-->

Jumat, 26 Juni 2015


Memang sedap mengobrol 'ngalor ngidul' tak tentu arah dengan sahabat dekat sambil menyeruput secangkir cappuccino yang hangat. Biasanya saya melakukannya bersama Sintya, dan dulu Starbucks selalu menjadi pilihan kami. Namun sejak McDonalds gencar mempromosikan kopinya di McCafe dengan harga yang jauh, jauh lebih terjangkau dan rasa yang tak kalah sedap, maka kini kami pun hijrah ke cafe tersebut. Sepulang kantor atau saat weekend, berdua kami akan duduk di salah satu set kursi di McD dan menyeruput secangkir besar iced coffee float favorit. Bahan obrolan bisa bermacam-macam, mulai dari pekerjaan, boss, fashion, film, kesehatan, kondisi negara, issue yang sedang hot, rekomendasi restoran atau hanya sekedar berandai-andai tentang masa depan.  

Suasana cafe yang cozy, lalu lalang pengunjung di sekitar dengan aneka penampilan yang menarik perhatian dan obrolan seru memang membuat waktu berlalu dengan cepat.Tak terasa dua atau tiga jam berlalu dan gelas kopi pun hanya menyisakan bongkahan es batu yang mulai mencair. Tidak ada makanan yang kami pesan di McD. Burger dan ayam goreng terlalu berat untuk menemani aksi nongkrong ini, namun jika di Starbucks ada satu kue yang selalu saya pesan kala kami duduk disana. Browniesnya yang moist, fudgy dan super legit. Untuk yang satu itu tidak pernah kami lupakan. ^_^


Setiap orang pasti memiliki kriteria sendiri mengenai tekstur brownies yang mereka suka, apakah memiliki tekstur yang seperti cake (cakey)? Atau padat (fudgy)? Liatkah (chewy)? Atau sedikit remah (crumbly)? Perbedaan selera dan kesukaan itulah yang menyebabkan munculnya begitu banyak resep dan varian brownies sehingga terkadang kita sendiri bingung hendak menentukan yang mana. Pada dasarnya semua memiliki  resep yang hampir sama, yang membedakan hanyalah bervariasinya jumlah coklat, mentega, gula dan tepung yang digunakan yang pada akhirnya akan menghasilkan brownies dengan tekstur yang berbeda. Bagi saya sendiri, membuat brownies seperti yang disajikan di Starbucks memang selalu menjadi tujuan. Walau telah berulang kali mencobanya dengan aneka resep, namun hingga kini saya belum berhasil membuat yang sesuai impian sehingga setiap kali ada resep brownies yang menarik perhatian maka tangan ini pun terasa gatal untuk segera mencobanya. 
Sebenarnya kondisi apa sih yang diperlukan oleh sebuah brownie sehingga dikatakan memiliki tekstur fudgy, chewy dan cakey? Sepotong brownie disebut fudgy apabila memiliki tekstur yang padat, moist, lengket dengan kandungan coklat yang sangat tinggi di dalamnya. Biasanya brownies jenis ini menggunakan coklat batangan (dark cooking chocolate) dalam jumlah yang cukup banyak dan memiliki tekstur adonan  yang sangat padat dan kental. Chewy brownie memiliki tekstur yang moist namun tidak terlalu padat dan selengket rekannya yang fudgy. Brownies jenis ini diperoleh karena penggunaan tepung terigu dengan kadar protein yang lebih tinggi. Tepung dengan kandungan protein yang sedang menghasilkan brownies dengan tekstur yang lebih chewy sedangkan protein yang rendah (tepung untuk cake) menghasilkan brownie dengan tekstur yang lebih remah dan crumbly seperti cake. Selain itu penggunaan telur utuh (putih dan kuningnya sekaligus) juga akan membuat brownie menjadi lebih chewy karena putih telur memberi struktur pada brownie dan sekaligus mengeraskannya. 

Tekstur terkhir brownie adalah cakey. Sesuai dengan namanya yang mengandung unsur cake, maka brownie tipe ini memiliki tekstur mirip dengan cake. Bagian dalam brownie terlihat moist, remah dan sedikit mengembang. Biasanya adonan brownies jenis ini memiliki kandungan mentega yang tidak terlalu banyak, lebih sedikit tepung, dan walaupun umumnya adonan brownie tidak mengandung pengembang, biasanya untuk brownie jenis ini sedikit baking powder ditambahkan untuk membuat teksturnya sedikit lebih ringan seperti cake. 

Untuk teknik pembuatannya, beberapa resep meminta agar telur dan gula dikocok menggunakan mikser hingga mengembang dan kental baru kemudian bahan lainnya dimasukkan. Ini dimaksudkan agar tekstur adonan sedikit berongga dan tidak bantat sama sekali, karena umumnya adonan brownie tidak menggunakan bahan pengembang di dalamnya. Walau brownie dikatakan fudgy atau padat namun itu bukan berarti tidak mengembang sama sekali alias bantat. Sedangkan untuk beberapa resep brownie yang menggunakan tambahan baking powder atau baking soda maka mikser tidak mutlak diperlukan, adonan cukup diaduk-aduk seperlunya saja dan langsung dipanggang tanpa khawatir brownie akan bantat dan menyerupai dodol coklat. 

