-->

Senin, 11 Juli 2016


Januari dan Februari 2014 ini merupakan bulan dimana saya mencetak record absen dan telat datang ke kantor terbanyak dalam sejarah saya bekerja. Hujan yang terus menerus mengguyur Jakarta dan sering sekali jatuh di pagi hari membuat perjalanan ke kantor menjadi perjuangan yang sangat berat. Kendala utama bukan karena harus berbasah-basah ria di bawah payung imut yang terkadang bocor, tetapi karena taksi yang alamak sulit sekali untuk ditemukan kalau kondisi sudah seperti ini. Semua supir taksi sepertinya 'ngumpet' entah kemana, mungkin memilih menepi sejenak dibandingkan harus melawan kemacetan yang semakin menjadi ketika hujan tiba. 

Awalnya kantor saya tidak bereaksi dengan budaya telat dan cuti mendadak yang sering dilayangkan oleh pekerja pemalas seperti saya, namun dua minggu lalu tiba-tiba sebuah email muncul di inbox semua karyawan. Pengumuman tepatnya teguran dari divisi HR akhirnya datang juga, semua staff wajib hadir di kantor pada pukul delapan pagi dan jika terlambat lebih dari dua jam maka cuti karyawan akan dipotong setengah hari. Tobat! Bisa habis juga lama-lama jatah cuti kalau seperti ini, pikir saya setengah kesal dan setengah sadar diri kalau apa yang saya lakukan salah. Ya iyalah, perusahaan mana sih yang mau setengah karyawannya cuti atau terlambat setiap kali hujan mengguyur Jakarta? Jadi walau dengan berat hati dan berat kaki, setiap pagi saya pun berjuang di bawah derasnya hujan untuk berangkat ke kantor. Ah beginilah nasib kuli kantoran di belantara Ibu Kota. ^_^


Nah pagi ini tidak ada bedanya dengan hari-hari kemarinnya. Hujan mulai mengguyur sejak subuh dan tidak ada tanda-tanda berhenti ketika saya berangkat ke kantor pagi harinya. Bedanya kali ini saya tidak berniat untuk cuti, karena di pundak saya tergantung tas kain berisi cake nangka kukus yang saya buat tadi malam. Jika anda cukup rajin mengikuti postingan saya di JTT mungkin anda akan menyadari telah teramat sangat lama saya tidak pernah lagi bereksperimen membuat cake, terutama cake kukus. Bukan karena semangat saya untuk mencoba cake kukus mendadak padam, namun karena sudah terlalu banyak sekali jenis cake  kukus yang saya tampilkan disini membuat ide berikutnya pun menjadi mentok tembok gubrak. Namun minggu lalu ketika saya singgah sejenak di pasar Blok A, saya melihat jajaran buah nangka matang yang sudah bersih dan ter-packing rapi di penjual buah. Hmm, buah nangka yang super manis dan harum ini mungkin bisa menjadi eksperimen cake kukus berikutnya. Jadi bertukarlah uang sepuluh ribu rupiah di kantong saya dengan buah nangka seberat 400 gram dan yang harus saya pikirkan berikutnya adalah mencari resep yang cocok untuk mengeksekusinya. Itu berat!
Gula palem bubuk dan gula pasir

Apakah nangka langsung saya permak menjadi cake saat itu juga? Tentu saja tidak! Weekend lalu merupakan saat yang sangat menyibukkan mulai dari hari Sabtu yang harus saya lewatkan di kantor hingga pukul enam sore dan hari Minggu, sepulang dari pasar Blok A saya habiskan dengan membersihkan rumah Pete yang tampilannya lebih mirip gudang peluru dibandingkan dengan rumah manusia. Akhirnya sang nangka pun saya masukkan ke freezer dan baru tadi malam sepulang kantor saya putuskan untuk menciptakan sesuatu darinya. Beberapa resep telah saya lihat-lihat sebelumnya namun resep cake wortel dari Joy of Baking menjadi penyelamat. Walau resep aslinya menggunakan bahan wortel yang diserut kasar dan cake kemudian di panggang, ternyata dengan memodifikasi wortel menjadi nangka dan mengukusnya menghasilkan cake nangka yang moist lembut, wangi dan tentu saja sedap. Selain itu cake ini sangat mudah untuk dibuat.  

Jika anda tidak memiliki food processor atau chopper untuk mencacah nangka, anda bisa menggunakan pisau tajam dan talenan. Poin pentingnya adalah nangka harus terpotong-potong menjadi ukuran yang cukup kecil. Untuk proses lainnya sangat mudah, cukup kocok telur dan gula hingga kental menggunakan mikser kemudian bahan lain dimasukkan dan diaduk. Untuk membantu cake mengembang maksimal maka saran saya gunakan baking powder double acting dan pastikan kondisinya masih fresh. Jika anda tidak memiliki baking soda yang juga saya cantumkan di daftar resep, anda bisa ganti takarannya dengan baking powder. Adonan lantas saya tuangkan ke loyang tulban yang berlubang di tengah dengan diameter 20 cm,  namun menurut saya loyang tulban dengan diameter 23 cm akan memberikan hasil yang lebih baik karena adonan yang cukup banyak dan cake yang naik tinggi akan membuat permukaannya menjadi terlalu menggembung jika anda menggunakan loyang dengan ukuran lebih kecil. Tidak punya loyang tulban? Anda bisa menggunakan loyang persegi atau bulat biasa.

