Donat kampung yang padat namun empuk seperti bantal selalu membuat saya bernostalgia tentang masa kecil. Dulu waktu saya masih tinggal di Paron dan duduk di bangku Sekolah Dasar, kami memiliki tetangga yang luar biasa baik hati. Hampir setiap minggu sepiring donat hangat yang baru saja keluar dari penggorengan dengan taburan gula halus di permukaanya akan diantarkan ke rumah. Saat itu kondisi perekonomian orang tua saya cukup memprihatinkan dengan empat orang anak kecil yang memiliki nafsu makan seperti raksasa, membuat Ibu saya benar-benar harus mengatur keuangan dengan sangat ketat. Jajan makanan di luar merupakan kemewahan dan tidak pernah kami lakukan bahkan walau hanya untuk sepotong pisang goreng yang dijual di warung kopi di sebelah rumah.Â
Menyantap donat hangat tidak pernah muncul di dalam benak kami hingga tiba-tiba di satu sore yang mendung salah satu anak gadis tetangga sebelah mengetuk pintu rumah dan mengulurkan sepiring makanan sedap ini. Saat malaikat pengantar donat ini berlalu, keempat tangan mungil kami langsung menyerbu dengan rakusnya. Bagi saya saat itu, donat merupakan makanan terlezat yang pernah saya santap. Sejak itu setiap minggu kami pun menunggu dengan penuh harap si tetangga yang baik hati keluar dari rumahnya sambil membawa sepiring donat hangat. Dan ketika hal itu terjadi, kami tahu dengan pasti donat-donat yang menggiurkan itu akan diantarkan 'hanya' untuk kami! ^_^
Wokeh saya hentikan segambreng cerita nostalgia suka duka yang mungkin tak akan ada habisnya jika dituliskan disini, saya yakin anda pun memiliki banyak cerita tempo dulu yang tak kalah serunya. Kembali ke donat kampung yang saya coba dua minggu yang lalu kala saya bekunjung ke rumah adik saya, Wiwin. Untuk membuatnya saya menggunakan mixer heavy duty milik Wiwin, namun menguleninya secara manual dengan tangan bisa juga anda lakukan. Tekstur adonan lembek dan jika anda sulit untuk menguleninya maka tambahkan tepung terigu sedikit demi sedikit dan pastikan tangan anda terlumuri tepung. Agar donat terasa padat namun lembut dan tidak mudah menjadi keras saat dingin maka saya menambahkan kentang yang saya haluskan dengan blender dan sedikit baking powder agar mampu mekar dengan maksimal. Wiwin yang iseng memasukkan donat-donat ini ke dalam kotak bekas donat J'Co sukses mengecoh putra sulungnya yang mengira donat ini J'Co sesungguhnya.Â
Berminat untuk mencobanya? Berikut resep dan proses pembuatannya ya.
- 1/2 sendok teh garamÂ
- 1 sendok teh ragi instan (misal merk Mauripan atau Fermipan)
- 2 sendok makan gula pasir
- 2 sendok makan susu bubuk- 1 sendok teh baking powder double acting
- 2 butir kentang seberat 200 gram, kukus atau rebus hingga lunak. Haluskan kentang dengan blender
- 1 butir kuning telur
- 1 butir telur
- 2 sendok makan margarine
Pelengkap:
- gula bubuk untuk taburan Â
Cara membuat:
Siapkan mangkuk mikser, masukkan tepung dan garam, proses dengan kecepatan rendah selama 2 detik. Matikan miker dan masukkan ragi instan, baking powder, gula pasir dan susu bubuk. Proses selama 2 - 3 detik. Matikan mikser dan masukkan semua bahan lainnya.
Proses dengan kecepatan rendah hingga bahan tercampur kemudian naikkan menjadi kecepatan sedang dan proses selama 10 menit hingga adonan tidak lengket lagi di mangkuk mikser. Matikan alat.Â
Jika anda menguleni menggunakan tangan, maka siapkan tepung di mangkuk, tambahkan garam, aduk rata dengan spatula. Masukkan ragi instan, gula pasir, baking powder, susu bubuk, aduk rata. Tambahkan sisa bahan lainnya, aduk hingga menjadi adonan basah yang kasar kemudian tuangkan adonan di permukaan meja yang telah ditaburi tepung. Uleni adonan hingga kalis, tandanya adonan menjadi elastis, tidak lengket di tangan dan terasa halus dan lembut.Â
Â
Keluarkan adonan dari mangkuk, bulatkan adonan dan letakkan adonan di dalam mangkuk yang sudah diolesi dengan minyak. Tutup mangkuk dengan kain bersih dan diamkan selama monimal 1 jam atau hingga adonan menjadi mengembang minimal 2 kali lipat.Â
Keluarkan adonan dari mangkuk, bentuk seperti batang panjang dan bagi menjadi 12 bagian yang sama besarnya. Bulatkan satu potong adonan dengan cara menggelindingkannya di atas permukaan meja.
Letakkan sepotong adonan di meja, tangkupkan jemari tangan anda di sekeliling adonan dan lakukan gerakan memutar. Lambat laun adonan akan berbentuk bulat dengan permukaan yang mulus. Â
Tata adonan di sebuah wadah datar yang telah ditaburi tepung pada permukaannya. Tutup dengan kain bersih dan diamkan hingga mengembang, sekitar 15 - 20 menit.Â
Siapkan wajan cekung, masukkan minyak agak banyak dan panaskan. Goreng donat hingga satu sisinya kuning kecoklatan, balikkan dan goreng sisi lainnya. Angkat dan tiriskan. Lakukan pada semua adonan hingga habis.Â
Taburkan gula bubuk pada permukaannya pada saat akan disantap. Yummy!
Source : http://www.justtryandtaste.com/2014/05/donat-kampung_5445.html