-->

Selasa, 23 Juni 2015


Menurut saya, salah satu kegiatan yang paling menyenangkan adalah jika kita berhasil mengolah bahan atau barang terbuang menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat dan berharga. Nah jika anda suka dengan konsep daur ulang seperti yang saya sebutkan pada kalimat di depan maka postingan kali ini mungkin bisa menjadi satu bahan referensi yang tak kalah serunya. Bayangkan saja, kulit semangka yang selama ini selalu masuk ke tempat sampah setelah bagian dalamnya yang segar dan manis habis disikat ternyata bisa dimanfaatkan menjadi manisan semangka yang sedap. Caranya pun sangat mudah dan tidak memerlukan proses ribet kala membuatnya. Yang anda perlukan hanyalah ketelatenan dan waktu yang cukup karena memang pekerjaan mengupas kulit yang keras cukup menyita tenaga. ^_^

Ide membuat manisan ini sebenarnya datang dari keluarga Said, teman Iran saya yang memang keluarganya memiliki segudang resep unik yang selain sedap juga mudah dibuat. Tak terhitung sudah berapa banyak resep masakan Persia yang saya pelajari darinya hingga rasa-rasanya saya pun siap untuk membuka sebuah restoran a la Persia di Jakarta. Kegiatan mengawetkan sayuran dan buah-buahan menjadi acar (pickle), manisan dan selai bukan merupakan pekerjaan asing bagi keluarga besar Said. Mulai dari acar ketimun, kembang kol, wortel dan cabai yang terasa asam, asin, segar dan biasanya disantap sebagai teman makan nasi, hingga selai cherry dan torshi. Nah makanan yang terakhir yang saya sebutkan itu merupakan acar yang terbuat dari terung dan cabai hijau yang dimasak di dalam vinegar hingga menjadi lunak mirip seperti sambal hijau a la kita. Rasanya asam segar dan sangat sedap disantap sebagai kondimen kala menikmati nasi beserta lauk-pauknya, perannya mungkin sama seperti sambal di Indonesia ya. ^_^

Sebenarnya sudah sejak lama Said bercerita mengenai manisan kulit semangka yang sering dibuat oleh Ibunya di Jerman, namun baru ketika bulan puasa yang lalu saya menemukan momen yang tepat untuk mewujudkannya. Nah berbekal dari resep detail dan step by step yang mudah,  saya pun iseng mulai mengumpulkan kulit semangka yang daging buahnya telah habis dimakan. Awalnya agak sedikit ragu-ragu dengan rasa manisan kulit semangka ini, namun rasa penasaran memang jauh lebih berkobar. Di resep aslinya manisan ini hanya menggunakan vanili saja sebagai penambah aroma, namun untuk resep yang saya tampilkan kali ini saya melakukan modifikasi. Menurut saya dengan tambahan sedikit air jeruk lemon dan parutan kulitnya akan membuat manisan terasa sedikit asam segar dan beraroma lebih menggiurkan. Jika anda kesulitan menemukan jeruk lemon karena terkadang jeruk ini suka menghilang dari peredaran, maka skip saja penggunaan parutan kulitnya dan ganti air jeruk lemon dengan air jeruk nipis.

Kulit semangka yang telah anda kumpulkan, perlu anda permak terlebih dahulu. Pertama-tama tentu saja dengan memotong-motongnya menjadi ukuran yang mudah untuk disantap. Kemudian masing-masing potongan harus dibersihkan dengan mengiris bagian merah dan bagian kulitnya yang berwarna hijau dan keras, sehingga dihasilkan sepotong kulit semangka yang berwarna putih bersih. Bagian inilah yang akan kita gunakan sebagai bahan utama manisan. Kulit yang telah dicuci bersih bisa anda simpan di freezer, jika pada saat itu anda tidak memiliki waktu untuk memprosesnya lebih lanjut. 

Kulit lantas di rebus bersama sedikit air hingga menjadi lunak, tandanya saat ujung garpu atau ujung pisau anda tancapkan maka kulit semangka akan teriris dengan mudah. Nah saat itulah gula pasir yang cukup banyak perlu ditambahkan ke dalam rebusan dan dimasak hingga kuah menjadi habis dan kental serta kulit semangka menjadi transparan seperti jelly. Semakin banyak gula yang digunakan dan semakin kental kuah maka manisan akan semakin awet walau hanya disimpan di suhu ruang.


Manisan yang telah jadi seperti gambar yang saya sertakan di atas, cukup anda masukkan ke dalam toples bersih yang memiliki tutup rapat. Supaya manisan awet dan tidak berjamur maka saya menyimpannya di dalam kulkas, walau Said sendiri mengatakan Ibunya biasanya hanya meletakkannya di meja dapur saja agar mudah disantap bersama roti atau oatmeal. Namun mengingat suhu Dortmund yang sejuk dibandingkan Jakarta yang super panas maka saran saya simpanlah manisan ini di dalam kulkas untuk mencegah jamur atau mikroba lain yang tak diinginkan tumbuh disana. 

Manisan ini sedap dimakan begitu saja atau biasanya disantap bersama roti panggang, corn flakes dan oats. Tertarik untuk mencoba? Berikut prosesnya ya!


Manisan Kulit Semangka

- 700 gram - 1 kg kulit semangka yang sudah dibersihkan
- 300 ml air untuk merebus

- 500 - 700 gram gula pasir
- 1/2 sendok teh garam   
- parutan kulit jeruk lemon dari 1 butir jeruk (optional)
- 2 buah jeruk lemon, ambil airnya (optional) 
- 1/2 sendok teh vanili bubuk

Cara membuat:


Siapkan kulit semangka, potong-potong kulit dengan ukuran 2 x 2 cm. Iris dan buang bagian dalam kulit yang berwarna merah sehingga tidak ada warna merah tersisa. Kemudian iris tipis dan buang kulit semangka yang hijau dan keras. Anda akan mendapatkan potongan kulit semangka berwarna putih, bersih dari bagian daging buah yang berwarna merah dan kulitnya yang keras. 

Cuci bersih kulit semangka. Masukkan ke panci dan tambahkan air. Takaran air sebaiknya tidak terlalu banyak karena fungsinya hanya membantu untuk membuat kulit menjadi empuk. 

Rebus dengan api sedang sambil sesekali diaduk hingga kulit semangka matang dan empuk. Tandanya ambil sepotong kulit dengan garpu jika garpu mudah masuk ketika ditusukkan maka kulit semangka dianggap telah cukup matang. 

Tambahkan gula, garam, kulit jeruk lemon dan aduk hingga rata. 


Masak kulit semangka dan gula dengan api kecil sambil sesekali diaduk-aduk. Kemudian tutup panci tempat merebus kulit dan masak hingga kuah manisan menjadi kental dan habis.

Manisan dianggap telah jadi ketika kuah mengental, menyusut dan kulit semangka berubah menjadi transparan. Masukkan air jeruk lemon dan vanili, aduk rata sebentar. Angkat.  Ketika telah dingin masukkan manisan ke dalam toples yang memiliki tutup rapat dan simpan di kulkas. 

Note: saya belum pernah mencoba menyimpannya di suhu ruang biasa sehingga tidak bisa memberikan keterangan mengenai seberapa tahan manisan ini di suhu ruang.

Manisan siap disajikan! Yummy!
 


Source : http://www.justtryandtaste.com/2014/08/manisan-kulit-semangka-daur-ulang-yuk.html
 
Sponsored Links