatnya menjadi lebih hijau juga membuat rasanya lebih nendang.

Daun mint atau mentha merupakan jenis tanaman dari keluarga Lamiaceae (keluarga mint). Tanaman ini termasuk tanaman aromatik yang memiliki kandungan minyak esensial jenis terpene dan menthol. Mint telah dikenal dalam dunia pengobatan sejak 3000 tahun yang lalu dan biasanya digunakan sebagai teh, balsam atau untuk disedot melalui hidung karena kandungan mentholnya mampu mencairkan lendir di saluran pernafasan. Mint juga umum digunakan untuk mengurangi rasa sakit atau rasa tidak nyaman di perut yang disebabkan oleh masalah pencernaan serta diaplikasikan di kulit untuk mengurangi rasa gatal akibat gigitan serangga dan masalah jerawat. Mint juga mengandung antioksidan jenis asam rosmarinic yang mampu  mengurangi gejala alergi. Walau mampu meredakan banyak gejala penyakit namun dalam kasus tertentu pada beberapa orang mint justru memberikan reaksi alergi seperti kram perut dan diare, pusing, mual, rasa kebas di area mulut dan bibir. 

*) Infused water merupakan cara untuk menambah aroma dan rasa di air minum dengan cara merendam potongan buah-buahan dan dedaunan aromatik ke dalam air. Kombinasi buah-buahan yang digunakan tidak terbatas dan air yang digunakan umumnya adalah air minum biasa atau air kelapa.  


Jika anda sering berkunjung ke supermarket besar di bagian sayuran hijau anda pasti pernah melihat parsley. Tanaman ini berdaun rimbun, bergerombol, berwarna hijau gelap dengan aroma yang harum, dari kejauhan akan tampak seperti brokoli. Umumnya kita menggunakannya hanya sebagai hiasan atau garnish pada masakan, namun sebenarnya peran parsley lebih dari sekedar hiasan saja. Daun ini sedap sebagai campuran salad dan layak disantap sebagaimana halnya daun selada, atau dicincang halus untuk ditambahkan pada dressing yogurt atau mayonnaise yang anda buat. Parsley juga mantap sebagai campuran sup sayur atau daging. 

Parsley merupakan tanaman dari genus Apiaceae dan sangat sering digunakan di dalam kuliner Middle East, Eropa dan Amerika. Umumnya ada dua jenis parsley yaitu yang dipanen daunnya atau leaf parsley dan parsley yang diambil akarnya seperti wortel (root parsley). Parsley yang diambil daunnya memiliki jenis berdaun keriting (seperti yang saya gunakan dan umum digunakan sebagai garnish) dan jenis flat-leaved parsley atau berdaun pipih. Di Indonesia sayangnya jenis parsley berdaun pipih sangat jarang ditemukan di pasaran. Parsley merupakan sumber flavonoid dan antioksidan, folic acid, Vitamin K, Vitamin C dan A walaupun penggunaan yang berlebihan sebaiknya dihindari oleh wanita yang sedang hamil karena mampu menimbulkan gejala uterotonic. [1]
  

Selain jenis sayuran hijau yang saya sebutkan di atas, terkadang saya juga memasukkan batang seledri yang berukuran besar. Sayangnya batang seledri ini tidak selalu tersedia di supermarket dan seratnya yang kasar membuat smoothie yang saya buat kurang halus, jadi hanya sesekali saja saya menggunakannya. Bagi anda pecinta broccoli, terus terang walau saya juga menyukainya namun saya menghindari untuk menyantapnya mentah karena menyebabkan kembung di perut. Beberapa literatur yang saya baca menyarankan untuk merebusnya sebentar sebelum dihaluskan di dalam blender namun saya sendiri lebih memilih untuk menumisnya bersama bahan lainnya dan menyantapnya bersama nasi panas. ^_^

Untuk jenis buah-buahan yang digunakan maka pilihan saya biasanya jatuh ke buah yang bisa memberikan efek mengentalkan (creamy) dan menyumbangkan rasa manis di smoothie. Pisang, pepaya, mangga, buah naga, kiwi, alpukat adalah contoh buah yang mudah ditemukan di pasaran. Nah jika sedang musim mangga seperti saat ini maka smoothie saya pasti akan lebih didominasi oleh buah manis yang harum tersebut. Menurut saya, mangga mampu memberikan rasa paling lezat dibandingkan buah jenis lainnya. Walau pear, apel, nanas, jeruk sunkist, melon, strawberry dan semangka tidak memberikan efek creamy di smoothie namun juga menjadi favorit saya karena rasanya yang manis dan aromanya yang harum segar membuat smoothie menjadi lebih sedap.

Okeh berikut resep green smoothie yang hari ini menjadi sarapan pagi saya dan karena prosesnya yang super mudah maka saya tidak memasukkan gambar step by step-nya ya.  


Green Smoothie - Dengan Daun Mint & Parsley

- 1 buah mangga arumanis yang benar-benar matang
- 1 buah belimbing madu
- 1 buah pear atau apel, saya tidak mengupas kulitnya
- 1 jeruk sunkist   

- 1 genggam daun mint
- 1 genggam daun parsley
- 2 genggam daun selada bokor (iceberg lettuce)

- 300 - 400 ml air tergantung kekentalan yang anda inginkan

References

  1. ^ uterotonic. (en.wikipedia.org)

Source : http://www.justtryandtaste.com/2014/10/green-smoothie-dengan-daun-mint-parsley.html
 
Sponsored Links