Memiliki seekor ayam yang membeku di freezer lebih dari 1 bulan lamanya membuat saya akhirnya harus berpikir ekstra, makanan seperti apa yang akan saya buat darinya. Teringat membelinya waktu itu gara-gara menonton tayangan ayam Hainan di internet membuat air liur ini menetes membayangkan nasi ayam Hainan yang pernah saya santap saat ke Malaka, Malaysia beberapa tahun yang lalu. Potongan ayam yang lembut, juicy dengan aroma yang sedap - sama sekali tidak ada aroma ayam di masakan tersebut - sangat mantap bersanding dengan saus jahe dan bawang putih yang menjadi pelengkapnya. Jujur, makanan tersebut merupakan nasi ayam Hainan terlezat yang pernah saya santap.Â
Kembali ke seonggok ayam di freezer. Sebelum saya masukkan ke freezer maka ayam telah saya bersihkan dan gosok permukaannya dengan garam plus air jeruk nipis hingga kinclong. Namun seperti biasa terkadang nafsu besar saya ketika hendak memasak suatu masakan tiba-tiba bisa sirna saat perhatian teralihkan dengan kegiatan lainnya. Ujung-ujungnya ayam pun hanya masuk ke dalam kulkas hingga minggu lalu akhirnya saya keluarkan juga dari sana. Tampaknya sudah tiba waktunya bagi si ayam untuk berakhir di dalam perut saya. ^_^Â
Ayam masak garam dan bawang putih atau spicy chicken a la Fiesta? Dua jenis makanan tersebut bersliweran di dalam kepala saya. Ayam masak garam dan bawang putih yang sering saya santap di Imperial Kitchen cukup lezat rasanya dan membuat saya penasaran untuk membuatnya sendiri di rumah. Sejujurnya masakan tersebut bisa dibilang sederhana, hanya potongan ayam fillet berbalur tepung yang digoreng kering, permukaan ayam lantas di taburkan tumisan kering yang terbuat dari bawang putih dan cabai yang terasa asin dan gurih. Hmm lantas bagaimana dengan spicy chicken a la Fiesta? Potongan ayam yang berasa manis gurih ini sedap sebagai camilan teman menonton TV. Sebenarnya masakan ini mirip dengan spicy chicken wings yang pernah saya tampilkan di JTT dan tidak ada yang terlalu istimewa dengan masakan tersebut kecuali bahwa saya bisa menjadikannya snack yang mantap.
Namun melihat seekor ayam utuh yang terlihat cantik dalam kesederhanaannya membuat saya enggan juga untuk memotong-motongnya. Akhirnya saya pun berputar haluan dan memutuskan untuk membiarkannya dalam kondisi utuh. Jadilah ayam panggang kecap yang kali ini saya bagi ke anda. ^_^
Membuat ayam panggang sebenarnya tidak terlalu sulit. Dulu ketika saya masih kecil, setiap kali ada acara kenduri atau selamatan di rumah Mbah, maka menu utama yang wajib kudu ada adalah ayam panggang. Kami semua menyebutnya dengan nama ayam ingkung. Ayam yang digunakan haruslah ayam kampung, biasanya satu atau due ekor ayam yang dipelihara oleh nenek saya di halaman belakang akan dieksekusi untuk acara ini. Ayam kampung terkenal alot dagingnya terutama jika menggunakan ayam jago tua, karena itu biasanya nenek saya akan merebus si ayam hingga lama dalam gelimangan bumbu kuning yang beraroma sedap. Air kaldu bekas rebusan ayam ini lantas digunakan untuk mempergurih aneka masakan seperti mie goreng, sambal goreng kentang dan gulai tahu.Â
Saya tidak pernah tertarik untuk mengetahui bumbu dasar yang digunakan untuk merebus ayam ingkung saat itu, namun Ibu saya yang selalu terlibat dalam proses masak memasak tentu hafal di luar kepala rumusannya. Hingga saat ini beliau masih menggunakan resep dari nenek saya tersebut untuk membuat ayam ingkung di rumah. Jadi resep itulah yang saya gunakan untuk merebus ayam dalam postingan kali ini. Resep aslinya menggunakan santan untuk merebus namun saya skip bahan tersebut. Namun jika anda hendak menambahkan santan maka sekitar 200 ml bisa anda masukkan ke dalam air rebusan ayam untuk memberikan rasa yang lebih gurih.