Resep asli cake ini dipanggang, jadi silahkan jika anda ingin memanggangnya. Saya memilih untuk mengukusnya karena oven listrik saya yang memiliki watt tinggi sering membuat tagihan listrik rumah Pete membengkak. Nah jika anda memilih dipanggang, panggang cake dengan suhu 170'C dengan waktu sekitar 50 - 60 menit, test dengan tusuk gigi untuk mengecek kematangan cake. Jika anda mengukusnya seperti yang saya lakukan gunakan dandang kukusan yang cukup besar agar mampu menampung air yang cukup banyak. Waktu mengukus yang cukup lama sekitar 50 - 60 menit akan membuat air di dalam dandang menjadi habis - jika dandang kukusan anda kecil ukurannya - sementara cake belum matang sempurna, dan itulah yang terjadi tadi malam. Karena malas mengeluarkan dandang jumbo yang nangkring jauh di atas rak membuat saya menggunakan versi kecilnya dan akhirnya air pun habis di saat cake belum matang sempurna. Untungnya sebagian adonan telah mengembang dengan baik sehingga walaupun di satu sisi bagian cake sempat turun namun sebagian besar masih bisa diselamatkan saat saya lanjutkan mengukus.

Wokeh, sekarang bagaimana dengan rasanya? Ketika saya bawa ke kantor pagi ini dan hampir seisi kantor mencicipinya, komentar mereka sama: cake ini sedap! Jadi tidak sia-sialah perjuangan berat saya ke kantor pagi ini menembus hujan dan bersusah payah menunggu taksi yang lama sekali baru lewat di depan hidung saya. Beberapa teman mengatakan cake ini terasa seperti pisang, namun menurut saya cake ini moist, lembut dengan aroma wangi nangka yang menggugah selera. Merupakan salah satu cake yang layak untuk saya sarankan anda coba jika kebetulan ada nangka matang yang sedang menganggur di rumah. ^_^

Berikut ini resep dan proses pembuatannya ya. 


Cake Kukus Nangka

- 400 gram nangka matang

- 260 gram tepung terigu serba guna atau protein sedang

- 1/2 sendok teh baking soda, jika tidak ada bisa digantikan dengan baking powder dengan takaran yang sama

- 2 sendok teh baking powder double acting, pastikan fresh dan cek masa kedaluarsanya

- 1/2 sendok teh garam

- 4 butir telur suhu ruang

- 150 gram gula pasir

- 100 gram gula palem bubuk, anda bisa menggunakan gula pasir

- 240 ml minyak sayur/minyak goreng biasa

- 2 sendok teh vanila ekstrak (optional)

Cara membuat:
Siapkan loyang tulban garis tengah 23 cm, olesi permukaannya dengan margarine dan taburi dengan tepung terigu di seluruh permukaan loyang. Balikkan loyang dan ketukkan untuk membuang kelebihan terigu yang melekat. 

Note: tepung terigu yang berlebihan menempel di loyang akan membuat permukaan cake menjadi berwarna keputihan. 


Siapkan nangka matang, ambil daging buahnya. Masukkan potongan nangka ke dalam food processor atau chopper, proses hingga nangka menjadi cincangan kasar. Jika anda tidak memiliki food processor atau chopper, cincang nangka menggunakan pisau dan talenan hingga menjadi cincangan kasar. Sisihkan.

Ayak tepung terigu bersama baking powder dan baking soda, sisihkan. Aduk garam, gula pasir dan gula palem menjadi satu dalam mangkuk, sisihkan.


Siapkan mangkuk mikser, masukkan telur dan kocok dengan speed sedang hingga telur berubah menjadi berbusa, tidak membutuhkan waktu lama dengan mikser duduk seperti yang saya gunakan, sekitar 1 menit.  Masukkan campuran gula dan garam secara bertahap sambil terus dikocok hingga kental sekitar 2 - 3 menit.

Masukkan minyak sedikit demi sedikit sambil diaduk dan lanjutkan dengan memasukkan vanila ekstrak (jika pakai). Jika anda menggunakan bubuk vanili maka campurkan vanili dengan tepung terigu dan bahan kering lainnya. 

Jika adonan telah tercampur dengan baik, matikan mikser. Kemudian masukkan tepung terigu ke dalam adonan dan dengan menggunakan spatula aduk adonan secara perlahan hingga tercampur rata.


Masukkan cincangan nangka ke dalam adonan, aduk rata dengan spatula. Tuangkan adonan ke dalam loyang yang telah disiapkan. Kukus cake dalam dandang kukusan yang telah dipanaskan sebelumnya hingga airnya mendidih. Tutup penutup dandang dengan kain bersih yang mampu menyerap air. Kukus selama 50 - 60 menit hingga cake benar-benar matang.

Keluarkan loyang cake dari dandang, diamkan sebentar untuk menghilangkan uap panasnya. Kemudian balikkan cake di piring datar dan diamkan hingga benar-banar dingin sebelum cake dipotong. Untuk dekorasi anda bisa menaburkan gula bubuk di permukaan cake seperti yang saya lakukan.

Cake siap disantap. Yummy!

Source:
Web Joy of Baking - Carrot Cake[1]
  

References

  1. ^ Carrot Cake (www.joyofbaking.com)

Source : http://www.justtryandtaste.com/2014/02/cake-nangka-kukus-beratnya-perjuangan.html
 
Sponsored Links