-->

Minggu, 27 Desember 2015


Entah sudah berapa lama seonggok besar ikan tengiri yang terbuntal di dalam kantung plastik mendekam di freezer rumah Pete. Mungkin sejak enam bulan yang lalu. Enam bulan?! Anda pasti menjerit mendengarnya. Tetapi yep begitulah kondisi yang sering terjadi pada saya akibat lapar mata dan seringkali membeli sesuatu bukan karena kebutuhan tetapi karena emosi dan greedy. Seingat saya, waktu itu saya membelinya karena harganya yang murah. Tidak tanggung-tanggung satu ekor ikan berpindah ke dalam kantung plastik dengan harapan aneka makanan khas Palembang bisa saya buat darinya. Tapi seperti yang sudah terjadi sebelum-sebelumnya, rasa malas mendera dan bad mood yang melanda akhir-akhir ini membuat sang ikan pun hanya tergolek pasrah di lemari pendingin.

Nah libur weekend kemarin saya bersama aneka bahan dan peralatan membuat aneka kue kering yang ter-packing di dalam koper, meluncur ke rumah adik saya, Wiwin, di Mampang Prapatan. Kami memang telah berencana untuk membuat kue kering bersama sebagai oleh-oleh Lebaran yang akan diadakan di rumah kakak saya, Wulan, di Batam. Tidak mau melewatkan kesempatan untuk berbuka bersama keluarga adik saya, maka saya pun mengosongkan isi freezer termasuk si ikan tengiri untuk saya bawa serta. Kali ini sepertinya nasib ikan beku ini akan berakhir di perut kami semua. ^_^


Makanan utama yang akan saya buat tentu saja apalagi kalau bukan pempek. Hidangan ini disukai oleh semua anggota keluarga, terutama Rafif, putra sulung Wiwin. Pempek yang telah direbus, awet disimpan hingga berbulan-bulan lamanya di dalam freezer. Walau berdasarkan pengalaman biasanya dalam waktu satu minggu sudah amblas tak bersisa. Keluarga kami pecinta berat ikan dan hidangan apapun yang terbuat darinya. Selain pempek, ada satu hidangan lainnya yang saya yakin mantap jika kami hidangkan saat berbuka puasa yaitu tekwan. Adonan pempek yang direbus kecil-kecil dan dimasak dalam kuah segar dengan jamur kuping dan wortel ini nikmat jika disantap panas-panas. Tekwan merupakan makanan a la Palembang favorit saya lainnya, walaupun sepertinya hampir semua makanan Palembang menjadi favorit saya! Sebenarnya tekwan akan lebih sedap lagi rasanya jika ditambahkan rajangan bengkuang dan bunga sedap malam kering di dalamnya, namun versi simple a la JTT kali ini tetap tidak kalah maknyus-nya.

Bagi anda yang bertanya-tanya mengenai ikan tengiri yang telah membeku enam bulan lamanya di freezer, maka saya yakinkan kondisinya baik-baik saja. Tentu saja makanan apapun akan terasa lebih sedap dan gurih jika menggunakan ikan segar, namun ikan beku seperti yang saya gunakan tetap menghasilkan tekwan yang sedap. Agar rasanya lebih spesial maka saya menambahkan udang giling ke dalam adonan, membuat tekstur tekwan menjadi tidak terlalu keras. Namun tentu saja anda bisa membuatnya hanya dengan menggunakan daging ikan giling saja tanpa perlu menambahkan udang ke dalamnya.

Jika anda merasa bumbu kuah tekwan yang saya pergunakan tidak sama dengan resep tekwan umumnya maka saya jamin versi ini lebih mantap dan segar, serta telah terbukti berkali-kali menjadi bumbu kuah yang spesial untuk bakso sapi andalan.

Berikut resepnya tekwan yang super mudah dan jos gandos rasanya ya! ^_^



Bakso Daging Sapi Spesial: Versi Lebih Mudah dan Tak Kalah Kenyal![1]


Tekwan a la JTT

Resep hasil moodifikasi sendiri

Bahan:
- 500 gram fillet ikan tengiri, bisa menggunakan ikan berdaging putih lainnya

- 400 gram udang kupas

- 10 sendok makan tepung sagu
 

Bumbu dihaluskan:
- 8 siung bawang putih

- 5 siung bawang merah

- 2 sendok teh merica bubuk

- 1 sendok teh gula pasir

- 2 sendok teh garam, tambahkan jika kurang asin

Bumbu untuk kuah tekwan: 

- 6 siung bawang putih, cincang halus

- 6 siung bawang merah cincang halus

- 2 batang serai, ambil bagian putihnya, rajang halus

- 5 lembar daun jeruk purut, robek batang tengahnya 

- 2 ruas jari jahe, belah memanjang menjadi dua bagian dan memarkan

- 2 sendok teh merica bubuk

- 1/2 sendok makan garam

- 1 sendok makan minyak untuk menumis

Bahan lainnya: 

- 2 liter air

- 1 batang wortel, potong korek api

- 1 genggam jamur kuping

- 2 batang daun bawang, rajang halus
- 1/2 buah bengkuang, rajang korek api (saya tidak pakai)
- 1 genggam bunga sedap malam, simpulkan (saya tidak pakai)
- bihun secukupnya (saya tidak pakai)

- sambal cabai rawit

Cara membuat:

Membuat tekwan

Siapkan jamur kuping kering, rendam di dalam air dingin hingga semua bagian jamur tenggelam. Biarkan hingga jamur menjadi mengembang dan lunak. Tiriskan dan potong-potong sesuai selera.

Note: jika anda menggunakan jamur kuping segar maka jamur tidak perlu direndam, cukup dicuci hingga bersih saja. 

Siapkan fillet ikan dan udang kupas, haluskan dengan menggunakan food processor hingga benar-benar halus. Tuangkan ke mangkuk besar, masukkkan bumbu yang telah dihaluskan dan tepung sagu, aduk hingga rata.



Uleni sebentar adonan dengan menggunakan tangan sambil sesekali adonan dibanting hingga tercampur baik. Cicipi rasanya, tambahkan garam jika kurang asin. 

Siapkan panci, beri sekitar 2 liter air. Masak hingga air mendidih. Dengan menggunakan sendok kecil, ambil adonan tekwan dan masukkan ke dalam air mendidih. Lakukan hingga semua adonan habis. Masak hingga tekwan mengapung dan benar-benar matang, tiriskan tekwan tapi jangan buang air bekas rebusannya. Kita akan menggunakannya untuk membuat kuah tekwan. 

Siapkan wajan, panaskan 1 sendok makan minyak. Tumis bawang merah, bawang putih, serai, daun jeruk dan jahe hingga harum dan layu. Tuangkan tumisan bumbu ke kuah bekas merebus tekwan. Tambahkan garam, dan merica bubuk. Aduk rata.

Masukkan wortel dan jamur kuping, masak hingga wortel matang dan empuk. Tuangkan tekwan, masak hingga mendidih. Jika kuah dirasa kurang tambahkan sesuai selera.

Cicipi rasanya, sesuaikan garam jika kurang asin. Angkat. 

Sajikan tekwan panas-panas dengan sambal cabai rawit sebagai pelengkap. Yummy!


Source : http://www.justtryandtaste.com/2014/07/tekwan-la-jtt-super-duper-yummy.html
 
Sponsored Links