Biasanya setelah ayam ingkung empuk direbus kemudian dipanggang sebentar di atas bara panas hingga permukaanya kering. Ayam kemudian disantap bersama nasi uduk dan aneka pelengkap menu kenduri lainnya yang alamak banyaknya. Berhubung modal saya hanyalah ayam dan nasi, serta segunung rasa malas - kalau harus membuat sambal goreng sebagai pelengkapnya! -Â maka saya pun mengoleskan saus pedas yang terbuat dari kecap manis, cabai dan bumbu sisa merebus ayam. Ayam lantas saya panggang di dalam oven hingga permukaannya menjadi kering. Ternyata keputusan saya sama sekali tidak salah, selain membuat tampilan ayam menjadi lebih wah juga cita rasanya menjadi lebih nendang. Plus satu hal lagi, saya tidak perlu membuat sambal untuk menemaninya karena ayam panggang kecap nan spicy ini sudah terasa pedas.Â
Bagian tersulit dalam membuat ayam panggang ini adalah kala mengeluarkannya dari panci setelah ayam direbus. Proses perebusan yang lama membuat ayam menjadi lunak sehingga ketika hendak diangkat keluar panci dan dipindahkan ke loyang maka risiko bagian ayam terlepas dari engselnya pun mengancam. Agar bentuknya tetap utuh cantik maka saran saya keluarkan ayam dari panci menggunakan kedua jemari tangan anda, untuk itu anda harus membiarkan ayam hingga dingin di dalam panci. Cara lainnya adalah keluarkan ayam menggunakan sebuah piring kecil yang muat masuk ke dalam panci dan pas dengan ukuran ayam. Letakkan piring dengan posisi permukaan piring menyentuh ayam, kemudian tekan piring dengan tangan kiri dan balikkan panci dengan tangan kanan. Maka ayam akan berpindah dengan mulus ke piring, sekarang ayam cukup anda geserkan dari piring ke loyang pemanggang. Nah kegiatan ini tentu saja baru bisa anda lakukan jika air rebusan dalam panci sudah anda pindahkan seluruhnya ke wadah lainnya ya.Â
Selebihnya membuat ayam panggang kecap ini sangat mudah. Berikut resep dan prosesnya ya.
Ayam Panggang Kecap Nan Spicy
- 6 siung bawang putih
- 1/2 buah bawang bombay atau 5 siung bawang merah
- 1 sendok makan ketumbar bubuk
- 1 sendok teh kunyit bubuk atau 2 ruas jari kunyit segar
- 1/4 sendok teh merica bubuk
- 1/4 sendok teh jintan bubuk
Bumbu lainnya untuk merebus ayam:
- 5 lembar daun salam
- 4 lembar daun jeruk purut
- 2 batang serai, ambil bagian putihnya saja dan pipihkan
- 3 ruas jari lengkuas, belah membujur tipis dan pipihkan
- 3 sendok makan kecap manis
- 1 sendok makan asam Jawa rendam dengan 5 sendok makan air panas
- 2 sendok teh garam
- 1 sendok makan gula jawa sisir
- 500 ml air
Bumbu untuk mengoles ayam, haluskan dengan blender:
- 2 butir cabai merah besar
- 4 butir cabai rawit merah (skip jika tidak ingin pedas)
- 5-7 sendok makan kecap
- 3 sendok makan minyak goreng
- 1/2 sendok teh garam
- bumbu sisa merebus ayam
Cara membuat:Â
Siapkan ayam potong (ayam negeri), gosok permukaan kulit ayam dengan garam dapur yang kasar hingga permukaan ayam menjadi licin dan bersih. Belah bagian di tengah dada ayam dari bawah hingga ke bagian leher dan bentangkan ayam menjadi melebar.Â
Gosok bagian dalam ayam dengan garam dan buang bagian di dalam rongga ayam yang berwarna kemerahan (paru-paru) dan sisa darah disana. Buang juga bagian lemak yang berlebihan di bagian bawah. Cuci ayam hingga bersih, lumuri permukaannya dengan air jeruk nipis, sisihkan.
Siapkan panci masukkan sekitar 500 ml air, bumbu halus dan semua bumbu untuk merebus ayam lainnya, aduk rata. Masukkan ayam ke dalam panci. Â
Pastikan ayam terlumuri oleh air bumbu di panci, sendokkan air dan guyurkan ke permukaan ayam sehingga semua bagian ayam basah oleh air bumbu. Tutup panci dan rebus ayam perlahan dengan api kecil hingga empuk dan matang.Â
Jika air habis sementara ayam belum empuk dan matang maka tambahkan air kembali sekitar 200 ml, balikkan ayam dan rebus hingga ayam matang dan air habis.Â
Siapkan loyang untuk memanggang, alasi permukaannya dengan alumunium foil yang cukup lebar dan alasi kertas baking pada permukaan alumunium foil. Fungsi alumunium foil untuk mencegah loyang menjadi kotor terkena tetesan air ayam ketika ayam dipanggang. Dan kertas baking untuk mencegah ayam lengket di permukaan alumunium foil.
Biarkan ayam agak dingin kemudian keluarkan ayam dari panci dan letakkan di permukaan loyang yang sudah disiapkan. Jika ayam terlalu lunak karena proses perebusan sehingga mudah hancur ketika diangkat dari dasar panci maka cara yang saya lakukan di bawah ini mungkin bisa anda contek.
Tuangkan semua sisa air merebus ayam ke wadah lainnya sehingga tidak ada air tersisa di panci. Letakkan sebuah piring kecil di permukaan ayam, bagian permukaan atas piring menutup permukaan ayam di panci. Balikkan panci berisi ayam menggunakan tangan kanan sementara tangan kiri anda menekan piring di panci sehingga ayam sekarang berpindah ke permukaan piring. Pindahkan ayam dari piring ke loyang dengan cara menggeser ayam ke permukaan loyang.Â
Olesi permukaan ayam menggunakan kuas dengan bumbu pengoles ayam yang sudah kita haluskan dengan blender secara merata di permukaan ayam.
Panggang ayam selama 20 menit di oven dengan suhu 180'C hingga permukaannya menjadi kering dan bumbu tampak melekat dengan baik. Keluarkan dari oven dan siap disajikan.Â
Ayam sedap disantap dengan nasi putih hangat. Super yummy!
Source : http://www.justtryandtaste.com/2014/09/ayam-panggang-kecap-nan-spicy.html