-->

Jumat, 18 Desember 2015


Salah satu pembaca JTT pernah menanyakan ke saya beberapa waktu yang lalu, mengapa klepon yang dibuatnya retak-retak kala di pulung menjadi bulatan kecil. Saya yang sudah lama sekali tidak pernah membuat klepon menjadi berpikir dan berusaha mengingat-ngingat pengalaman membuatnya waktu lalu. Waktu lalu ini berarti tempo doeloe, jaman antah berantah kala keberanian membuat kue baru terbatas pada kue-kue tradisional yang mudah diperoleh bahan-bahannya dan hanya mengandalkan kukusan atau penggorengan untuk memasaknya. Seingat saya waktu itu adonan tidak pecah atau retak tetapi alot dan luar biasa elastis kala dikunyah.  ^_^

Keinginan untuk membuat klepon timbul kembali kala saya melihat resepnya di buku Ny. Liem. Tetapi karena banyaknya resep-resep lainnya yang lebih menarik perhatian, keinginan itu kemudian tertunda.  Seperti yang saya pernah tuliskan sebelumnya, walau saya suka kue tradisional Indonesia namun saya 'sedikit' malas mempraktekkan resepnya karena menurut saya lebih ribet untuk dibuat. Tapi weekend kemarin semangat saya tiba-tiba bangkit juga, gara-gara saya menemukan dua bungkus tepung ketan putih di kotak bahan-bahan cooking. Nah, kalau sudah berhubungan dengan tepung ketan maka ide yang tercetus selalu kue tradisional dan klepon akan menduduki peringkat teratas. Kue ini sangat mudah dibuat dan rasanya pun mantap. Namun dasarnya saya, ada resep yang mudah justru mencari yang susah. Jadi yang terjadi kemarin bukannya membuat klepon, saya justru mempraktekkan resep chocolate mochi cake yang sudah lama saya incar. Dan berbagai accident pun dimulai...  ^_^

Karena baru pertama kali membuat cake dengan bahan ketan putih, saya mencoba dulu separuh dari resep yang dianjurkan. Semua bahan saya bagi menjadi dua, dan aduk menjadi satu. Tidak ada yang sulit membuat cake ini kecuali tiba-tiba anda dilanda amnesia dan lupa salah satu bahan yang harus dimasukkan. Dalam kasus saya, di detik-detik terakhir saya baru teringat kalau mentega cair belum saya tambahkan ke adonan. Dengan tergopoh-gopoh saya lantas melelehkan mentega di kompor dan langsung saya tuangkan ke adonan yang 'untungnya' lagi belum saya masukkan ke loyang. Sebenarnya saya sedikit curiga dengan tekstur adonan yang super encer tetapi ketika saya longok ke resep aslinya tampilannya terlihat sama. Jadi saya pun menghembuskan nafas lega. Loyang saya masukkan ke oven dan sambil bersiul-siul riang saya mengerjakan pekerjaan lainnya hingga tiga puluh menit kemudian dapur yang terang-benderang tiba-tiba menjadi remang-remang. PLN melalukan pemadaman listrik di area sekitar rumah Pete! Saya hampir menjerit kesal. Saya cek cake di oven yang terlihat mulai naik tinggi tapi belum matang. Waduh, jika pemadaman berlangsung lama bisa dipastikan cake ini akan berakhir bantat.