Dari semua hal diatas maka sebenarnya ada satu poin terpenting untuk membuat brownie yang anda hasilkan memiliki tekstur moist, yaitu waktu pemanggangan yang tepat. Waktu memegang peranan yang sangat penting karena jika kurang kemungkinan brownie akan menjadi terlalu lengket dan basah, sedangkan over baked akan membuat tekstur brownie menjadi keras dan kering. Untuk memastikan brownie pas matangnya maka test-lah setelah 20 menit kue dipanggang. Tekan bagian tengah kue dengan jari tangan dan jika brownie terasa mulai mengeras, tusukkan tusuk gigi di bagian tengah kue. Ujung tusuk gigi kemungkinan masih terlihat basah tetapi test pertama ini merupakan cara terbaik sebagai perbandingan. Lanjutkan memanggang selama 5 - 8 menit dan kemudian tusuk kembali lidi di bagian tengah kue. Brownie dikatakan matang jika tusuk lidi keluar dengan sedikit remah kue yang terlihat lembab yang menempel di ujungnya. Tidak masalah jika lidi masih terlihat basah, tetapi jika yang terlihat adalah adonan basah yang menempel maka lanjutkan memanggang kembali. 

Kembali ke resep brownie yang kali ini saya posting. Teksturnya mungkin tidak sespektakuler brownie di Starbucks, namun kue ini terasa legit dan moist. Sengaja saya memanggangnya tidak terlalu tebal agar brownie cepat matang dan bentuknya tampak cantik kala dipotong segi empat seperti ini.

Berikut proses dan resepnya ya. 


Fudgy Brownies
Resep hasil modifikasi sendiri
Untuk 1 loyang brownies dengan ukuran 20x20x5 cm

Tertarik dengan resep brownie lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Cream Cheese  Brownies[1]
Brownies Klasik[2]
Brownies Lezat dan Legit a la Chanti [3]

Bahan: 
- 200 gram gula pasir
- 3 butir telur ukuran besar
- 1 sendok teh vanilla ekstrak atau 1/2 sendok teh vanili bubuk
- 170 gram mentega/margarine dilelehkan
- 50 gram coklat bubuk kualitas yang baik
- 80 gram tepung terigu protein sedang/serbaguna
- 80 gram coklat blok (DCC) cincang kasar atau chocolate chips

Cara membuat:

Siapkan oven, panaskan di suhu 170'C, letakkan rak pemanggang di tengah oven. Siapkan loyang, saya menggunakan loyang ukuran 20x  20 x 5 cm. Olesi permukaan loyang dengan margarine dan taburan tepung atau alasi dengan kertas baking. Sisihkan. 

Siapkan mangkuk, masukkan tepung terigu dan coklat bubuk, aduk rata. Siapkan mangkuk mikser, masukkan telur dan gula pasir, kocok dengan speed rendah hingga tercampur baik, kemudian naikkan kecepatan menjadi tinggi dan kocok hingga mengembang, pekat dan kental. Sekitar 4 menit dengan mikser tangan. 

Masukkan campuran tepung terigu dan coklat bubuk dengan cara di ayak, aduk adonan dengan menggunakan spatula secara perlahan dengan teknik aduk balik. Jika adonan sudah tercampur dengan baik, masukkan sekitar 1/4 adonan ke dalam mangkuk berisi mentega/margarine cair, aduk cepat hingga tercampur baik.  

Tuangkan campuran adonan dengan mentega/margarine kembali ke dalam mangkuk berisi adonan lainnya. Aduk rata dengan spatula hingga tercampur dengan baik, sisihkan.  

Tuangkan adonan ke dalam loyang yang sudah disiapkan. Taburi permukaannya dengan potongan coklat blok atau choco chips. Panggang selama 20  menit atau hingga permukaan brownie terlihat mengeras.

Tekan bagian tengah kue dengan jari tangan dan jika brownie terasa mulai mengeras, tusukkan tusuk gigi di bagian tengah kue. Ujung tusuk gigi kemungkinan masih terlihat basah tetapi test pertama ini merupakan cara terbaik sebagai perbandingan. Lanjutkan memanggang selama 5 - 8 menit dan kemudian tusuk kembali lidi di bagian tengah kue. 

Note: Brownie dikatakan matang jika tusuk lidi keluar dengan sedikit remah lembab yang menempel di ujungnya. Tidak masalah jika lidi masih terlihat basah, tetapi jika yang terlihat adalah adonan basah yang menempel maka lanjutkan memanggang kembali. 

Keluarkan brownie dari oven, diamkan selama 10 menit kemudian angkat sisi-sisi kertas baking dan letakkan brownie di rak kawat. Potong kue jika benar-benar telah dingin. Super yummy!

 

References

  1. ^ Cream Cheese  Brownies (www.justtryandtaste.com)
  2. ^ Brownies Klasik (www.justtryandtaste.com)
  3. ^ Brownies Lezat dan Legit a la Chanti (www.justtryandtaste.com)

Source : http://www.justtryandtaste.com/2015/03/cocoa-brownie-thin-fudgy.html
 
Sponsored Links