Sekitar dua puluh menit kemudian listrik menyala lagi. Sebenarnya saya sudah tidak terlalu peduli dengan cake di oven tapi beberapa menit kemudian (karena rasa penasaran), cake akhirnya saya cek juga. Tampilannya terlihat porak poranda, cake mengembang tinggi di beberapa sisi, sedangkan sisi-sisi lainnya tenggelam. Permukaannya terlihat basah, sangat berminyak dan lembek. Saya berusaha mengingat-ingat proses apa yang salah selain accident listrik mati yang tak terduga, hingga cake tampak sangat berminyak seperti itu. Ketika ingatan saya tiba-tiba kembali, langsung saya reflek menepuk jidat. Saya lupa mengurangi porsi menteganya, sehingga masih menggunakan mentega dengan porsi satu resep. Ya amplop! Tidak diridhoi membuat chocolate  mochi cake yang berakhir seperti dodol, saya pun melirik ke buku Ny. Liem dan si resep klepon. Sepertinya saya memang harus  memberikan perhatian lebih ke kue-kue tradional Indonesia yang kian lama kian pudar gaungnya. 

Okeh kembali ke resep klepon, tidak ada yang sulit membuatnya. Kue ini sederhana namun akan menjadi luar biasa jika anda menggunakan pewarna dan pengharum alami, saya menggunakan daun pandan yang saya blender dan saring. Selain memberikan warna hijau alami yang cantik juga membuat klepon anda menjadi harum pandan nan segar. Jika tidak ada pandan, tentu saja anda bisa menggunakan pewarna hijau makanan yang banyak dijual di pasaran. 

Tidak perlu berpanjang-lebar berikut ini resep dan proses pembuatannya ya.


Klepon
Resep diadaptasikan dari buku 500 Resep Kue & Masakan Koleksi Kursus Masak Ny. Liem yang Paling Diminati oleh Chendawati - Klepon

Untuk banyak klepon ^_^

Bahan:

- 250 gram tepung ketan putih, pastikan kualitasnya baik supaya tidak apak
- 100 ml air daun pandan (resep di bawah), jika tidak menggunakan air pandan maka gunakan santan sebanyak 200 ml
- 100 ml santan kental hangat
- 2 sendok teh pasta pandan
- 2 sendok makan minyak  sayur
- 1 sendok teh garam

Pelengkap:
-100 gram gula merah, sisir untuk isi klepon
- 200 gram kelapa setengah tua, kupas, parut memanjang + 1/4 sendok teh garam, aduk menjadi satu dan kukus selama 10 menit.

Air pandan:
- 100 gram daun pandan
- 200 ml air 

Cara membuat: 


Siapkan daun pandan, potong-potong sepanjang 4 - 5 cm. Cuci hingga bersih. Masukkan daun pandan ke dalam blender, tambahkan 200 ml air. Jus hingga halus. Saring dan ambil airnya.

Siapkan gelas ukur atau mangkuk, masukkan santan kental, air pandan sesuai takaran, pasta pandan, minyak dan garam. Aduk hingga rata.


Siapkan mangkuk, masukkan tepung ketan. Tambahkan campuran air pandan dan santan sedikit demi sedikit sambil diaduk dan diuleni hingga kalis. Ambil sejumput adonan, kira-kira lebih besar dari kelereng. Bulatkan dan pipihkan di telapak tangan. 

Letakkan secuil gula merah di tengah adonan, bulatkan adonan sehingga menutupi gula merah. Gelindingkan adonan di telapak tangan hingga menjadi bola yang smooth. Jaga jangan sampai gula tampak dari luar adonan, karena akan membuat adonan berlubang kala direbus.


Siapkan panci, masukkan air secukupnya untuk merebus klepon dan selembar daun pandan. Masak hingga mendidih. Masukkan adonan yang telah dibulatkan dan rebus hingga klepon mengapung. Kalau klepon tidak kunjung mengapung, aduk perlahan dengan spatula. 

Ambil klepon dengan menggunakan saringan kawat, gelindingkan di parutan kelapa yang telah diaduk bersama garam, hingga permukaan klepon tertutup dengan parutan kelapa.


Klepon siap disantap. Yummy!

Source:
Buku 500 Resep Kue & Masakan Koleksi Kursus Masak Ny. Liem yang Paling Diminati oleh Chendawati - Klepon

  


Source : http://www.justtryandtaste.com/2013/06/klepon.html
 
Sponsored Links